Iblis Dulunya adalah Malaikat Bukan Bangsa Jin? Simak Penjelasan Ulama Berdasarkan Al Quran Hadist

bahkan disebutkan tak ada sejengkalpun yang tersisa di bumi untuk menjadi tempat sujud Azazil yang merupakan nama lain dari Iblis.

Editor: Hendra Kusuma
Ilustrasi/handout/ist
Iblis dimuliakan seperti Malaikat diciptakan dari api? 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG-Ada fakta yang menyebutkan Iblis Dulunya adalah Malaikat Bukan Bangsa Jin? namanya Azazil, Al Harist kemudian ada pula istilah Abu Kurdus?

Ada kisah yang menyebutkan jika dulunya ada makhluk bernama Azazil yang diangkat Allah sebagai pemimpin dan imam para Malaikat di Langit Bumi karena pengabdian dan ibadahnya. Azazil adalah Iblis.

Namun kisah lain menyebutkan ada makhluk yang bernama Al Harist dan disebut pula bernama Abu Kurdus, yang mengabdi dan beribadah selama ribaun tahun, bahkan disebutkan tak ada sejengkalpun yang tersisa di bumi untuk menjadi tempat sujud Azazil yang merupakan nama lain dari Iblis. (Demikian dinukil dari Mengutip kitab tafsir Marah Labid atau yang masyhur dikenal dengan Tafsir al- Munir karya Imam an-Naawi al-Bantani serta dinukilkan dari Hasyiyat as-Shawi atas Tafsir al-Jalalain, dalam sejumlah riwayat)

Namun, melihat kisah tersebut, Pertanyaan ini kerap dilontarkan oleh kita orang awam, tentang sosok Iblis yang misterius hingga kini, kecuali diterangkan dalam Alquran, bahwa Iblis diusir karena menolak bersujud kepada Nabi Adam AS.

Sebab, selain Iblis ada pula golongan Setan dan jin serta Malaikat yang diciptakan dari Cahaya. Lantas pertanyaannya apakah Iblis diciptakan dari Cahaya?

Untuk lebih jelas tentang Iblis ada baiknya kita menyimak kisah dalam Alquran bagaimana sang Iblis menolak bersujud kepada Nabi Ada, dari sana akan bisa kita simak dari mana Iblis berasal dan diciptakan.

Terkait dengan sosok Iblis dan asal muasalnya, memang ada dua pendapat yakni pendapat pertama yang mengatakan bahwa Iblis adalah Malaikat dan pendapat kedua yang menyatakan;

Bahwa Iblis dari bangsa jin

ilustrasi iblis
ilustrasi iblis (ist)

Simak Penjelasan Ulama Berdasarkan Al Quran Hadist;

Pendapat pertama, bahwa Iblis adalah malaikat berdasarkan beberapa sumber baik itu dari wikipedia bebas dengan berbagai literatur terpecaya dan juga dari bebetapa tafsir seperti Al Jalalain yang menyebutkan jin disebut malaikat karena pengabdiannya selama 20 ribu tahun silam, jauh sebelum Nabi Adam AS diciptakan.

Dijelaskan oleh Ustaz Mustain, pimpinan Pondok Miftahul Huda di Kabupaten Muba dalam majelis taklim Rabu (10/2/2021) bahwa, ada dua pendapat yakni pendapat pertama Iblis sebenarnya bernama Azazil, Al Harist dan banyak lagi julukan karena ibadahnya sehingga diangkat menjadi imamnya para malaikan yang ada di langit dunia, atau langit paling bahwa, setelah tujuh lapisan langit.

"Karena pengabdiannya, dia dimuliakan Allah, dia pun digambarkan memiliki paras paling rupawan, maka pendapat pertama ini kerap menyebut Iblis adalah Azazil dari bangsa Malaikat. Disebut begitu karena dia pernah dipecaya Allah karena pengabdiannya," ujar Ustaz Mustain.

1. Pendapat Pertama ; Iblis Masuk Kelompok Malaikat?

Ustaz Mustain menyebutkan dalam buku karangan Muhammad Abdullah tentang Iman Kepada Malaikat menyebutkan bahwa kelompok pertama seperti sejumlah ulama termasuk di dalamnya Ibnu Masud, Ibnu Abbas dan Said bin Musayib, juga dalam beberapa tafsir Hadist terkemua seperti Al Jalalain ada menyebut nama Iblis sebagai Azazil.

Disebutkan jika Iblis ada pemimpin para malaikat yang ada di langit dunia.

Lalu disebutkan Ibnu Abbas bahwa, Iblis termasuk dalam kelompok Malaikat yang disebutkan sebagai Al Hin, untuk menjaga surga."Namun tak disebutkan pula dari apa Iblis diciptakan, apakah dari Api atau Cahaya, namun dijelas jika Iblis saat itu sangat dihormati, paling senior, paling taat ibadahnya serta wawasan dan pengetahuannya," ujar Ustaz Mustain.

Disebutkan oleh Imam Abu Hamid al-Ghazali yang mengatakan, Allah SWT menaikkan iblis dengan cepat ke langit karena lebih unggul ibadahnya di antara penghuni surga. Setiap pindah dari langit satu ke langit lainnya, Allah memberinya gelar.(Dikutif dari Al Ghazali dalam Kitab Ihya Ulumuddin).

Iblis1
Iblis1 (Ilustrasi)

1.Langit pertama, iblis diberi gelar al-Abid (ahli ibadah).

2. Langit kedua, iblis diberi gelar az-Zahid

3. Langit ketiga, namanya disebut al-'Arif

4. Langit keempat, namanya adalah al-Wali

5. Langit kelima, namanya disebut at-Taqi

6. Langit keenam, namanya disebut al-Kazin

7. dan di langit ketujuh, namanya disebut 'Azazil

"Dari sinilah Ibis kerap disebut pernah masuk dalam kelompok Malaikat," jelas Ustaz Mustain.

2. Pendapat Kedua ; Iblis adalah bangsa jin

- Kisah Kemuliaan Iblis yang Berakhir Karena Kesombongan

Namun menurut Ustaz Mustain pendapat kedua lebih rasional dan juga berdasarkan wahyu karena menukil langsung dari Al Quran dan Hadist, bahwa Iblis sebenarnya diciptakan dari api yang sangat panas.

Hal ini berdasarkan kisah kemungkaran Iblis kepada Allah dan menolak sujud kepada Nabi Adam.

Kisah ini dimulai dari pengabdian Iblis sehingga mendapatkan nama tertinggi sebagai Azazil dan mendapatkan julukan-julukan di tiap tingkatan langit karena penghargaan Allah atas pengabdiannya selama 20 ribu tahun lebih, dia digambarkan sebagai sosok paling rupawan.

Memiliki empat sayap, berwajah terang dan simpati, bahkan para malaikat pun sangat menghormat kepada Azazil. (dinukil dari Wikipedia dan Iman Al Ghazali dalam Kitab Ihya Ulumiddin).

Hanya saja kemuliaan Azazil, alias Iblis hancur dalam satu moment akibat kesombongan dan sikap takaburnya dan tak mau menghormati dan menghargai sesama mahkluk ciptaan Allah.

Imam Abu Hamid al-Ghazali mengatakan, Allah SWT menaikkan iblis dengan cepat ke langit karena lebih unggul ibadahnya di antara penghuni surga.

Disebutkan dalam kisah di Alquran maupun para ulama terkemuka seperti Imam Al Ghazali dan imam mazhab lainnya, di dalam Lauhul Mahfudz, namanya berubah, bukan nama sesuai prestasi ibadahnya selama 20 ribun tahun itu, namun menjadi nama Iblis, karena Allah menggantinya dengan nama iblis sampai akhir zaman.

Tetapi perubahan nama menjadi iblis karena dia tidak menjalankan perintah Allah untuk menghormati Adam. Padahal, penghuni langit bersujud kepada Adam kala itu, sebab Iblis terlalu sombong, dia merasa lebih tinggi dari Adam yang hanya diciptakan dari tanah, sementara dia diciptakan dari Api.

Kejadian ketika Allah menciptakan Adam melihat semua penghuni surga sedang khusyuk menjalankan ibadah. Lalu, Allah memerintahkan seluruh penghuni langit untuk menghadap karena Allah akan menginstruksikan mereka menghormati Adam. "Aku hendak menjadikan khalifah di muka bumi ini," firman Allah seperti dikisahkan surah al-Baqarah ayat ke-30.

Saat itu, seluruh penghuni surga protes. Sebab, Nabi Adam yang baru saja diciptakan dan belum teruji kualitas ibadahnya tiba-tiba mesti dihormati. Karena alasan itulah para penghuni surga protes.

Hal itu disebutkan dalam Al Quran, Surat Al-Baqarah ayat ke-30.

"Apakah engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu."

Mendengarkan perkataan malaikat itu, Allah menjawab,

"Sungguh aku mengetahui apa yang tidak kalian ketahui." Setelah itu, Allah menunjukkan kelebihan Adam kepada seluruh penghuni langit. Meski baru diciptakan, Adam lebih banyak mengetahui daripada penghuni langit yang lebih dulu diciptakan.

Lalu, Allah menyerukan penghuni langit untuk mengulang apa yang telah Adam sampaikan seperti diabadikan dalam surah al-Baqarah ayat ke-31.

"Sebutkan kepada-Ku, nama semua benda ini, jika kalian yang benar."

Namun, semua penghuni langit terdiam tidak bisa menjawab satu pun nama-nama benda itu dan berkata, "Mahasuci Allah, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah engkau ajarkan kepada kami."

Ketika ditanyakan kepada Nabi Adam, maka dia mampu menjawabnya yang dijelas.

Maka itu, para malaikat malu, mereka protes atas diciptakannya Adam. Untuk itu, para malaikat bertobat dan kembali memuji Allah. "Sungguh Engkau Allah yang Mahamengetahui, Mahabijaksana." Akhirnya semua penghuni langit bersujud kepada Adam atas kelebihan yang Allah berikan kepadanya.

- Fakta Iblis diciptakan dari Api dari bangsa Jin

Iblis dimuliakan seperti Malaikat diciptakan dari api?
Iblis dimuliakan seperti Malaikat diciptakan dari api? (Ilustrasi/handout/ist)

Lalu bagaimana dengan Iblis, ternyata Iblis yang kala itu bernama Azazil menolak menyembah, karena dia merasa lebih mulia, Adam diciptakan dari tanah dan dia diciptakan dari Api.

Hal itu disebutkan dalam Ayat Alquran, Firman Allah SWT: Allah SWT berfirman, “Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, ‘Sujudlah kamu kepada Adam, maka sujudlah mereka kecuali Iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Rabb-Nya.” (Al-Kahfi: 50)

“...kecuali Iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Rabb-Nya.” (Al-Kahfi: 50).

Sesungguhnya Allah menjelaskan dalam ayat yang mulia ini, bahwa iblis berasal dari golongan Jin. Sedangkan Jin bukanlah Malaikat. Maka kita tidak boleh menyandarkan iblis kepada sesuatu yang Allah tidak menyandarkannya padanya.

Allah telah menjelaskan kefasikan iblis atas perintah Rabbnya, karena dia termasuk golongan Jin. Lalu Allah membedakan antara iblis dan malaikat. Ini adalah merupakan bukti bahwa iblis bukanlah dari golongan malaikat.

Jika iblis termasuk golongan malaikat, dia tidak akan mungkin bermaksiat kepada Allah ketika diperintahkan untuk sujud kepada Adam. Karena Allah berfirman tentang sifat Malaikat. “Mereka tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkannya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (At-Tahrim: 6)

Allah mengabarkan bahwa iblis memiliki generasi dan keturunan. Firman Allah: “Patutkan kamu mengambil dia dan turunan-turunannya sebagai pemimpin selain daripada-Ku, sedang mereka adalah musuhmu?” (Al-Kahfi: 50)

Disebutkan pula jika Iblis dan keturunannya berkembangbiak sebagaimana Bani Adam. Al Hasan berkata, “Mereka makan dan minum, sedangkan Malaikat tidak berkembangbiak, tidak makan dan tidak minum. Hal ini membuktikan bahwa iblis merupakan golongan jin bukan golongan Malaikat.”

Allah dalam Alquran memberitahukan bahwa Dia menciptakan iblis dari api, dan Allah tidak pernah memberitahukan bahwa Dia juga menciptakan Malaikat dari api. Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Malaikat diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari sepotong api, dan Adam diciptakan dari materi yang telah diberitahukan padamu (tanah).”

Bahkan, di dalam Alquran telah dijelaskan melalui lisan iblis, bahwa hal yang mendorongnya enggan sujud kepada Adam adalah karena dia diciptakan dari api, sedangkan Adam diciptakan dari tanah. Allah berfirman, “Apakah yang menghalangi iblis untuk bersujud adalah prasangka buruknya bahwa api itu lebih baik dari pada tanah. Baginya, makhluk yang diciptakan dari api lebih mulia dari makhluk yang diciptakan dari tanah.”

Seperti disebutkan dalam Firman Allah SWT: “Dan (ingatlah) hari (yang di waktu itu) Allah mengumpulkan mereka semuanya kemudian Allah berfirman kepada malaikat, ‘Apakah mereka ini dahulu menyembah kamu?’”(Saba: 40) Ayat ini menjelaskan perbedaan antara jin dan Malaikat, dan jin berada dalam alam yang berbeda dengan alam malaikat. Jika alam mereka berbeda dengan malaikat maka iblis bukanlah malaikat.

- Iblis Menjadi Buruk Rupa dan Menjadi Penggoda Umat Manusia

Setelah melihat iblis tidak menyesal dan tak merasa bersalah telah menolak perintah Allah yang satu ini, Allah segera mengusir iblis dari langit. Ketika itu, keindahan langit digambarkan seperti keindahan surga. Kemudian, Allah mengubah muka iblis yang semula sangat indah cemerlang menjadi hina.

Melihat keadaan pemimpin dan bendahara surga seperti itu, para malaikat yang jadi anak buahnya menjadi sedih. Namun, apa daya Allah telah menghendaki demikian. Setelah iblis tidak lagi ada di antara mereka, malaikat langsung berkumpul dan menceritakan kejadian pengusiran iblis.

Malaikat Jibril dan Mikail menangis di antara penghuni surga. Melihat malaikat yang ditugasi sebagai pengantar wahyu dan pemberi rezeki itu menangis, Allah bertanya, "Apakah yang membuat kamu menangis?"

Dengan penuh rasa hormat, mereka menjawab, "Ya Allah! Kami tidaklah aman dari tipu dayamu." Kemudian, Allah kembali berfirman kepada malaikat, "Begitulah Aku. Jadilah engkau berdua tidak aman dari tipu daya-Ku."

Di sinilah awal perubahan sikap iblis yang tidak menaati perintah Allah. Begitu diusir dari surga, iblis mengajukan satu permintaan kepada Allah agar dapat menggoda manusia sampai akhir zaman. Permintaan tersebut pun dikabulkan.

Iblis berkata, "Ya Tuhanku, beri tangguhlah aku sampai hari mereka dibangkitkan." Allah berfirman, "Sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh, sampai kepada hari yang telah ditentukan waktunya (hari kiamat)." Iblis menjawab, "Demi kekuasaan Engkau, aku akan menyesatkan mereka semuanya." (QS Shaad [38]: 79-82).

- Disesatkan Oleh Kesombongan

Iblis berjanji dengan berbagai daya dan upaya akan menyesatkan umat manusia hingga hari kiamat kelak. Inilah mengapa iblis diberikan umur panjang dan kemampuan beranak-pinak dengan cepat. Tiap kelahiran satu anak manusia, maka lahirlah keturunan Iblis. Namun, begitu manusia meninggal, iblis tetap hidup.

Meski Iblis mendapatkan kesempatan menggoda anak manusia hingga hari kiamat, Allah memberikan penawarnya, yakni dengan menjaga konsistensi bertobat nasuha. Ini seperti penegasan surah al-Baqarah ayat ke-160. "Kecuali mereka yang telah bertobat, mengadakan perbaikan dan menjelaskannya. Mereka itulah yang Aku terima tobatnya, dan Akulah Yang Maha Penerima tobat, Maha Penyayang."

Dalam kisah ini hendaknya kita juga mengambil pelajaran, selain mendoakan keselamatan bagi orang lain, berdoalah juga untuk keselamatan diri kita sendiri agar Allah tidak menyesatkan kita seperti Allah telah menyesatkan iblis yang angkuh dan menyombongkan diri sendiri.

Begilah kisah keangkuhan Iblis kepada manusia dan juga Allah yang menciptakannya, sehingga dia menjadi golongan mahkluk Allah yang masuk neraka.

Dia pun bersama anak keturunannya kemudian menggoda makhluk Allah, baik itu jin dan terutama manusia untuk menemani dirinya dan akan keturunannnya masuk neraka.

Apa Beda Iblis dan Setan?

iblis merupakan nama sesosok makhluk. Ia adalah nenek moyang dari bangsa jin, sebagaimana Adam merupakan nenek moyang umat manusia. Seperti jin yang lain, iblis diciptakan Allah dari nyala api (QS al-A’raaf [7]: 12). Jadi, Iblis sebangsa dengan jin sebagaimana firman Allah, “Dia (iblis) adalah dari golongan jin.”(QS al-Kahfi [18]: 50).

Namun garis keturunan Iblis adalah Azazil, atau Jin Azazil yang durhaka kepada Allah, sementara Jin seperti Manusia yang memiliki kewajiban untuk mengabdi.

Jin dan Manusia bisa masuk surga dengan menjalankan amal ibadah kepada Allah, sebaliknya jika mereka ingkar maka akan masuk neraka.

Kesimpulannya, Jin sama seperti manusia makluk Allah yang bisa masuk surga atau neraka sesuai amal perbuatannya, sementara Iblis dikutuk karena perbuatannya dan diganjar neraka, sementara Setan menurut Quraish Shihab lebih kepada perbuatannya.

Setan atau Syaiton, adalah bentuk perbuatan dari jin atau manusia yang ingkar kepada Allah.

"Maka dapat disimpulkan jin diciptakan dari api yang sangat panas, berbeda dengan Iblis yang juga diciptakan dari api, tetapi ingkar kepada Allah, sementara Setan adalah wujud dari perbuatan jin dan manusia yang ingkar kepada Allah," jelas Ustaz Mustain.

Sumber; Ihya Ulumiddin (Imam Al Ghazani), Tafsir Al Jalalain, Wikipedia Bebas, Alquaran Hadist, Iman Kepada Malaikat karangan Imam Abdullah dan ceramah agama Ustaz Mustain (pimpinan pondok Miftahul Huda)

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved