Iblis Dulunya adalah Malaikat Bukan Bangsa Jin? Simak Penjelasan Ulama Berdasarkan Al Quran Hadist
bahkan disebutkan tak ada sejengkalpun yang tersisa di bumi untuk menjadi tempat sujud Azazil yang merupakan nama lain dari Iblis.
Memiliki empat sayap, berwajah terang dan simpati, bahkan para malaikat pun sangat menghormat kepada Azazil. (dinukil dari Wikipedia dan Iman Al Ghazali dalam Kitab Ihya Ulumiddin).
Hanya saja kemuliaan Azazil, alias Iblis hancur dalam satu moment akibat kesombongan dan sikap takaburnya dan tak mau menghormati dan menghargai sesama mahkluk ciptaan Allah.
Imam Abu Hamid al-Ghazali mengatakan, Allah SWT menaikkan iblis dengan cepat ke langit karena lebih unggul ibadahnya di antara penghuni surga.
Disebutkan dalam kisah di Alquran maupun para ulama terkemuka seperti Imam Al Ghazali dan imam mazhab lainnya, di dalam Lauhul Mahfudz, namanya berubah, bukan nama sesuai prestasi ibadahnya selama 20 ribun tahun itu, namun menjadi nama Iblis, karena Allah menggantinya dengan nama iblis sampai akhir zaman.
Tetapi perubahan nama menjadi iblis karena dia tidak menjalankan perintah Allah untuk menghormati Adam. Padahal, penghuni langit bersujud kepada Adam kala itu, sebab Iblis terlalu sombong, dia merasa lebih tinggi dari Adam yang hanya diciptakan dari tanah, sementara dia diciptakan dari Api.
Kejadian ketika Allah menciptakan Adam melihat semua penghuni surga sedang khusyuk menjalankan ibadah. Lalu, Allah memerintahkan seluruh penghuni langit untuk menghadap karena Allah akan menginstruksikan mereka menghormati Adam. "Aku hendak menjadikan khalifah di muka bumi ini," firman Allah seperti dikisahkan surah al-Baqarah ayat ke-30.
Saat itu, seluruh penghuni surga protes. Sebab, Nabi Adam yang baru saja diciptakan dan belum teruji kualitas ibadahnya tiba-tiba mesti dihormati. Karena alasan itulah para penghuni surga protes.
Hal itu disebutkan dalam Al Quran, Surat Al-Baqarah ayat ke-30.
"Apakah engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu."
Mendengarkan perkataan malaikat itu, Allah menjawab,
"Sungguh aku mengetahui apa yang tidak kalian ketahui." Setelah itu, Allah menunjukkan kelebihan Adam kepada seluruh penghuni langit. Meski baru diciptakan, Adam lebih banyak mengetahui daripada penghuni langit yang lebih dulu diciptakan.
Lalu, Allah menyerukan penghuni langit untuk mengulang apa yang telah Adam sampaikan seperti diabadikan dalam surah al-Baqarah ayat ke-31.
"Sebutkan kepada-Ku, nama semua benda ini, jika kalian yang benar."
Namun, semua penghuni langit terdiam tidak bisa menjawab satu pun nama-nama benda itu dan berkata, "Mahasuci Allah, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah engkau ajarkan kepada kami."
Ketika ditanyakan kepada Nabi Adam, maka dia mampu menjawabnya yang dijelas.