MAKAN DUIT Umat untuk Pembangunan Masjid? HATI-HATI! Inilah Balasan Saat Hari Kiamat Kelak
Bagaimana jika dana untuk pembangunan masjid justru disalahgunakan? Bagaimana balasannya? Mengingat uang pembangunan masjid adalah uang umat.
Penulis: Tria Agustina | Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM - Masjid merupakan rumah ibadah yang sangat dijaga kesuciannya.
Hal ini lantaran masjid meurpakan rumah Allah yakni tempat umat muslim untuk beribadah dengan khusyuk baik untuk sholat, pengajian dan membaca Alquran.
Biasanya di setiap masjid ada pengurus baik yang menjaga, membersihkan dan mengatur jalannya kegiatan masjid.
Salah satu tugas pokok pengurus masjid yakni memakmurkan masjid.
Termasuk mengatur dan mengelola pembangunan masjid.
Dana pembangunan masjid biasanya diperoleh dari sejumlah donatur yang berniat untuk menyumbangkan sebagian rezekinya untuk turut berpartisipasi dalam proses beramal jariyah.
Yakni jika masjid tresebut digunakan untuk orang banyak, apalagi dijadikan tempat ibadah, maka akan mendapat pahala yang mengalir terus menerus meski sudah meninggal dunia.
Akan tetapi, bagaimana jika dana untuk pembangunan masjid justru disalahgunakan?
Bagaimana balasannya?
Mengingat uang untuk pembangunan masjid tersebut adalah uang umat.
Terkait permasalahan ini Ustaz Abdul Somad pun mengurai secara tegas melalui ceramah yang dibagikan pada kanal YouTube IREMA Media.
• Ini Hukum Seorang Muslim yang Tak Mendirikan Sholat, Tak Boleh Diterima Nikah atau Batal Akad Nikah

• Padahal Jaminannya Surga, 5 Amalan Sederhana yang Dianjurkan Nabi Muhammad SAW Ini Banyak Diremehkan
Dalam sebuah ceramah, Ustaz Abdul Somad menyampaikan pertanggungjawaban kelak jika menggunakan uang masjid.
Dalam hal ini seorang jemaah mengajukan pertanyaan seputar penggunaan uang kas masjid untuk kebutuhan misalnya pengurus masjid.
Ustaz Abdul Somad memberikan saran jika sebaiknya uang yang digunakan untuk masjid tidak boleh diganggu gugat sebab merupakan uang umat.
"Daripada mengambil uang kas masjid itu diwakafkan jemaah untuk operasional masjid, untuk listrik, untuk air, bukan untuk pengurus yang sakit, oleh sebab itu dijagalah penggunaannya, pemakaiannya," jelasnya.
"Kita sudah diberikan amanah di pundak, kita akan ditanya salah satu ciri orang munafik kalo bicara dusta, kalau berjanji dia ingkar, kalau diberikan amanah berkhianat, jangan sampai kita berkhianat," tambahnya.
• Saking Dahsyatnya Amalan ini, Rasulullah Tak Pernah Meninggalkannya hingga Sakaratul Maut Sekalipun
Intinya jika dana yang digunakan berhubungan dengan masjid selama bukan untuk kepentingan pribadi diperbolehkan.
Kalaupun dalam kegiatan gotong royong membersihkan pekarangan masjid, Ustaz Abdul Somad pun memberikan sarannya.
"Masjid ini memang milik bersama, tapi itu adalah milik amanah Allah SWT, masjid milik Allah, diserahkan kepada pengurus untuk mengelolanya, maka hati-hati uang itu dikelola betul-betul selektif," ungkapnya.
"Kalaupun mau dipakai juga mungkin 30 persen, kita besok akan gotong royong, akan membeli nasi bungkus, gorengan, perlu uang sebanyak Rp 500 ribu.
Tapi jangan kita ambil dari masjid semua, mungkin diambil ahak 20 persen, 10 persen, tapi kalau diambil semuanya maka ini besar, berat tanggung jawab kita di hadapan Allah SWT," jelas Ustaz Abdul Somad.
Sementara itu, Ustaz Abdul Somad juga dalam ceramahnya menjelaskan uang masjid yang boleh dan yang tidak boleh digunakan.
"Jangan pakai duit untuk kepentingan pribadi.
Jangan dipakai untuk yang sifatnya personal, karena kita akan minta izin kepada seluruh jemaah masjid.
Inilah orang yang di hari akhirat nanti sholatnya hilang.
Sedekahnya melayang.
Haji, umrohnya terbang. Gara-gara apa? Gara-gara memakan duit umat," ungkapnya.
"Makanya harus transparansi di situ, pengeluaran, pendapatan, foto share bagikan supaya jemaah tahu," tambah Ustaz Abdul Somad.
• Apakah Sholat Memakai Masker Tetap Sah? Ini Hukum Sholat Memakai Masker Oleh Ustaz M Saiyid Mahadhir
SUBSCRIBE US