Breaking News

Kabar Nusantara

"CITA-cita Sejak Masih Letkol," Jenderal Ini Sukses Rekrut 1.000 Pemuda Papua Jadi Anggota TNI AD

Seribu pemuda asli Papua direkrut menjadi anggota TNI AD, lewat program 1.000 prajurit otonomi khusus.

Editor: Wiedarto
Capture Chanel YouTube TNI AD
Prajurit Siswa TNI AD asal Papua menjalani pendidikan pertama bintara di Secaba Rindam IV/Diponegoro, Magelang, Jawa Tengah. 

SRIPOKU.COM, JAKARTA - Seribu pemuda asli Papua direkrut menjadi anggota TNI AD, lewat program 1.000 prajurit otonomi khusus.  Letjen TNI Ali Hamdan Bogra menceritakan asal-usul bagaimana ide program tersebut muncul hingga akhirnya terwujud.

Program tersebut muncul saat Ali Hamdan Bogra yang masih berpangkat Mayor Jenderal, diangkat oleh Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa menjadi Pangdam XVIII/ Kasuari Papua Barat pada April 2020.

Sebagai putra asli Papua, Ali Hamdan Bogra memang memiliki cita-cita membangun tanah kelahirannya.

Cita-cita yang ia idamkan ketika masih berpangkat Letnan Kolonel akhirnya terwujud, seiring tugas yang diembannya sebagai Pangdam XVIII/ Kasuari saat itu.

Kesempatan tersebut pun ia manfaatkan dengan sebaik-baiknya.
Ia awalnya berkomunikasi dengan pemerintah setempat, khususnya yang berkaitan dengan otonomi khusus.

Dalam komunikasi yang dijalinnya saat itu, ia mengungkapkan sebuah gagasan untuk merekrut pemuda dan pemudi Papua menjadi tentara.

"Saya bertanya kepada kawan-kawan di sana (Kantor Otsus)."
"Pak, kira-kira kalau kita merekrut adik-adik kita, saudara-saudara kita untuk menjadi prajurit TNI AD menggunakan dana otonomi khusus, ada tidak?" kata Ali Hamdan Bogra, dikutip dari Chanel Youtube TNI AD yang diunggah, Sabtu (6/2/2021).

Mendengar pertanyaan tersebut, ternyata orang yang berbincang dengan Ali Hamdan Bogra mengatakan dana otsus boleh digunakan untuk perekrutan dan pendidikan pemuda Papua menjadi prajurit TNI.

Mendengar jawaban tersebut, Ali Hamdan Bogra pun langsung bergerak cepat melakukan komunikasi dengan pihak-pihak terkait.

"Ya sudahlah kalau misalnya boleh, berarti kita komunikasikan lebih lanjut lagi Pak, saya bilang."

"Nanti saya lapor ke Pak Gubernur, yang penting kalau bapak bilang dana siap, ya saya lapor Pak Gubernur," tuturnya.

Ia pun langsung menjalin komunikasi dengan Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan untuk mewujudkan idenya.

Kemudian, program tersebut pun disosialisasikan kepada semua bupati di Papua.

Lalu dikoordinasikan dengan pimpinan TNI Angkatan Darat, sampai akhirnya dipresentasikan kepada Menteri Pertahanan.

Dari pihak-pihak yang dijajaki tersebut, semuanya menyambut baik program 1.000 prajurit otonomi khusus.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved