Kudeta Militer
Pertemuan Joko Widodo-PM Malaysia Bahas Kudeta Myanmar Sambil Makan Rendang
Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin, menjadi tamu Negara pertama tahun 2021 yang berkunjung ke Indonesia.
SRIPOKU.COM --- Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin, Jumat lalu, menjadi tamu kehormatan negara pertama yang datang ke Indonesia pada tahun 2021.
Muhyiddin tiba di Istana Kepresidenan sekitar pukul 10.30 WIB. Kedatangan Muhyiddin diiringi marching band dari kawasan Monas. Muhyiddin datngan menumpang mobil sedan hitam dengan Nopol Malayasia 1, disambut dengan berbagai kesenian Indonesia.
Kunjungan ini merupakan kunjungan pertama sejak ia menjabat perdana Menteri pada Maret 2020.
Presiden Joko Widodo menyambut langsunng kedatangan Muhyiddin ke dekat pintu kendaraannya. Presiden langsung mengajak Muhyiddin mengikuti seremoni Penyambutan Kenegaraan dimulai dengan mengumandangkan Lagu Kebangsaan dari masing-masing negara.
• Presiden Joko Widodo Gratiskan Vaksin Covid-19, Dibiayai APBN 2021
• PM Malaysia Kumpulkan Kabinet Terkait Status “Darurat Pandemi Covid-19” Usulan Raja
Selanjutnya, Muhyiddin menandatangani buku tamu di ruang kredensial dan dilanjutkan sesi foto. Presiden dan PM Malaysia membahas isu penanganan Covid-19 hingga hubungan bilateral antara Malaysia dan Indonesia.
Kedua pemimpin dua negara bertetangga dan serumpul Melayu ini, melaksanakan Salat Jumat di Masjid Baiturrahim yang berada di sisi Barat Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta. Setelah itu, acara dilanjutkan ke jamuan makan siang.
Dalam menyambut kunjungan itu, Presiden didampingi Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno. Sementara Muhyiddin didampingi Menteri Luar Negeri Hishammudin Hussein, bersama delegasi lainnya dari Kementerian Luar Negeri Malaysia.
Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono mengatakan, penyambutan tersebut menerapkan protokol kesehatan secara ketat, termasuk dalam jamuan santap siang.
• Warga Myanmar Mulai Berani Protes Kudeta Militer, Foto-Foto Mulai Beredar
Tidak ada pelayan yang akan melayani dua pimpinan negara tersebut. Baik Jokowi maupun PM Muhyiddin secara mandiri menyantap makanan yang telah disajikan.
"Semua yang santap siang ini nanti mandiri. Tidak ada yang melayani. Semuanya sudah tersaji di meja makan dan semuanya sterilisasi," kata Heru.
Selain itu, alat makan yang digunakan ke dua pimpinan negara serta delegasi akan dijamin keamanan-kesehatannya. Garpu, sendok, dan piring akan disiapkan di tempat pemanas.
"Masing-masing mengambil sendiri yang khas kondisi pada saat protokol kesehatan," katanya.
Dalam jamuan santap siang, Istana menyediakan sejumlah makanan khas Indonesia. Menu utama yang disajikan adalah rendang khas Indonesia. Ia berharap menu serta jamuan makan siang menjadi kesan bagi PM Malaysia.
"Tentunya menu-menu request dari beliau beliau antara lain apa namanya rendang khas Indonesia, dan tentunya harus dinikmati oleh tamu negara. Mudah-mudahan hal ini bisa mendapatkan apa namanya sesuatu yang tidak terlupakan, sesuatu yang berkesan dan menu-menu lainnya yang semuanya bernuansa panas, hangat," katanya.
Selain rendang, menu disajikan dalam jamuan santap siang tersebut yakni Soto Padang, gulai paku ubi tumbuk, ayam kalio, dendeng batokok, dan gulai ikan kerapu.
Bahas Myanmar
Seperti dikutip dari Tribunnews.com, Sabtu (06/02/2021), dalam pertemuan itu Presiden dan PM Muhyiddin Yassin, membicarakan isu kudeta di Myanmar yang berlangsung Senin (01/02/2021) lalu.
Kedua pimpinan negara ini, sepakat menugaskan Menteri Luar Negeri masing-masing negara untuk berbicara dengan Chair Asean agar menggelar pertemuan antar Menlu membahas kudeta di Myanmar.
"Sebagai satu keluarga kita minta dua menteri luar negeri untuk berbicara dengan Chair Asean, guna menjajaki dilakukannya pertemuan khusus Menteri Luar Negeri ASEAN mengenai perkembangan Myanmar," kata Presiden.
Kepala Negara menyatakan prihatin terhadap kondisi politik di Myanmar. Ia berharap perbedaan pandangan politik tersebut dapat diselesaikan sesuai hukum.
"Untuk mewujudkan visi komunitas ASEAN, penting bagi kita semua untuk terus menghormati prinsip-prinsip piagam ASEAN, terutama prinsip rule of law, good governance, demokrasi, hak asasi manusia dan pemerintahan yang konstitusional," katanya.
Dalam kesempatan itu, PM Malaysia mengatakan bahwa pihaknya memandang serius kondisi politik yang terjadi di Myanmar. Menurutnya kudeta yang terjadi merupakan kemunduran demokrasi di Myanmar.
Mereka sepakat untuk mengutus Menlu agar menjajaki pertemuan antar Menlu se-ASEAN . "Ini, saya sangat bersetuju dengan cadangan supaya kedua-dua Menteri Luar Negeri diberi mandat untuk mencari kesepakatan supaya satu masyarakat khas ASEAN diadakan bagi membincangkan perkara ini dengan lebih mendalam," kata Muhyiddin dalam bahasa Melayu.
Dalam pertemuan dibahas pula soal nasib pekerja migran Indonesia. "Saya menyampaikan apresiasi penghargaan atas kerjasama perlindungan WNI di Malaysia terutama selama pandemi dan saya kembali menitipkan WNI di Malaysia pada pemerintah Malaysia," kata Presiden Jokowi.
Presiden mendorong dibuatnya nota kesepahaman atau MoU baru mengenai perlindungan PMI Indonesia."Terkait perlindungan pekerja migran Indonesia, saya menekankan pentingnya penyelesaian, pembuatan MOU, MOU baru mengenai penempatan dan perlindungan pekerja domestik Indonesia di Malaysia," katanya.
Presiden Joko Widodo mendorong dirancangnya one channel system dalam penempatan tenaga kerja Indonesia di Malaysia. Tujuan untuk mencegah adanya perdagangan manusia atau human trafficking.
"One channel system agar masalah penempatan tenaga kerja dapat dilakukan secara lebih baik untuk mencegah terjadinya para pekerja menjadi korban perdagangan manusia," katanya.
PM Muhyiddin meminta Jokowi untuk memerintahkan perwakilan Indonesia di Malaysia untuk menyosialisasikan program amnesty bagi tenaga kerja ilegal. Dia meminta Indonesia memastikan pekerja migran Indonesia (PMI) yang datang ke Malaysia mengikuti prosedur keimigrasian.
"Meminta kerja sama dari Bapak Presiden untuk memastikan WNI yang ingin datang bekerja di Malaysia memasuki Malaysia melalui saluran yang sah," kata Muhyiddin.
Terkait diskriminasi minyak sawit, Muhyiddin mengatakan, Malaysia berada di jalur yang sama dengan Indonesia. Malaysia mengecam kampanye anti-minyak sawit yang dilakukan di negara-negara Eropa, Australia dan Oseania. (TribunNetwork/fik/wly)
Sumber: jokowi-dan-pm-malaysia-santap-rendang-makan-siang-tanpa-pelayan-semua-alat-disteril