PDI Perjuangan

PDI-Perjuangan Dukung Anies Baswedan, Apabila Partai Gerindra Sudah Punya Calon Gubernur DKI

Muncul spekulasi politik bahwa PDI-Perjuangan berkemungkinan mendukung Anies Baswedan sebagai calon gubernur DKI, apabila Gerindra punya calon lain.

Editor: Sutrisman Dinah
TRIBUNNEWS.COM
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan 

SRIPOKU.COM -- Tidak menutup kemungkinan apabila Pilkada DKI tahun 2024 mendatang, PDI Perjuangan mendukung Anies Baswedan. Spekulasi politik ini diungkapkan Sekretarus PDI-Perjuangan DKI, Gembong Warsono.   

Kemungkinan itu bisa terjadi, setelah menyaksikan perkembangan politik akhir-akhir ini. Hubungan Anies Baswedan dengan Partai Gerindra sebagao pengusungnya, terkesan kurang "mesra".

Hubungan akan berpengarus terhadap upaya Anies Baswedan dalam pencalonan dirinya kembali dalam Pilkada DKI yang akan datang. 

Polemik Pilkada Serentak 2024, Perludem: Perlu Ada Normalisasi Jadwal Pilkada, Ini Alasanya

Gubernur Anies Baswedan Diminta Mundur Ali Lubis, Begini Respon Petinggi Partai Gerindra

Sekretaris DPD PDI Perjuangan Gembong Warsono mengatakan, sebenarnya ia tidak  tak mau terlalu jauh mencampuri urusan Anies dan Partai Gerindra

Namun, tidak menutup kemungkinan PDI Perjuangan bakal mengusung Anies dalam Pilkada DKI mendatang. 

Meski selama ini dikenal vokal dan kerap mengkritisi kebijakan Gubernur Anies Baswedan, tetapi bukan kemustahilan PDIP bakal mengusung Anies Baswedan.

"Ya politik itu kan tidak ada yang tidak mungkin, ini kan soal politik," kata Gembong Warsonio, Kamis lalu.

Sering Blusukan, Pengamat Politik Sebut Risma Bisa Jadi Mengincar Gubernur DKI Jakarta, Ini Alasanya

Sebagai catatan, partai berlambang banteng itu pernah takluk dari pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno pada saat Pilkada DKI pada 2017 lalu.

Saat itu, Anies-Sandi diusung Gerindra dan PKS, unggul jumlah suara dari pasangan Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok dan Djarot Saiful Hidayat yang didukung PDI Perjuangan, Golkar, Hanura, dan NasDem.

Walau berbeda haluan politik, bukan mustahil PDI Perjuangan merangkul Anies dalam Pilkada DKI mendatang.

"Politik itu tidak ada yang tidak mungkin. Pertanyaannya apakah tidak mungkin mengusung Anies? Ya ini kan politik, tidak ada yang tidak mungkin," kata Gembong.

Selain Anies, Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI ini mengatakan, sebenarnya banyak kader partainya yang berpotensi maju dalam Pilkada. Namun, enggan memberi bocoran kader PDIP yang dimaksud tersebut.

"PDIP banyak calonnya, enggak usah khawatir. Stoknya banyak," katanya.

Diberitakan sebelumnya, kabar keretakan Gubernur DKI Anies Baswedan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto ramai dibahas. Hal itu terkait dengan Pemilu Presiden 2024.

Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno menyebutkan bahwa tanda-tanda keretakan sudah terlihat sejak jauh hari.

"Memang sudah kelihatan pecah kongsi Anies dan Gerindra DKI," kata Adi seperti dikutip Tribunnews.com dari kepada Kompas.com, Jumat (05/02/2021).

Adi menilai, tanda-tanda Anies dan Gerindra pecah kongsi sudah mulai terlihat dari alotnya pemilihan Wagub DKI Jakarta untuk menggantikan Sandiaga Uno yang mengundurkan diri setelah menjadi calon presiden.

Anies bersama dua partai pengusungnya, yakni Gerindra dan PKS membutuhkan waktu lebih dari setahun untuk memilih Wagub yang akhirnya terpilih politisi Gerindra, Ahmad Riza Patria.

Adi pun memprediksi Gerindra memang sudah mempersiapkan Ahmad Riza Patria sebagai calon gubernur dalam Pilkada DKI mendatang.

"Kan sudah kelihatan sejak awal, Gerindra ini sudah memilih untuk tidak semesra dulu dengan Anies dan sudah punya calon lain, yaitu Pak Riza Patria," kata Adi.

Adi pun menilai parpol yang saat ini masih loyal dan akan mendukung Anies hanyalah PKS.

Namun, masalahnya, PKS tak memiliki cukup kursi untuk bisa mengusung Anies sendirian.

PKS saat ini hanya mengantongi 16 kursi, sedangkan syarat untuk mengusung paslon di Pilgub DKI adalah 21 kursi.

"Ya di sinilah nasib Anies sedang dipertaruhkan, apakah dia nantinya dapat dukungan parpol lain, dia maju independen, atau tidak maju sama sekali, karena yang bisa dibaca mendukung Anies kan hanya PKS," kata Adi.

"Partai yang lain tidak (mendukung Anies), justru menarik diri, apalagi partai pemerintah kan," sambungnya.

Terlebih, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani memastikan bahwa Gerindra mendukung penyelenggaraan pilkada serentak pada 2024 agar berbarengan dengan pelaksanaan pemilu.

Pelaksanaan pilkada serentak pada 2024 dan meniadakan pilkada serentak 2022 dan 2023 mengacu pada Undang-undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pilkada.

Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menegaskan rumor pecah kongsi Anies Baswedan dengan Gerindra tidak benar atau hoaks.

Dasco mengungkapkan, komunikasi antara Anies Baswedan dan Prabowo masih terus berlangsung. 

"Itu hanya hoaks, pecah isu Gerindra dengan Anies itu gak ada. Orang baik-baik saja kok. Kami sering silaturahmi, sering komunikasi. Pak Anies dan Pak Prabowo maupun kita sebagai pengurus partai," tutur Dasco dikutip dari Kompas.com, Selasa (2/2/2021).

Dasco mengakui, dalam beberapa hari belakangan ada pertemuan antara Anies dan Prabowo.

Pertemuan tersebut bukan lah pertemuan politik, melainkan sekadar silaturahmi.

"Komunikasi sering dilakukan seperti yang dibilang Pak Riza memang belum lama ada pertemuan dengan Pak Prabowo. Dan memang pertemuan-pertemuan itu tidak perlu di-publish. Karena memang namanya silaturahmi bukan kunjungan politik," jelasnya.

Di sisi lain, Dasco juga menyoroti kritik yang disampaikan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerindra Jakarta Timur Ali Lubis.

Menurut dia, persoalan tersebut sudah selesai dan Gerindra sudah menyatakan bahwa pendapat yang dilontarkan Ali merupakan pendapat pribadi.

"Dan sudah diingatkan juga oleh DPP untuk tidak membuat kegaduhan yang tidak perlu," tambahnya.

Bantah Jegal Anies

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Fadli Zon menegaskan bahwa langkah partai Gerindra mendukung Pilkada serentak 2024, bukan bertujuan untuk menjegal Anies Baswedan. Masa jabatan gubernur DKI Jakarta akan berakhir pada 2022.

Fadli menegaskan, keputusan Gerindra mendukung Pilkada serentak tahun 2024, untuk kepentingan yang lebih besar, yakni untuk menjaga konsistensi UU Pemilu agar tidak terus berubah-ubah setiap lima tahun sekali.

Fadli meminta sikap Gerindra itu tidak dikaitkan secara sempit dengan kontestasi Pilkada di suatu daerah, termasuk di DKI Jakarta.

"Saya kira enggak bisa dilihat kasus per kasus gitu. Kalau kasus per kasus kan semua kena. Banyak gubernur, bupati wali kota dari semua parpol (yang habis masa jabatannya pada 2022)," kata Fadli Zon dikutip dari Kompas.com, Selasa (2/2/2021).

Fadli sekaligus membantah hubungan Gerindra dan Anies mengalami keretakan.

Ia mengonfirmasi bahwa Anies baru saja bertemu Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Menurut dia, pertemuan itu terjadi pada pekan lalu.

Namun, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu enggan membeberkan apa yang dibahas keduanya.

"Ya silaturahmi saja, karena memang hubungan keduanya baik-baik saja," kata Fadli.****

Sumber: tidak-menutup-kemungkinan-pdip-usung-anies-di-pilkada-dki-jakarta-ini-alasannya?page=all

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved