Wanita Tua Unjuk Gigi di Launching Calendar of Charming Event, Ternyata Legenda Silat Palembang
Seorang wanita tua unjuk kebolehan lewat jurus-jurus pencak silat khas Palembang di acara peluncuran Calender of Charming Event Palembang.
Laporan wartawan Sripoku.com, Maya Citra Rosa
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Nyimas Hj Tuti Karyati hadir di acara peluncuran Calender of Charming Event Palembang, Rabu (3/2/2021).
Tak hanya tampil, wanita 61 tahun ini juga unjuk kebolehan lewat jurus-jurus pencak silat khas Palembang.
Aksi Tuti itu memukau para tamu undangan.
Tuti dengan lincah mengayunkan dua bilang pedang khas Palembang dengan baju kurun berwarna kuning emas dan tanjak di atas kepalanya.
• Jajaran Polsek Kota Agung Dibariskan dan Diminta Cabut Dompet, Ternyata untuk Bantu Korban Kebakaran
Tidak hanya itu, di usia yang tidak lagi muda, Tuti masih sangat lentur dan kuat dalam menampilkan seni bela diri khas melayu tersebut
Pencak silat Palembang yang ditampilkannya berasal dari Perguruan Olahraga Pencak Silat Sriwijaya (Popsri), atau dulunya bernama Pencak Priyayi Palembang.
Dalam sejarahnya, Pencak Priyayi dikhususkan bagi para bangsawan pada masa Kesultanan Palembang Darussalam.
Pencak silat Palembang dulunya memiliki tugas mengawal sultan dengan berbagai jenis persenjataan yang digunakan.
• Bupati Muratara Syarif Hidayat Seka Air Mata Ucapkan Kata Pamit, Saya Sepenuhnya belum Menyerah
Dulu, jurus-jurus diajarkan hanya kepada keturunan raja, namun khawatir akan habisnua keturunan, maka pencak silat Palembang ini diajarkan kepada siapa saja yang mau belajar.
Selain itu, terdapat perbedaan antara pencak silat umumnya dengan Palembang adalah terletak pada kuda-kuda dan posisi kaki yang bervariasi.
Bahkan dapat melakukan gerakan berlawanan dengan jarak dekat dan jauh.
"Gerakan pencak Palembang itu lebih bervariasi, juga menggunakan senjata yang beragam seperti keris namanya Cangkaunak," kata Tuti.
Tuti belajar pencak silat dari umur 10 tahun, dimana darah keturunan sebagai seorang pesilat mengalir dari sang kakek.
• Penampilannya Blak-blakan Disebut Hancur, Iis Dahlia Datangi Ivan Gunawan, Ancam Tutup Salon Igun!
Saat ini dia juga menjadi pelatih, pernah menjadi juara Pencak Silat dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) X Tahun 1980 di Jakarta.
"Waktu itu saya menang perak, tapi saya yang ditunjuk untuk maju ke Sea Games," ujarnya.
Karena memilih untuk menikah, Tuti tidak melanjutkan prestasinya dalam dunia persilatan ke internasional.
Sebagai seorang keturunan asli Palembang, dia ingin agar seni bela diri dikenal bukan hanya ada di Jawa, namun Palembang juga punya khasnya pencak melayu.
Wanita kelahiran Palembang, 28 Mei 1961 ini juga menjadi guru di SD 139 Palembang.
• Lelah Hati Ayu Ting Ting Susah Lepas Status Janda, Kondisi Pacar Adit Jayusman Gini, Chat WA Beredar
Dia ingin terus mengajarkan pencak silat kepada anak muda di Kota Palembang, bahwa seni bela diri tradisional lebih baik.
 
"Popsri hanya salah satu pencak silat di Palembang, masih banyak perguruan silat asal Palembang namun saat ini kurang eksis," ujarnya.
Dia berharap agar pencak silat di Palembang kembali bangkit, hanya orang-orang Palembang yang harus melestarikan budaya sendiri.
"Kita bisa dihargai lewat budaya, saya bangga dengan seni bela diri tradisional milik kita sendiri," ujarnya.


 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			 
											 
											 
											 
											