Jangan Dianggap Sepele, Segera Lunasi Utang Jika tak Mau Alami Hal Ini Dalam Hidup

Sayangnya, sebagian umat Islam ada yang seringkali melupakan hutangnya, entah itu karena lupa atau memang seolah tak mau membayarnya.

Penulis: Ahmad Sadam Husen | Editor: Yandi Triansyah
Hipwee
Ilustrasi. 

1. Jangan Meninggal dalam Keadaan Berhutang

Islam melarang umatnya untuk meninggal dalam keadaan memilili hutang.

Hutang bisa menjadi pemberat dan penghapus kebaikan kita kelak dihisab di akhirat.

Seperti yang disampaikan oleh hadits berikut.

“Barangsiapa yang mati dalam keadaan masih memiliki hutang satu dinar atau satu dirham, maka hutang tersebut akan dilunasi dengan kebaikannya (di hari kiamat nanti) karena di sana (di akhirat) tidak ada lagi dinar dan dirham.” (HR. Ibnu Majah)

2. Jiwa Orang yang Berhutang Masih Menggantung

“Jiwa seorang mukmin masih bergantung dengan hutangnya hingga dia melunasinya.” (HR. Tirmidzi).

Hadits ini menunjukkan bahwa hutang yang belum dibayar menjadi pemberat dan membuat jiwa kita tidak diterima terlebih dahulu.

Untuk itu, jangan sampai hal ini terjadi.

Saat kita masih hidup di dunia, maka segerakanlah kewajiban membayar hutang.

3. Tidak Berniat Membayar Utang, Maka Dia Pencuri

Yang lebih parah dari berhutang adalah ketika mereka tidak berniat untuk membayar dan menyelesaikan hutangnya.

Mereka akan diberikan status sebagai pencuri karena menggunakan dan memakan uang yang bukan haknya.

Ini sama seperti pencuri.

Sebagaimana disebutkan dalam hadits berikut:

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved