Ramlan Holdan Sampaikan Pesan Ulama NU Agar Kader PKB Mesti Menjaga Dua Hal Ini

Menjelang satu abad kelahiran Nahdatul Ulama (NU) Ketua DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sumsel Drs Ramlan Holdan menyerukan dua hal yang dilakukan

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: adi kurniawan
Kolase Sripoku.com/Abdul Hafiz
Ketua DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sumsel, Drs Ramlan Holdan peringati Harlah NU ke-95 dan Syukuran DPW PKB Sumatera Selatan di Hotel The Zuri, Sabtu (30/1/2021). 

Laporan wartawan Sripoku.com, Abdul Hafiz

SRIPOKU.COM, PALEMBANG ---- Menjelang satu abad kelahiran Nahdatul Ulama (NU), Ketua DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sumsel, Drs Ramlan Holdan menyerukan dua hal yang harus dilakukan kader PKB.

"Yang pertama menegakkan kembali nilai-nilai Ahlussunah Wal Jamaah untuk tetap kita jaga, kita kembangkan, kedua komitmen kebangsaan bahwa Pancasila sebagai dasar negara ini harus jadi pijakan kita untuk kepentingan bangsa dan negara."

"Jadi dua hal ini dipesankan oleh ulama-ulama NU untuk dijaga," seru Ramlan Holdan pada peringatan Harlah NU ke-95 dan Syukuran DPW PKB Sumatera Selatan di Hotel The Zuri, Sabtu (30/1/2021).

Menurut mantan Ketua Fraksi PKB DPRD Sumsel inilah tugas PKB sebagai Parpol yang disirikan oleh NU.

Seperti diketahui platform PKB itu sama dengan platform NU.

Baca juga: Penjelasan BMKG Terkait Gempa di Seluma Bengkulu, Tidak Berpotensi Tsunami, Potensi Gempa Susulan?

Baca juga: Mulai Besok 14 Provinsi Ini Harus Waspada Bencana Banjir, BMKG Ingatkan Waktu yang Perlu Diwaspadai

"Apa yang diperintahkan NU, itu yang harus dikerjakan PKB," tegas Ramlan yang pada Muswil PKB lalu terpilih kembali menjadi Ketua DPW Sumsel periode ketiga.

Ramlan Holdan mengatakan, jelang satu abad lahirnya NU pada 2026 mendatang yang diharapkan kian mengukuhkan nilai-nilai ajaran Ahlussunah Wal Jamaah. 

"Sebetulnya nilai-nilai ajaran Ahlussunah Wal Jamaah ini sudah ada ketika wali songo mulai mendarat di Nusantara di abad ke-14, yang dibuktikan oleh Raden Mahdum memiliki catatan kitab Ihya Ulumuddin yang dikarang Imam Al Ghazali."

"Beliau juga mengajarkan nilai-nilai Ahlussunah wal jamaah kepada para muridnya," terangnya.

Menurutnya itulah yang menjadi rujukan khazanah keilmuan di Pondok Pesantren, itu kitab Ihya Ulumuddin yang dikarang Imam Al Ghazali dan Sunan Bonang itu menulis untuk diajarkab ke pondok.

"Nah inilah yang membesarkan NU sampai 108 juta sekarang ini membesarjan pondok. Walaupun NU tidak lahir pun secara organisasi, ajaran itu sudah ada, sudah lahir."

"Karena ulama-ulama NU belajarnya dari pendiri-pendiri penyebar Islam di tanah air ini, cuma kelahirannya saja di Tahun 1926 sehingga diperingati sekarang ini 95 tahun," jelasnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved