20 Menit di Kamar Berduaan Dengan Pasien Covid-19 Sembari Bawa Wine, Petugas Karantina Dipecat

Berdasarkan laporan media lokal, keduanya saling berbalas tulisan dan menghabiskan sekitar 20 menit di dalam kamar.

Editor: Refly Permana
ANDREAS SOLARO / AFP
Ilustrasi petugas medis pasien Covid-19. 

SRIPOKU.COM - Kejadian asusila di lokasi karantina pasien Covid-19 ternyata tidak hanya pernah terjadi di Indonesia.

Seperti yang diketahui, beberapa waktu yang lalu, seorang petugas Wisma Atlet Kemayoran bersama pasien Covid-19 diduga berbuat asusila sesama jenis.

Kasus tersebut viral di media sosial setelah diunggah dan beberapa saat kemudian unggahan dihapus.

Meski demikian, kasus ini sudah sampai ke pihak berwajib sehingga terus diproses meski sudah tidak ada lagi postingan yang viral tersebut.

Baca juga: Saking Suka Pria Brondong, Inul Daratista Make Over Kumis Adam Suseno, Ini Brondong Aku Lho

Kejadian persis terjadi di Selandia Baru, yang membuat seorang petugas lokasi karantina Covid-19 dipecat.

Diduga, ia sudah berbuat tidak pantas dengan salah satu penghuni.

Berdasarkan laporan media lokal, keduanya saling berbalas tulisan dan menghabiskan sekitar 20 menit di dalam kamar.

Kabar itu langsung direspons Menteri Urusan Covid-19 Chris Hipkins, yang menyebut perilaku yang dilakukan si petugas sangat tak bertanggung jawab.

Baca juga: Gubernur Sumsel Herman Deru Ajarkan Protokol Kesehatan ke Anak-anak di Masjid Baitul Mukminin Gandus

Dalam konferensi pers, Hipkins menyebut dia sudah mendapatkan informasi mengenai insiden di hotel karantina di Auckland.

Dilansir BBC Jumat (29/1/2021), dia langsung memerintahkan investigasi setelah kejadian itu muncul pada awal Januari ini.

"saya tentu tidak butuh seperti apa detilnya. Namun menghabiskan 20 menit di satu kamar, itu jelas tak pantas," kata dia.

Bahkan, Hipkins menuturkan si petugas gedung karantina yang tak disebutkan identitasnya itu membawa sebotol wine ke kamar.

Si menteri menerangkan, dia memang tidak bisa mengontrol jika ada penghuni maupun pegawai yang mengalami ketertarikan.

"Namun, saat ini kami tengah menangani hidup umat manusia. Peraturan sudah jelas akan itu," keluh Hipkins.

Brigadir Jim Bliss selaku kepala fasilitas isolasi mengatakan, si pegawai diminta pulang untuk karantina mandiri sebelum dipecat.

Baca juga: Bronjong dari PTBA Bikin Warga Tanjung Agung Nyaman Beraktivitas di Sungai Enim, Cocok untuk Selfie

Media Selandia Baru memberitakan, adapun si penghuni yang merupakan pelancong mendapatkan peringatan tertulis dari polisi.

Warga "Negeri Kiwi" yang kembali sehabis bepergian dari suatu negara atau tempat diperintahkan mengarantina diri selama 14 hari.

Negara di kawasan Pasifik itu hanya mencatatkan 25 kematian sejak wabah bergulir, dan dianggap salah satu negara tersukses dalam menangani pandemi.

Sementara di Indonesia,

Telah terjadi hubungan asusila sesama jenis di RS Wisma Atlet Kebayoran.

Kabar ini terkuak setelah sebelumnya diposting oleh salah satu akun di Twitter.

Sayangnya, pasca informasi ini viral, akun tersebut dikunci.

Baca juga: Video Ibunda Dimas Menangis Ungkap Masa Kelam Kembaran Raffi Ahmad, Ternyata Punya Pengalaman Pahit

Terkait informasi yang viral di media sosial tersebut, Wakil Panglima Komando Tugas Gabungan Terpadu Brigjen TNI Muhammad Saleh Mustafa membenarkan.

"Perawatnya sedang diperiksa," katanya saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (26/12/2020).

Informasi yang beredar, hubungan asusila sesama jenis itu terjadi antara perawat dan seorang pasien positif Covid-19.

Dikabarkan, perawatnya sudah diperiksa pasca kabar ini viral di media sosial.

Sementara itu, pasien yang diduga melakukan hubungan asusila dengan perawat tersebut belum diperiksa.

Baca juga: Video Jadi Wanita Tercantik Indonesia, Bagian Tubuh Citra Kirana Disorot: Kok Aku Fokusnya Kesitu ya

Namun, Saleh, memastikan, saat ini pasien masih menjalani isolasi di RS Wisma Atlet.

"Pasiennya masih positif sehingga belum diperiksa," ujar Saleh.

Informasi ini viral setelah ada pengakuan seorang yang mengaku pasien Covid-19 di Wisma Altet Kemayoran.

Ia mengaku telah berhubungan badan dengan perawat viral di lini masa Twitter.

Pengakuan tersebut diunggah melalui akun Twitter @bottialter pada Jumat (25/12/2020).

Baca juga: Viral di Media Sosial Seorang Pria di Muba Menikahi Dua Perempuan Sekaligus, Diiringi Orgen Tunggal

Akun tersebut mengunggah tangkapan layar percakapan WhatsApp dengan seseorang yang disebut sebagai perawat di Wisma Atlet Kemayoran.

Dalam percakapan, pasien dan perawat janjian melakukan seks sesama jenis di toilet wisma atlet.

Akun itu juga mengunggah foto sebuah alat pelindung diri (APD) yang disebutkan milik perawat dalam kondisi terlepas

Setelah pengakuannya viral hingga ramai-ramai dilaporkan oleh pengguna Twitter ke dinas terkait, akun @bottialter kini sudah dikunci.

Sementara itu, kondisi pasien Covid-19 di RS Wisma Atlet Kemayoran terus mengalami perubahan.

Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, tak lagi menerima pasien positif Covid-19 yang berstatus orang tanpa gejala (OTG).

Pasien OTG yang saat ini ada di Tower 5 pun akan dipindah dan dipulangkan.

Baca juga: MALAM Hari, Tak Mampu Tahan Nafsu, Perawat dan Pasien Covid KEncan di Toilet Wisma Atlet: Lepas APD

Hal ini dilakukan karena keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di Tower 4, 6, dan 7 terus meningkat dan sudah mencapai 75 persen.

"Karena pasien bergejala di tiga tower sudah lebih dari 75 persen, sehingga perlu spare untuk pasien bergejala.

Akhirnya di Tower 5 dipakai untuk pasien bergejala, sehingga praktis kami sudah tidak menerima pasien orang tanpa gejala," kata Komandan Lapangan RSD Wisma Atlet Letkol Laut Muhammad Arifin kepada Kompas.com, Selasa (22/12/2020).

Arifin mengatakan, Tower 4 saat ini sudah terisi 82,28 persen atau 1.272 orang pasien dari 1.546 tempat tidur yang tersedia.

Sementara itu, Tower 6 sudah terisi 62,62 persen atau 814 orang pasien dari 1.300 tempat tidur yang tersedia.

Adapun Tower 7 sudah terisi 75,92 persen atau 1.198 orang pasien dari 1.578 tempat tidur yang tersedia.

Secara total, Tower 4, 6, dan 7 RSD Wisma Atlet sudah terisi 74,23 persen atau 3.284 pasien dari 4.424 tempat tidur yang tersedia.

Baca juga: Video Jadi Wanita Tercantik Indonesia, Bagian Tubuh Citra Kirana Disorot: Kok Aku Fokusnya Kesitu ya

Pasien yang dirawat adalah yang mengalami gejala ringan dan berat.

Sementara itu, kapasitas Tower 5 yang menjadi flat isolasi mandiri hingga saat ini masih terisi 71,59 persen atau 1.124 orang pasien dari 1.570 tempat tidur yang tersedia.

Pasien tanpa gejala tersebut dipindahkan ke Wisma Pademangan atau dipulangkan.

"Tapi untuk pasien baru sudah tidak diterima untuk OTG," kata Arifin.

Arifin berharap pemerintah daerah bisa segera menyediakan tempat isolasi mandiri bagi pasien tanpa gejala.

Sebab, Wisma Atlet di Pademangan juga sudah hampir penuh.

"Yang di Pademangan juga di sana sudah 80 persen. Sekarang harapannya isolasi di hotel yang kerja sama pemerintah daerah," ujar Arifin.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Diduga Berbuat Tak Pantas dengan Penghuni Gedung Karantina Covid-19, Seorang Petugas Dipecat"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved