Waspada Hujan dan Angin Kencang, BMKG : Hindari Bangunan dan Pohon Tua, Rawan Roboh
(BMKG) Sumsel mengimbau masyarakat Palembang agar menghindari bangunan dan pohon tua. Rawan roboh diterjang angin kencang
Penulis: Odi Aria Saputra | Editor: Azwir Ahmad
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sumsel mengimbau kepada masyarakat Palembang agar menghindari bangunan dan pohon tua di saat musim penghujan saat ini.
Hujan deras disertai angin kencang yang menerpa kota Palembang sejak beberapa hari terakhir, dikhawatirkan dapat membuat sejumlah bangunan dan pohon tua rentan roboh dampak diterjang angin kencang.
Kepala Unit Analisa dan Prakiraan Stasiun Meteorologi SMB II Palembang, Sinta Andayani mengatakan cuaca di kota Palembang dalam jangka pendek masih akan terjadi hujan ringan sampai sedang. Pergerakan angin kencang yang diakibatkan dari pergerakan awan konvektif dan awan colombus disertai hujan dikhawatirkan akan menyebabkan robohnya bangunan dan pohon tua.
"Selain banjir, warga Palembang juga harus waspadai angin kencang yang bisa sebabkan terjadinya bangunan dan pojon roboh," katanya, Kamis (28/1/2021).
Dijelaskannya, cuaca di kota Palembang diprediksi ke depan agak mereda dibanding akhir bulan kemarin. Secara umum di Sumsel, faktor cuaca global dan regional tidak aktif lagi, namun beberapa hari ke depan diprediksi hujan masih akan mengguyur kota Palembang.
Warga Palembang yang bertempat tinggal di kawasan anak Sungai Musi juga diminta untuk selalu memantau kondisi drainase atau aliran air di kawasan sekitar agar tidak terjadi genangan dan banjir.
"Anak sungai di Palembang pada umumnya alami penyempitan. Maka itu, di beberapa daerah rentan terjadi banjir dan genangan saat hujan tiba," jelasnya.
Kepala Seksi Data Dan Informasi Stasiun Klimatologi Kelas I Palembang Nandang Pangaribowo menambahkan, berdasarkan update dinamika atmosfer dasarian 1 Januari 2021 kondisi cuaca dan iklim saat ini MJO sedang aktif dan ada tekanan rendah di wilayah samudera Hindia.
Sehingga terjadi belokan masa udara diatas Wilayah Sumatera yang membuat potensi curah hujan masuk ke wilayah Indonesia bagian Barat dan tengah khusus nya wilayah Sumatera menjadi meningkat serta.
Untuk itu, BMKG mengimbau diminta mewaspadai potensi kebencanaan saat musim hujan berlangsung seperti potensi Awan CB (Cumulu Nimbus) yang dapat menyebabkan hujan ringan-lebat disertai petir dan angin kencang.
"Masyarakat harus waspada potensi kebencanaan saat hujan berlangsung apalagi ada potensi kemunculan awan Comulunimbus yang menyebabkan petir dan angin kencang," ungkap Nandang. (Oca)