Kasus Covid-19 Tembus 1 Juta, Media Asing Soroti Indonesia, Yakini Jauh Lebih Parah

Menurut AFP, dengan tingkat pengujian rendah di Indonesia, kasus infeksi diyakini jauh lebih parah dibandingkan dengan yang ditunjukkan melalui angka.

Editor: Azwir Ahmad
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG
Petugas kesehatan menerima suntikan vaksin corona buatan Sinovac di Rumah Sakit Siloam TB Simatupang, Jakarta Selatan, Kamis (14/1/2021). 

SRIPOKU.COM, JAKARTA - Lonjakan kasus infeksi virus corona di Indonesia yang tembus angka 1 juta pada Selasa (26/1/2021) mendapat sorotan media asing.

Kantor berita AFP mengangkat judul "Indonesia passes one million coronavirus cases" ( Indonesia telah melampaui 1 juta kasus virus corona).

Menurut AFP, dengan tingkat pengujian rendah di Indonesia, kasus infeksi diyakini jauh lebih parah dibandingkan dengan yang ditunjukkan melalui angka.

Dalam beritanya media Perancis tersebut mengabarkan bahwa rumah sakit-rumah sakit di Indonesia kewalahan dengan kasus infeksi Covid-19. Dikatakan Indonesia sebagai 'satu negara yang paling terdampak di Asia'.

Dalam laporannya media AFP mengutip pernyataan pakar epidemiologi Universitas Indonesia Pandu Riono yang mengatakan, "Saya pikir kami telah mengalami 1 juta kasus Covid-19 sejak lama."

Dalam laporanAFP itu, Riono mengibaratkan, "Kami masih mendaki sebuah gunung dan kami bahkan tidak tahu di mana puncaknya. Ini adalah pendakian yang tiada pernah berakhir."

Sementara itu, selain AFP, media Australia ABC mengabarkan lonjakan kasus infeksi virus corona di Indonesia dengan judul "Indonesia set to pass 1 million coronavirus cases as vaccinations roll out" (Indonesia lampaui 1 juta kasus virus corona beriringan dengan peluncuran vaksin).

Berbeda dengan AFP, media ABC menyorot bagaimana pendapat warga Indonesia tentang peraturan di tengah pandemi. ABC mengutip pendapat seorang warga ibu kota Jakarta, Sabriyanti (42) yang mengatakan bahwa dia berharap pemerintah memberlakukan aturan jarak sosial yang lebih ketat.

"Seharusnya pemerintah lebih tegas, karena kita masih bisa melihat keramaian dan mereka yang tidak memakai masker," ujar Sabriyanti.

Kemudian warga lainnya, seorang mahasiswa yang berusia 20 tahun, Muhaimin Zega mengatakan bahwa pemerintah harus memberikan "aturan yang jelas agar masyarakat bisa mengerti."

"Kita tidak bisa menyalahkan semuanya pada rakyat, itu tanggung jawab pemerintah untuk mengendalikan rakyatnya," kata mahasiswa itu seperti dikabarkan ABC.

Pemerintah Indonesia juga dikabarkan memulai program vaksinasi dan memperketat pembatasan pergerakan warga pada Januari karena rumah sakit semakin tertekan.

Media ABC yang berbasis di Sydney itu mengungkapkan bahwa Indonesia juga kerap dikritik karena memiliki tingkat pengujian dan pelacakan yang rendah di dunia. Mereka juga mengatakan bahwa Indonesia berfokus pada pengamanan vaksin namun mengorbankan upaya penegakan protokol kesehatan.

Sementara itu media Skotlandia, Evening Express menyoroti seberapa banyak Indonesia membutuhkan dosis vaksin.

Media yang berbasis di Aberdeen itu, menyebutkan Indonesia akan membutuhkan hampir 427 juta dosis vaksin dengan perkiraan sebanyak 15 persen dosis mungkin terbuang percuma selama proses distribusi karena luasnya wilayah negara.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved