Buaya Muara
Empat Dukun Dikerahkan Mencari Pemuda 20 Tahun, Hilang Diseret Buaya Muara
Seorang pemuda diterkam buaya diperkirakan panjangnya 6 meter di Belitung Timur. Tim dari Basarnas dikerahkan untuk mencari korban.
SRIPOKU.COM --- Seorang pemuda berusia 20 tahun, hari Senin kemarin, hilang setelah diterkam buaya. Korban yang sedang memancing, hilang setelah diserang buaya sepanjang enam meter.
Pemuda itu adalah Dandi (20), Senin lalu tiba-tiba diterkam buaya ketika sedang memancing di Teluk Merambai, Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Paman korban bernama Bani bahkan menyaksikan keponakannya itu diserang reptil jenis buaya muara itu. Saat kejadian, Bani berada sekitar 50 meter dari tempat korban memancing.
Menurut Bani, buaya besar itu menerkam bagian pinggang dan menyeret korban. Ia pun hanya bisa menonton ketika, keponakan sempat timbul lalu tenggelam saat diseret buaya buas tersebut.
Baca juga: SUGIARTI Masih Nempel di Rahang, Warga Buru Buaya Sepanjang 4 Meter: Takluk Setelah Disetrum
Baca juga: Buaya di Tanjung Barangan Diduga Akan Diperjual Belikan, BKSDA Sumsel: Kondisinya Sudah Lemas
"Kemarin sekitar (pukul) setengah empat sore (15.30), saya sempat melihat pertama saya lihat tangan kemudian buaya itu mengangkat badan (korban) menghadap saya, lalu tenggelam, timbul lagi ditengah," kata Bani seperti dikutip Tribunnews, Selasa (26/01/2021).
Menurut Bani, ia sempat berteriak ke arah buaya itu dan meminta agar korban dilepaskan.
Ia menyaksikan, setelah diserang tiba-tiba Dandi kelihatan sudah tak berdaya. "Lepaskan," kata Bani menirukan teriakannya.
Kerahkan Empat Dukun
Sampai Selasa siang, korban belum ditemukan. Warga setempat selain melaporkan kejadian itu ke pemerintah setempat, juga menrunkan empat dukun.
Baca juga: Wisata ke Danau Bandung di Manggar Belitung Timur, Jika Beruntung Bisa Lihat Buaya Muara
Keempat dukun atau tokoh adat ini dilibatkan untuk mencari korban, dan mengakui mengenal lokasi kejadian itu.
Keempat dukun ini adalah Kik Sadi (Dukun Kampong Limbongan), Dukun Air dan Dukun Buaya Desa Batu Penyu dan dukun air Kampong Batu Air. Saat proses pencarian, dukun tampak turun ke perairan.
Menurut kepercayaan, dukun air ini sedang berkomunikasi dan meminta petunjuk di mana keberadaan korban.
Seperti dikutip dari Posbelitung.co, warga berjejer di atas pelabuhan melihat dukun air itu beraksi.
Keempat dukun itu terlihat mengahadap ke arah batas air dan daratan. Sementara dukun lainnya meminta pakaian yang dikenakan korban agar ditancapkan di sebatang kayu tepat di lokasi korban diterkam.
Selain itu, dukun lainnya, minta tim pencarian korban mencari ke arah muara Sembulu.
Tim SAR Gabungan
Selain mengerahkan warga dan pemuka warga setempat, Tim SAR gabungan diturunkan untuk mencari korban serangan buaya di sekitar Teluk Merambai.
Satu unit senapan serbu berwarna hitam turut dibawa pada pencarian ini. Pencarian korban serangan buaya ini pun akan dilanjutkan pada Selasa (26/1/2021).
"Pencarian dilanjutkan. Tim SAR gabungan mengerahkan dua rubber boat, satu perahu dolphin, dan satu perahu warga," katanya.
Rencananya pencarian akan menyasar muara Sungai Sembulu. Sungai ini diketahui adalah suatu kawasan di Belitung Timur yang dikenal sebagai habitat buaya muara.
Sungai ini diketahui tembus atau bermuara di Teluk Merambai, lokasi Dandi diserang buaya.
"Perahu karet tidak bisa masuk ke sana. Jadi pakai dolphin," ujar Suharli melaporkan.
Pantauan Posbelitung.co kemarin, dua rubber boat dikerahkan untuk mencari korban. Pencarian juga dibantu warga sekitar menggunakan kapal nelayan.
Tim menyisir Teluk Merambai, Tanjung Labun, Desa Limbongan, Kecamatan Gantung, Belitung Timur.
Danpos SAR Belitung, Rahmatullah Hasyim menuturkan, ada saksi yang melihat buaya sepanjang 6 meter itu muncul di sekitar tempat tersebut.
"Karena menurut saksi ukuran buaya panjangnya sekita 6 meter, kami harapkan Tim SAR Gabungan juga berhati-hati, bila melihat korban juga harus melihat situasi disekitarnya, jangan sampai terjadi hal yang tidak diinginkan," ujarnya.
Saat proses pencarian, tim menemukan sejumlah buaya. Tapi tak bisa dipastikan buaya mana yang telah menyerang Dandi.
"Untuk posisi korban saat ini kami belum tahu, pencarian korban akan dilanjutkan besok Selasa (26/1)," ucapnya.
Proses pencarian kemarin terkendala cuaca yang tak mendukung hingga akhirnya dihentikan.
"Kendala kami cuaca hujan deras dan banya hewan buas yang berkeliaran," ujar Danpos SAR Belitung, Rahmatullah Hasyim di lokasi kejadian.
Serangan Pertama di Pantai
Kepala BPBD Belitung Timur yang juga mejabat sebagai Sekda Beltim, Ikhwan Fahrozi ikut turun langsung ke lapangan saat pencarian korban dilakukan.
Dia menyebut, bahwa kejadian ini adalah kejadian pertama serangan buaya di pantai.
Sebelumnya, buaya menyerang warga di sungai atau muara sungai, dan bukan di pantai.
"Ini dibibir pantai di pinggir karang yang notabanenya air asin, jadi ini pertama kali. Beda dengan kejadian sebelumnya," ujar Ikhwan.
Ikhwan mengakui ada sejumlah laporan kemunculan buaya di pesisir pantai.
Namun, tak pernah ada serangan buaya sampai kemudian Dandi jadi korbannya.
"Memang beberapa waktu lalu mereka muncul di pesisir pantai namun belum ada kejadian hingga memakan korban," ujarnya.****
Sumber: pemuda-20-tahun-hilang-diterkam-buaya-saat-memancing-di-pantai-belitung-timur-ini-kronologinya