Ustadz Adi Hidayat Berikan Tips Cara Mempertajam Daya Ingat

Karena sifatnya manusiawi diri pribadi maka setiap manusia pasti mempunyai ketrbatasan, jikalau batasnya ini sudah hilang ilmu tidak mudah diserap

Editor: aminuddin
warta kota
Ustadz Adi Hidayat 

SRIPOKU.COM, BANGKA Saat masih duduk di bangku sekolah dasar (SD) dahulu kita sering diminta guru kita untuk menghafal pelajaran.

Mulai dari pelajaran agama hingga pelajaran umum.

Semuanya begitu mudah.

Namun makin kesini daya cepat dan daya ingat dalam menghafal semakin menurun.

Anehnya hal itu tidak kita sadari.

Mungkin karena setelah gede jarang menghafal lagi.

Nah, bahasan kita kali ini adalah bagaimana menghafal dengan cepat dan mempertajam daya ingat.

Berikut penjelasan Ustadz Adi Hidayat dalam ceramahnya melalui chanel Semoga Berkah di Youtube.com yaitu bagaimana cara mempertajam ingatan.

Menurt ustaz Adi Hidayat, ada empat sikap dalam hafalan yang ada dalam karekter manusia:

Ada orang yang cepat dalam menghafal , begitu disampaikan cepat hafal dan sulit lupanya.

Lambat hafalnya akan tetapi lambat juga lupanya, jadi ketika menghafal lambat namun ketika nempel maka lama juga lupanya.

Cepat hafalnya cepat lupanya

Lambat hafalnya cepat lupanya.

Baca juga: Fadilla Jannati : Anugerah Terbesar Bagi Saya Telah Diberi Kesempatan oleh Allah Menghafal Kalam Nya

"Inilah karakter yang memang dimiliki oleh manusia dalam daya ingat, namun pastinya menginginkan pada daya ingatan yang tajam yaitu cepat hafalnya dan tidak akan lupa-lupa pada ingatannya," jelas ustadz Adi Hidayat.

Akan tetapi ini adalah karakter yang dimiliki pada orang-orang tertentu, karena tidak semua orang diberikan daya ingatan yang baik dalam menghafal atau cepat dalam menghafal dan selalu tidak lupa pada hafalannya.
 

Di antaranya adalah Imam Sulaiman yang dikenal dengan nama Imam Abu Dawud yang lahir pada tahun 202 hijriyah.

Itu ulama sangat luar biasa karena ketika menghafal sangat cepat dan tidak lupa pada ingatannya.

Termasuk para ulama yang diberikan keutamaan oleh Allah SWT adalah Abu Hurairah dan Al-Bukhari dan masih banyak lagi.

Apabila menginginkan tipikal yang demikian, maka Ustadz Adi Hidayat memberikan beberapa cara atau langkah yang harus dilakukan (bisa dibuka pada kitab At-Tibyan karangan Imam Nawawi):

Baca juga: VIRAL Bocah Ini Pakai Cara yang Unik untuk Menghafal Alquran, Kepala Masuk Ember, Tenang dan Khusyuk

Meluruskan Niat
Biasanya kalau orang belajar itu pada umumnya niatnya itu ada dua, pada psikologi pendidikan yaitu :
 

1. Ada Instriktiks

Adalah mengumpulkan hafalan hanya untuk pada dirinya sendiri, belajar sesuatu hanya untuk mengumpulkan pengetahuan.
 

2. Ekstrinsiks

Adalah mengumpulkan ilmu dengan tujuan yang lain, kalu istilah bahasa sekarang adalah menuntut ilmu untuk mendapatkan suatu pekerjaan, menuntut ilmu untuk dapat ijazah. 

Sehingga menuntut ilmu dalam pengertian ini  hanya sebagai jembatan saja, yang penting kerjaan didapat.

Menurut Ustadz Adi Hidayat, pemahaman ilmu yang ekstrinsiks inilah yang cukup berbahaya karena ketika dapat kerja ilmunya lupa.

Nah di dalam Islam tidak keduanya..

Karena Islam memadukan keduanya dengan niat, dalam penjelasannya kalau Anda belajar hanya sekedar ingin mendapatkan pengetahuan, maka yang melekat pada diri sendiri.
 

Baca juga: 3 Pondok Pesantren di Kabupaten Lahat, Bisa Menghafal Alquran hingga Program Kejuruan

Kepentingan Pribadi

Karena sifatnya manusiawi diri pribadi maka setiap manusia pasti mempunyai keterbatasan, jikalau batasnya ini sudah hilang maka ilmu tidak mudah diserap.

Misalnya semakin tua maka daya ingatnya semakin berkurang, setiap pribadi pun mempunyai keterbatasan.
 

Kepentingan Dunia

Ilmu yang didapatkan karena untuk kepentingan keduaniaannya maka ketika ilmu itu bisa dicapai ilmu pun bisa dapat berkurang dan bisa saja hilang.

Maka, jika menginginkan ilmu yang menempel, melekat ke dalam jiwa, titipkan dan niatkan untuk yang tidak punya batasan, siapakah itu?

Jawabannya adalah Allah SWT.
 

Baca juga: Bagaimana Tanggapanmu Tentang Cara Menghafal dengan Teknik Menyanyi? Begini Jawaban & Alasan Tepat

1. Niat Karena Allah

Untuk itu, jika ingin belajar dan melakukan sesuatu menghafal lakukan niatnya itu hanya karena Allah semata belaka.

Itulah sebabnya ketika Nabi Muhammad SAW diperintahkan untuk belajar wahyu yang pertama turun dari Allah SWT melalui malaikat Jibril adalah Iqro (baca), namun jawabannya Nabi Muhammad, saya tidak bisa membaca.

Sampai tiga kalinya, hingga pada akhirnya malaikat Jibril memeluk Rasulullah SAW

Sehingga ketika turun kembali disempurnakan kalimatnya dengan :

اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَۚ

Artinya : "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan."

Maka sesuatu yang dilakukan dengan niat karena Allah maka semuanya akan dimudahkan-NYA.

Jangankan yang susah, sulit tapi karena semuanya itu diserahkan kepada Allah, maka akan dimudahkan baginya.

Karena itulah di dalam kalimat "bismi" 

بِاسْمِ 

Ada huruf alifnya sedangkan di dalam bismillah itu tidak ada alifnya

بِسْمِ ,

ini menandakan bahwa di dalam kalimat Iqro bismirobbika itu sesuatu proses yang panjang.

2. Niat karena Kesungguhan

Diantaranya berdoa, mencatat sehingga sebelum belajar agar berdoa terlebih dahulu

3. Tingkatkan Amal Shalih

Karena intinya ilmu itu adalah cahaya Allah, dan Allah akan menurunkan ilmunya kepada orang yang beramal shalih.

4. Meninggalkan Maksiat

Jika bisa menjaganya maka Allah akan memberikan sesuatunya kepada orang yang selalu mengerjakan kebaikan dan meninggalkan kemaksiatan.

Itulah yang harus dikerjakan ketika Anda menginginkan menghafal lebih cepat dan susah dalam melupakan.

https://bangka.tribunnews.com/2021/01/18/cara-mempertajam-ingatan-supaya-mudah-menghafal-ustadz-adi-hidayat-berikan-tips-ini 

Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved