Calon Kapolri

Calon Kapolri Jalani Fit and Proper Tes Hari Rabu, Tito: Komjen Listyo Sigit Sudah Matang

Pengajuan nama Komjen Listyo Sigit Prabowo ke DPR RI untuk menjalani uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test semakin mulus.

Editor: Sutrisman Dinah
KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO
Calon Kapolri Komjen Listyo Sigit Prabowo 

SRIPOKU.COM -- Ketua Pelaksana Harian Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Benny Mamoto menilai, tidak ada masalah dengan dipilihnya Komjen Listyo Sigit Prabowo sebagai calon tunggal Kapolri. Presiden sudah mempertimbangkan berbagai hal untuk hal ini.

Menurut Benny, kritik yang menilai Listyo Sigit terlalu muda untuk menjadi Kapolri tidak ada hubungannya dengan kemampuan profesional yang dimilikinya.

"Kalau dari kami (Kompolnas), memetik pengalaman Pak Tito (Karnavian, mantan Kapolri) dulu, tidak ada masalah. Tunjukkan prestasinya, kinerjanya, kemampuannya, semua menerima. Saya yakin bapak presiden mempertimbangkan itu," kata Benny usai menghadiri rapat di Komisi III, di Gedung DPR, Jakarta, Senin (18/1).

Selain itu, kritik datang karena Listyo Sigit akan melangkahi dua angkatan (di Akdemi Kepolisian) setelah Kapolri saat ini Jenderal Idham Azis, yang merupakan Akpol Angkatan 1988. Sementara Listyo merupakan Akpol Angkatan 1991.

Baca juga: Penetapan Calon Kapolri Dapat Dukungan Berbagai Pihak, Maruf Amin Minta Segera Fit & Proper Test

Baca juga: Mengenal Sosok Calon Kapolri Pilihan Presiden Jokowi, Pengungkap Kasus Korupsi Kelas Kakap

Benny menilai, jika resmi terpilih, Listyo akan memiliki masa jabatan yang panjang dan bersamaan dengan masa jabatan Joko Widodo (Jokowi) sebagai Presiden hingga 2024.

"Kita lihat ini sampai 2024 masa jabatan presiden, akan lebih nyaman sampai selesai. Daripada nanti dua tahun ganti lagi, dua tahun ganti lagi," katanya.

Pendapat senada juga dilontarkan Komisioner Kompolnas Poengky Indarti yang menyebut tidak ada persoalan dengan usia muda ataupun angkatan muda.

Baca juga: JARANG Tersorot di Publik, Ini Dia Sosok Istri Calon Kapolri: Diana Listyo Sigit

"Sepanjang sudah menyandang pangkat Komisaris Jendral, maka sudah dianggap senior meski angkatan atau usianya lebih muda. Dipimpin senior atau junior, bukan merupakan masalah di Polri, soliditas Polri tidak akan goyah," kata Poengky.

Dikatakan, penunjukkan Komjen Listyo Sigit Prabowo menjadi calon tunggal Kapolri, merupakan hak prerogatif Presiden dan sebelumnya pun Kapolri pernah dijabat seseorang berusia 37 tahun. Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo yang merupakan Kapolri pertama diangkat Presiden Soekarno pada usia 37 tahun.

Kemudian, ia dinilai sukses memimpin senior dan junior anggota Polri selama 14 tahun dan berhasil menjadi "Bapak Kepolisian Modern Indonesia".

"Kita juga melihat contoh Jendral Tito Karnavian yang menjadi Kapolri diusia 51 tahun, melewati lima angkatan seniornya. Terbukti, Pak Tito berhasil memimpin Polri dengan sangat baik," katanya.

Oleh sebab itu, Poengky mengatakan bahwa Kompolnas dalam memberikan pertimbangan calon-calon Kapolri, merujuk pada kriteria calon Kapolri sesuai pasal 11 Ayat(6) UU Nomor 2 Tahun 2002 tentang Polri. Tentu prestasi, integritas dan rekam jejak menjadi fokus utama serta masa pensiunnya.

"Kompolnas juga memperhatikan keterwakilan dan memastikan regenerasi ditubuh Polri berjalan dengan baik,” katanya.

Poengky mengatakan, Kompolnas optimis dengan berjalannya regenerasi di tubuh Polri, akan membuat generasi muda Polri berlomba-lomba meningkatkan profesionalitas dan prestasi untuk dapat melayani, mengayomi, melindungi masyarakat dan menegakkan hukum guna mewujudkan harkamtibmas.

"Dengan begitu, tantangan di internal bagaimana Polri dapat melanjutkan reformasi kultural Polri dengan sebaik-baiknya. Masyarakat masih melihat ada anggota yang melakukan kekerasan berlebihan, arogan dan bergaya hidup mewah," ujarnya.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved