Gempa Bumi

DUKA Mamuju: GEMPA 7 Detik Dinihari Renggut 5 dari 8 anggota Keluarga H Sabar: Tertimpa Puing Rumah

Satu keluarga di Jl Mongosidi, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), terjebak direruntuhan bangunan rumah.

Editor: Wiedarto
istimewa
Satu keluarga di Jl Mongosidi, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), terjebak direruntuhan bangunan rumah 

SRIPOKU.COM, MAMUJU --Satu keluarga di Jl Mongosidi, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), terjebak direruntuhan bangunan rumah.

Ia terjebak saat terjadi gempa 6,2 SR mengguncang wilayah Sulawesi Barat (Sulbar).

Lima orang ditemukan sudah dalam kondisi meninggal dan tiga orang berhasil dievakuasi dengan selamat.

Korban yang meninggal adalah anak dan cucu dari keluarga H. Sabar yang juga pemilik "Usaha Rappang".

Sementara H. Sabar sendiri juga sempat tertimbun material bangunan yang ambruk.

H Sabar berhasil selamat atas bantuan aparat, relawan dan masyarakat.

"Mereka terjebak reruntuhan bangunan saat gempa kemarin, "kata Muhammad Rivai, salah seorang anggota KPU di Mamuju kepada tribun, Sabtu (16/1/2021).

Menurut M Rivai dalam satu keluarga itu ada beberapa orang selamat.

Yaitu Sabar dan bapak dari almarhum. Meski selamat, mereka mengalami luka luka tertimpa reruntuhan.

Korban berhasil dievakuasi pada dini hari. Sementara jenazah kelima korban akan dikebumikan hari ini.

Salat jenazah dipimpin langsung Muh Rivai yang juga relawan Muhammadiyah Disaster Manajemen Center .

Hingga hari ini korban meninggal dunia yang ditemukanakibat gempa 6,2 SR yang mengguncang wilayah Sulawesi Barat (Sulbar) sejak Kamis hingga hari ini, sudah 45 orang.

Korban meninggal ditemukan diantaranya 36 orang ditemukan di Kabupaten Mamuju dan 9 orang ditemukan di Majene.

KELAPARAN

Warga di wilayah utara Kabupaten Mamuju mulai melakukan penghadangan mobil pengangkut logistik.

Logistik yang hendak dibawa ke posko bencana di Mamuju diambil paksa warga yang sudah mengungsi pasca terjadi gempa.

Dalam rekaman video yang diperoleh Tribun Timur warga berebut bahan makanan di tengah jalan.

Petugas yang hendak menghalangi warga untuk tidak mengambil paksa bahan makanan nyaris saja di parangi.

"Saat ini sudah terjadi Tadui Mamuju warga adang mobil bantuan. Apalagi memang sekarang kita pusing karena tidak ada penjual,"kata seorang warga Mamuju, Amir.

Saat ini rata-rata pengungsi kekurangan bahan makanan karena aksi distribusi logistik dari arah selatan belum lencar.

Misalnya di daerah Malunda warga kekurangan air bersih, makanan siap saji dan beras untuk memasak.

Korban meninggal dunia yang ditemukan akibat gempa 6,2 SR yang mengguncang wilayah Sulawesi Barat (Sulbar) sejak Kamis hingga hari ini, sudah 45 orang.

Korban meninggal ditemukan diantaranya 36 orang ditemukan di Kabupaten Mamuju dan 9 orang ditemukan di Majene.

"Untuk pagi ini total 45 meninggal dunia yakni 36 di Mamuju dan 9 orang di Majene, " Kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarna Mamuju Saidar.

Diperkirakan sebanyak 2000 orang mengungsi ke 5 Titik pengungsian di kecamatan Mamuju dan Kecamatan Simboro.

Untuk saran dan prasarana yang diturunkan ada 11 Rescue Car, 9 Truck Personil, 19 Motor Trail, 1 Kapal SAR, dan 3 RB juga 1 mobil komunikasi.

Dengan total Personil sebanyak 101b orang dari 3 Kantor Pencarian dan Pertolongan terdekat.

Gempa terjadi pada hari kamis t 14 Januari 2021 pukul 14.35 WITA dengan durasi sekitar 5- 7 detik dengan kekuatan 5,9 SR .

Kemudian gempa kedua dengan skala yang lebih besar yaitu 6,2 SR yang terjadi pada hari Jumat 15 Januari 2021 pada pukul 02.28 WITA dini hari.

Masyarakat yang panik takut terjadi tsunami dan juga banyaknya bangunan yang runtuh membuat Kabupaten Majene diliputi duka. Listrik hingga saat ini masih padam.

Gempa dengan kekuatan M5,0 kembali terjadi di Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat pada Sabtu (16/1/2021) pukul 06.32 WIB.

Gempabumi ini dirasakan di daerah Kabupaten Majene III MMI dan berdasarkan permodelan tidak berpotensi tsunami.

BPBD Kabupaten Majene menginformasikan belum ada laporan terkait dampak gempa yang berpusat di darat 20 km Timur Laut Majene dan berkedalaman 10 km ini.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan gempa susulan masih akan terjadi.

Untuk itu, BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan selalu waspada terkait adanya potensi gempa susulan yang berkekuatan signifikan.

BNPB juga mengimbau masyarakat yang tinggal di kawasan perbukitan dengan tebing curam untuk waspada terhadap longsoran dan reruntuhan batu.
Selain itu, bagi yang tinggal di kawasan pantai atau pesisir, diharapkan untuk selalu waspada dan segera menjauhi pantai apabila merasakan adanya gempa susulan.

Masyarakat diminta untuk dapat mengikuti informasi resmi dan tidak mudah percaya dengan segala informasi yang belum jelas sumbernya.

Masyarakat juga diimbau untuk tidak percaya berita bohong atau hoax mengenai prediksi dan ramalan gempabumi yang akan terjadi dengan kekuatan lebih besar dan akan terjadi tsunami.

Masyarakat juga dapat mengikuti perkembangan informasi kegempaan melalui BMKG dan portal InaRisk untuk mengetahui potensi risiko bencana yang ada disekitar tempat tinggal.

Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Satu Keluarga Terjebak Reruntuhan Bangunan Saat Gempa di Mamuju, Lima Orang Meninggal, https://makassar.tribunnews.com/2021/01/16/satu-keluarga-terjebak-reruntuhan-bangunan-saat-gempa-di-mamuju-lima-orang-meninggal.
Penulis: Hasan Basri
Editor: Sudirman

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved