Dianggap Brandal, Korea Utara Pamer Rudal Balistik Utara 'Tantang' AS Jelang Pelantikan Joe Biden

Hubugan terus memburuk sehingga tanpa dukungan Amerika Serikat, Presiden Korut Kim Jong Un tetap nekat memproduksi nuklir

Editor: Hendra Kusuma
Ist/handout
Setelah Donald Trump, Kim Jong Un Tantang Joe Biden 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG-Pernah Dianggap Brandal, kini Korea Utara Pamer Rudal Balistik Utara 'Tantang' AS Jelang Pelantikan Joe Biden.

Seperti diketahui, hubungan Amerika Serikat dan Korea Utara memang sedang memburuk, roses perundingan nuklir Korea Utara yang dilakukan antara Kim dan Trump menemui jalan buntu setelah pertemuan mereka pada Februari 2019 di Hanoi.

Hubugan terus memburuk sehingga tanpa dukungan Amerika Serikat, Presiden Korut Kim Jong Un tetap nekat memproduksi nuklir dan peralatan canggih lainnya.

Sementara ketika terjadi pergantian Presiden, Kim Jong Un pun tak berharap banyak untuk mendapatkan konsesi, sebab Joe Biden pun bersikap sama seperti Trum.

Bahkan dalam satu kesempatan, Biden menyebut Kim Jong Un sebagai soerang brandal.

Sontak hal ini yang memicu kemarahan pihak Kim Jong Un.

Maka itulah memanfaatkan moment jelang Pelatih Joe Biden, Kim kembali berulah dan memberikan 'tantangan' kepada sang Presiden terpilih tersebut.

Sehingga, dalam kesempatan penting tersebut, Korea Utara yang bersenjata nuklir memamerkan rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam pada parade militer di Pyongyang, lapor media pemerintah, Jumat (15/1/2021).

Melansir kantor berita AFP, penampilan rudal balistik itu bertujuan menunjukkan kekuatan Korea Utara beberapa hari jelang pelantikan Joe Biden sebagai presiden Amerika Serikat (AS) selanjutnya.

Parade tersebut menandai berakhirnya Kongres Partai Buruh yang jarang digelar di mana Pemimpin Tertinggi Kim Jong Un pada kesempatan itu dikabarkan mencela AS sebagai 'musuh utama' negaranya.

"Senjata terkuat di dunia, rudal balistik yang diluncurkan kapal selam, memasuki alun-alun satu demi satu, dengan sangat kuat menunjukkan kekuatan angkatan bersenjata revolusioner," ungkap kantor berita KCNA.

Pameran itu juga menampilkan roket yang digambarkan punya kemampuan serangan kuat yang mampu melumpuhkan musuh lebih dulu secara menyeluruh di luar wilayah.

Para pengamat mengatakan Korea Utara menggunakan Kongres tersebut untuk mengirim pesan kekuatan kepada pemerintahan Washington yang akan datang dalam upaya mereka untuk mendapatkan konsesi.

Kim Jong Un dan Donald Trump memiliki hubungan yang kacau, terlibat dalam aksi saling hina dan mengancam perang bersama.

Padahal sebelumnya, mereka punya jalinan bromance diplomatik yang luar biasa yang menampilkan pertemuan puncak yang menarik dan pernyataan cinta dari Trump.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved