Buka Baju Hormati Kepergian Diego Maradona, Lionel Messi dan Barcelona Dikenakan Sanksi Denda
Sayangnya, penghormatan yang diberikan Messi atas meningaalnya Maradona berujung pada sanksi denda untuk dirinya.
SRIPOKU.COM - Lionel Messi menjadi salah satu sosok yang memberikan penghormatan untuk meninggalnya Diego Maradona.
Sayangnya, penghormatan yang diberikan sosok yang kerap disebut titisan Maradona tersebut berujung pada sanksi untuk dirinya.
Bahkan, Barcelona klub tempat Messi bermain juga tak luput dari sanksi denda.
Beberapa jam pasca berita meninggalnya Maradona, Messi bersama Barcelona menjalani laga lanjutan La Liga di tanggal 29 November 2020.
Baca juga: Video PPBI Muara Enim Akan Gelar Pameran dan Kontes Bonsai Nasional
Pada laga itu, pemain yang sering disebut pesepakbola terbaik sepanjang masa ini berhasil mencetak gol.
Ia lalu melakukan selebrasi sembari membuka seragam Barcelona dan memperlihatkan tulisan yang ada di dalam baju lainnya.
Tulisan itulah sebagai bentuk penghormatan Messi kepada Maradona.
Dalam laga itu, Barcelona menang telak empat gol tanpa balas.
Di balik jersey La Pulga terdapat seragam Newell's Old Boys bernomor punggung 10.
Selebrasi tersebut adalah sebagai bentuk penghormatan kepada Diego Maradona yang wafat empat hari sebelum duel Barcelona versus Osasuna.
Baca juga: Satu Hal yang Disesali Irfan Hakim dari Kepergian Syekh Ali Jaber, Kami Sudah Seperti Kakak Adik
Messi mendapat kartu kuning kala itu. Lalu, sekarang harus menerima hukuman lain berupa denda.
Dilansir BolaSport.com dari AS, berdasarkan keputusan yang diambil oleh Komite Disiplin Federasi Sepakbola Spanyol pada Kamis (14/1/2021), Messi dijatuhi denda 600 euro atau Rp 10,2 juta.
Bukan cuma Messi, Barcelona pun diganjar hukuman serupa dengan nonimal berbeda, yakni 180 euro (Rp 3 juta).
Maradona memang pernah bermain untuk Newell's Old Boys.
Saat Maradona melakoni laga debut bersama Newell's Old Boys pada 1993, seorang anak berumur enam tahun ditampilkan ke lapangan untuk menunjukkan kemahirannya dalam mengolah bola.
Baca juga: TAK Sampai 1 Menit, Pesawat Nyebur ke Laut: Pilot Tak Sempat Kirim SOS, Terjadi Sesuatu di Kokpit
Kematian Legenda asal Argentina, Maradona mengejutkan pecinta Sepakbola di dunia.
Bahkan, kematian pria bernama lengkap Diego Maradona itu pun menyisakan kontroversi.
Berbagai cerita dan isu simpang siur mulai berhembus, bahkan beberapa pekan setelah kematian Maradona.
Baca juga: Kematian Diego Maradona Berbuntut Panjang: Ada Kelompok Skenariokan Serangan Jantung, Padahal
Salah satunya, tentang penyebab kematian sang legenda asal Argentina tersebut yang dianggap sebagian orang penuh kejanggalan.
Diego Maradona diberitakan meninggal dunia di kediamannya di Buenos Aries, pada 25 November 2020 silam akibat serangan jantung.
Namun belakangan, banyak yang curiga ada konspirasi lain dibaliknya.
Baca juga: Dokter yang Urus Maradona Ungkap Kabar Mengejutkan Jadi Kambing Hitam: Rumahku Digeledah
Dokter pribadi Diego Maradona pun kini menjadi sosok yang diinvestigasi dan diselidiki terkait pengobatannya pesepak bola yang terkenal dengan gol Tangan Tuhan itu.
Baru-baru ini, sebuah dokumen tentang perawatan Maradona muncul ke permukaan.

Dalam dokumen itu terdapat rincian pertemuan pada 5 November antara putri Maradona, dokternya Leopoldo Luque, psikiaternya Dra Cosachov, direktur klinik Dr. Pablo Dimitroff dan dokter kepala unit perawatan intensif, Fernando Villarejo.
Selain soal pertemuan itu, ada pula rincian perawatan Maradona, ada bagian yang menjelaskan tentang risiko dari tindakan perawatan yang dilakoni Maradona.
Baca juga: Baju Gol Tangan Tuhan Maradona Seharga Mobil Dinas Presiden AS Diburu Kolektor, Begini Faktanya
Dilansir dari Marca, ada poin yang menjelaskan jika klinik tersebut memberi tahu dokter pribadi Maradona jika pengobatan yang dijalankan bisa jadi berbahaya meski dengan dosis yang terkontrol, dengan pemantauan, dukungan pernafasan dan dukungan nutrisi.
Masalahnya, tidak ada alat-alat pembantu tersebut di rumah Maradona.

Sehingga kemungkinan pengobatan itu dijalankan tanpa alat penopang bantuan apapun, padahal dengan alat bantu saja tergolong berbahaya apalagi jika tidak menggunakan alat bantu.
Baca juga: Berikut Kata-kata Terakhir Diego Maradona, Keluhkan Kondisi Badan Hingga Sempat Sarapan
Meski begitu, pihak berwajib masih belum berhasil menemukan siapa yang bertanggung jawab atas kepergian Diego Maradona.
Terlepas dari itu, sang dokter pribadi sempat menuturkan jika Maradona pernah mengatakan dia sangat menderita dan sepertinya sudah mulai menyerah.
Entah mana yang bicara benar, kini kejanggalan-kejanggalan itu tengah dalam penyelidikan.
Artikel ini telah tayang di Bolastylo.com dengan judul: Dokumen Perawatan Diego Maradona Terungkap, Ada Hal Berbahaya di Dalamnya
Artikel ini sudah tayang di bolasport.com dengan judul: Selebrasi untuk Diego Maradona, Lionel Messi Didenda Rp 10 Juta