Syekh Ali Jaber Meninggal Dunia
Wasiat Syekh Ali Jaber Sebelum Meninggal Ingin Dimakamkan di Lombok hingga Keinginan Nikahkan Anak
Sebelum dikabarkan meninggal dunia, Syekh Ali Jaber menjalani perawatan intensif karena positif Covid-19.
Penulis: fadhila rahma | Editor: Welly Hadinata
SRIPOKU.COM -- Syekh Ali Jaber meninggal dunia, Kamis (14/1/2021).
Kabar tersebut dibenarkan oleh Ketua Yayasan Syekh Ali Jaber, Habib Abdurrahman.
Syekh Ali Jaber meninggal di RS Yarsi Jakarta pada pukul 09.00.
Sebelum dikabarkan meninggal dunia, Syekh Ali Jaber menjalani perawatan intensif karena positif Covid-19.
Namun yayasan Syekh Ali Jaber bukan meninggal dalam keadaan negaitf Covid-19.
Namun Syekh Ali Jaber sempat juga dikabarkan membaik beberapa waktu lalu.
Namun di media sosial Intagramnya lima hari lalu sempat memposting soal kematian.
Postingan itu soal tiga amalan yang pahalanya tidak terputus jika seseorang meninggal dunia.
Baca juga: Syekh Ali Jaber Meninggal di Usia 44 Tahun dalam Keadaan Negatif Covid-19, Akun Yayasan Membantah
Baca juga: Syekh Ali Jaber Posting Bahas 3 Amalan Pahalanya Tidak Terputus Jika Meninggal Dunia, Firasat ?
Baca juga: Video 2 Minggu Lalu Jadi Postingan Terakhir Syekh Ali Jaber: Jangan Sampai Nabi Muhammad SAW Kecewa
Baca juga: INNALILLAHI WA INNA ILAIHI ROJIUN, Syekh Ali Jaber Meninggal Dunia, Setelah Positif Covid-19
Syekh Ali Jaber mengutip hadis Muslim nomor 1631.
Dari Abu Hurairah RA berkata : Rasulullah bersabda : Apabila manusia meninggal dunia maka terputuslah segala amalnya kecuali tiga, yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak sholeh yang mendoakan kepadanya.
Wasiat
Sebelum meninggal Syekh Ali Jaber memiliki wasiat.
Ternyata, jika Syekh Ali Jaber wafat ingin dimakamkan di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Ali Jaber beralasan, Lombok mempunyai pesan tersendiri baginya.
Hasan lahir di Lombok.
“Ketika saya di Lombok ini, saya jauh lebih merasa nyaman.
Karena ada ceritanya.
Pertama saya berjuang di Indonesia memang di Lombok, anak saya lahir di Lombok,” ujarnya dalam Syekh Ali Jaber di channel sasak update yang diunggah ke YouTube, 30 Desember 2020.
“Kakek saya dua-duanya kelahiran Lombok.
Kakek saya meninggal mati syahid melawan penjajah Jepang di Ampenan Lombok.
Saya sampaikan ke Pak Jokowi waktu ketemu, saya sebenarnya cucu pahlawan tapi belum terdaftar.
Bahkan ayah dari ibu saya sendiri termasuk dia juga kelahiran Indonesia di Bumiayu dan adiknya juga kelahiran Lombok,” ujar Ali Jaber di channel sasak update.
Syekh Ali Jaber juga berkeinginan ingin dimakamkan di Madinah.

Namun berhubung dia berada di Indonesia, dia pun berwasiat untuk dimakamkan di Pulau Seribu Masjid tersebut jika dia wafat.
“Ya Allah walaupun saya memilih, memohon meninggal di Madinah. Kalau saya ditetapkan meninggal di Indonesia, mohon saya mau dimakamkan di Lombok,” ucapnya.
Ali Jaber juga mempunyai keinginan mulia membina anak-anak diLombok menjadi calon penghafal Alquran.
“Lombok termasuk pulau kesayangan saya, makanya saya tadi sampaikan ke Pak Kanwil, Insya Allah rencana kami bersama Kapolda, untuk kita kedepan memimpin, membina anak anak Lombok menjadi calon hafidz dan hafidzah untuk acara Hafidz Indonesia di RCTI,” pungkasnya.
Mau Nikahkan Anak
Ali Jaber menyampaikan Hasan lebih pintar darinya.
“Hasan sudah usia 20, Mau menikah sekarang atau nanti saja? Kata Ali Jaber ke Hasan.(*)
Doakan pelaku penusukan jadi penghafal alquran
Ulama Syekh Ali Jaber akhirnya memberikan pernyataan resmi terkait kasus penikaman yang dia alami.
Diketahui Syekh Ali Jaber mengalami musibah ditusuk orang saat berceramah di Lampung.
Dalam pernyataannya, Syekh Ali Jaber menyebut dirinya percaya dan yakin jika apa yang terjadi pada dirinya pasti ada hikmah di baliknya.
" Yang telah berlalu tak usah dipikirkan, ambil hikmah sekarang berpikir ke depan, umat tetap tenang, jangan terpancing emosi," jelasnya
Meski Syekh Ali Jaber bisa saja kehilangan nyawa karena peristiwa itu, namun tak membuatnya dendam.
Ali Jaber mengaku ikhlas terhadap takdir Allah bahkan jika dirinya meninggal sekalipun.
Namun dirinya mengingatkan penegak hukum jika kasus ini harus tetap diproses.
" Saya ikhlas terhadap takdir Allah, bukan berarti disalah artikan, kita tetap berharap aparat penegak hukum menegakkan hukum," ujarnya
Syekh Ali Jaber pun mengirimkan doa bagi AA dan anaknya yang baru saja lahir
Syekh Ali Jaber berharap pelaku segera diberikan kesehatan.
Pelaku sempat menderita luka gara-gara diamuk jemaah yang marah
Syekh Ali Jaber mengatakan ketika ditusuk, justru dirinya berpikir untuk menyelamatkan AA yang diamuk jemaah.
Dia merasa khawatir AA terluka parah atau kehilangan nyawa.
Syekh Ali Jaber bahkan meminta maaf karena tidak bisa menghentikan jemaah
"Saya meminta maaf kepada AA karena tidak bisa menolong"
"Karena waktu itu, saya sibuk mencabut pisau yang tertancap di tangan cukup dalam. Saya tidak bisa mendahului jemaah mencegahmu untuk disakiti," terangnya
Syekh Ali Jaber turut mendoakan supaya pelaku dan keluarga mendapatkan ampunan dosa dari Allah SWT.
Syekh Ali Jaber mendengar kabar istri Alfin baru melahirkan.
Ia mendoakan agar keturunannya menjadi penghafal Alquran dan menjadi orang yang saleh.
"Saya doakan semoga AA diberikan keturunan penghafal Alquran. Menjadi orang yang saleh," tutur Syekh Ali Jaber.
Syekh Ali Jaber juga mengisahkan mimpinya ketika bertemu dengan pelaku penusukannya.
Mimpi itu datang ketika Syekh Ali Jaber pulang setelah peristiwa penusukan dirinya.
"Ketika saya pulang, saya sempat mimpi, bertemu pelaku penusukan, Alfin Andrian atau AA. Saya sempat mimpi dan bertemu langsung (AA)," ujar Syekh Ali Jaber.
Dikisahkan Syekh Ali Jaber, mimpi itu memperlihatkan sosok AA terluka parah, namun tersenyum kepadanya.
Di mimpi tersebut, Syekh Ali Jaber juga sempat menanyakan kondisi AA
"Saya mendekati AA dan menanyakan keadaannya. Semoga AA cepat pulih dari luka-lukanya, membaik dan sehat. Saya menyampaikan apa adanya yang terjadi kepada saya," tutur Syekh Ali Jaber.
Pernah Ditusuk Saat Ceramah
Pada Minggu (13/9/2020), Syekh Ali Jaber menjadi korban penusukan oleh orang tak dikenal di Masjid Falahudin, Tanjungkarang Barat, Bandar Lampung.
Saat penusukan terjadi, Syekh Ali Jaber sedang mengisi sebuah pengajian.
Pelaku yang diketahui bernama Alpin Andrian (AA) mengarahkan pisau ke bagian leher dan dada Syekh Ali Jaber.
Tusukan itu berhasil dihindari, tapi Syekh Ali Jaber mengalami luka di bahu kanan.
Setelah penusukan terjadi, Syekh Ali Jaber sempat meminta jemaah untuk tidak memukuli pelaku.
Ia mengaku kasian melihat pelaku dan meminta jemaah segera menyerahkan pelaku ke polisi.
Saat meminta hal tersebut, Ali terlihat sedang dipapah oleh sejumlah jemaah dari atas panggung.
"Saya kasihan (pelaku dipukuli). Saya katakan, 'sudah cukup, sudah, serahkan ke polisi'," kata Syekh Ali Jaber mengulangi perkataannya, saat ditemui usai pengajian di Rumah Hijrah Annaba, Sukarame, Minggu malam.
Dalam persidangan, pelaku penusukan, AA meminta maaf secara langsung kepada Syekh Ali Jaber saat bertemu secara daring.
Syekh Ali Jaber menanggapi permintaan maaf itu dengan mengatakan sudah memaafkan AA sejak hari pertama kejadian.
"Dari hari pertama sejak kejadian, kamu (terdakwa AA) sudah saya maafkan," kata Syekh Ali Jaber.
Ali Jaber pun menyempatkan bertanya mengenai keadaan dan kondisi kesehatan AA.
"Kamu baik-baik saja di sana? Tetap jaga kondisi ya," kata Syekh Ali Jaber.