Sriwijaya Air SJ182 Jatuh
Setelah Pramugara, Tambahan Jenazah Kopilot Sriwijaya Air Fadli Satrianto Berhasil Diidentifikasi
Setelah pramugara Sriwijaya Air SJ182, Okky Bisma telah berhasil diidentifikasi, menyusul Kopilot, Fadli Satrianto.
Almarhum Fadli Satrianto terdaftar pada nomor manifest 31 dan merupakan co-pilot
dari pesawat Sriwijaya Air.
Jenazah ketiga yang berhasil diidentifikasi berasal dari kantong mayat dengan label
nomor 0040, atas nama Hasanah, perempuan kelahiran Lamongan, 28 Desember 1970.
Almarhumah beralamat di jalan Gang Lentoro Jalur III, RT 05/05, Kecamatan Pontianak
Barat, Kalimantan Barat dan terdaftar sebagai penumpang dengan nomor manifest 28.

“Ini juga sudah kami perbandingan sidik jarinya, jempol kanan antara yang ada di e-
KTP dengan bagian tubuh dari kantong mayat tersebut."
"Alhamdulillah kita temukan 12 titik kesamaan, sehingga bisa dinyatakan itu adalah identik,” kata Hudi.
72 Kantong Jenazah
Total Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri telah menerima 72 kantong jenazah
korban Sriwijaya Air SJ182 di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas (Karopenmas Divhumas) Polri Brigjen Rusdi Hartono mengatakan, 72 kantong itu diterima hingga pukul 17.00 WIB kemarin.
"Kantong jenazah yang sekarang sudah diterima itu sebanyak 72 kantong jenazah,"
kata Rusdi Hartono.
Rusdi menambahkan, Tim DVI juga telah menerima menerima 11 kantong properti dari
hasil proses evakuasi.
Baca juga: Terus Dicari, Pengamat Sebut 3 Kemungkinan Penyebab Pesawat Sriwijaya Air SJ182 Jatuh: Human Error
Baca juga: Ingat, Usai Divaksin Tetap Tetapkan Prokes, Kemungkinan Masih Bisa Tertular

"Tentunya baik kantong jenazah dan properti dilakukan tindakan-tindakan disesuaikan dengan kegiatan-kegiatan identifikasi, verifikasi dan validasi daripada data yang dilaksanakan dengan keakuratan, ketelitian," jelasnya.
Rusdi menambahkan, RS Polri juga telah menerima sampel DNA dari keluarga korban. Ia pun menyebut, sebanyak 111 sampel DNA telah diterima tim DVI dari keluarga korban.
"Sampai sekarang, Tim DVI telah menerima sampel DNA sebanyak 111 sampel," jelasnya.
Rusdi menyebut, sampel DNA ini dibutuhkan untuk keperluan proses identifikasi korban Sriwijaya Air SJ-182.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jenazah Kopilot Sriwijaya Air Fadli Satrianto Berhasil Diidentifikasi