Tak Mau Kecolongan, Risma Ubah Penyaluran Bansos ke Tunai, KPK Segera Koordinasi dengan Mensos

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) segera bekoordinasi dengan Menteri Sosial Tri Rismaharini.

Editor: Yandi Triansyah
Tribunnews.com/Taufik Ismail
Hari pertama berdinas sebagai Menteri Sosial, Tri Rismahirini alias Risma menemui seorang pemulung di kawasan aliran Sungai Ciliwung, belakang kantor Kementerian Sosial. 

SRIPOKU.COM - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) segera bekoordinasi dengan Menteri Sosial Tri Rismaharini.

Koordinasi yang akan dilakukan KPK soal penyaluran bansos.

Apalagi Risma menginginkan perubahan penyaluran bansos ke bentuk tunai.

Perubahan kebijakan ini tak lepas dari kasus dugaan suap pengadaan bansos sembako Covid-19 untuk wilayah Jabodetabek yang telah menjerat Mensos lama, Juliari Peter Batubara.

Untuk itu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan akan segera berkoordinasi dengan Risma terkait penyaluran bansos ini.

"Kami akan melanjutkan koordinasinya. Apalagi, Mensos yang baru, Bu Risma akan mengubah bentuk bantuan sosialnya jadi bantuan langsung tunai lewat PT Pos langsung ke penerimanya," ujar Wakil Ketua KPK Alexander Marwata lewat pesan singkat, Senin (4/1/2021).

KPK, kata Alex, berharap berharap perubahan skema bansos ini dapat tepat sasaran baik secara kualitas maupun penerimanya.

Hal ini mengingat, KPK menerima berbagai keluhan melalui aplikasi Jaga Bansos terkait pengelolaan bansos sembako.

Selain banyak masyarakat yang berhak namun tidak menerima, KPK juga menerima keluhan berkurangnya nilai sembako dari nilai yang ditetapkan pemerintah.

"Saya rasa sudah mengetahui bahwa kualitas sembako yang kemarin itu sudah komplain. Selain itu ada laporan nilainya tidak sesuai dengan nilai yang ditetapkan pemerintah. Harapannya bansos tunai tidak ada pengurangan dari kualitas maupun target penerima bantuan sosial sendiri. Kami akan berkoordinasi dengan Kemensos," kata Alex.

"Kami akan berkomunikasi dengan Bu Risma agar program bansos untuk masyarakat terdampak covid itu baik dan dipastikan bantuan sosial benar-benar sampai ke yang berhak tanpa ada pengurangan sedikit pun," imbuhnya.

Hari Ini Salurkan Bansos

Pekan pertama di tahun 2021, pemerintah melalui Menteri Sosial akan langsung menyalurkan tiga bantuan sekaligus.

Dijadwalkan senin (4/12/2020) besok ketiga bantuan langsung disalurkan.

Rencana penyaluran bantuan ini akan langsung dihadiri oleh Presiden Jokowi.

Hal ini diungkapkan, Direktur Jenderal Penanganan Fakis Miskin (PFM) Kemensos Asep Sasa Purnama mengatakan, acara penyaluran bansos 2021 akan dilakukan langsung oleh Presiden Joko Widodo.

"Insya Allah, akan ada Acara Penyaluran Bansos 2021 oleh Bapak Presiden tanggal 4 Januari 2021 pukul 14.00 WIB di Istana Presiden. Saat ini kami tengah persiapan untuk acara tersebut," kata Asep saat dihubungi Kompas.com, Minggu (3/1/2021) pagi.

Apa saja tiga bansos yang akan disalurkan besok?

Tiga bansos itu adalah:

- Program Keluarga Harapan (PKH)

- Program sembako

- Bantuan Sosial Tunai (BST).

Total, ada sekitar 38,8 juta penerima tiga bantuan itu.

"Kalau PKH 10 juta KPM, Program Sembako/BPNT sebanyak 18.8 juta KPM, dan BST 10 juta KPM," jelas dia.

Mekanisme penyaluran

Asep mengatakan, proses penyaluran PKH dan program sembako akan dilakukan oleh Himbara melalui rekening, sementara BST akan disalurkan ke KPM melalui mekanisme pos.

Untuk PKH, akan menyasar sejumlah kelompok seperti keluarga yang di dalamnya terdapat ibu hamil, anak usia dini, anak sekolah, penyandang disabilitas, hingga lanjut usia.

Bantuan ini diberikan dalam empat tahap selama satu tahun, yakni Januari, April, Juli dan Oktober.

Sementara, penerima program sembako akan mendapatkan bantuan senilai Rp 200.000 dan disalurkan mulai Januari hingga Desember 2021.

Khusus bagi warga Jabodetabek yang semula menerima bantuan sembako, mulai 2021 tidak akan lagi menerima bantuan yang sama dan diganti dengan bantuan tunai langsung.

Untuk program bantuan sosial tunai, setiap penerima bantuan sosial tunai akan mendapatkan uang tunai sebesar Rp 300.000 yang diberikan selama empat bulan berturut-turut, terhitung sejak Januari hingga April 2021.

Tak gunakan bansos untuk beli rokok

Sebelumnya, Menteri Sosial Tri Rismaharini mengingatkan seluruh penerima bantuan agar tidak menggunakan uang bansos untuk membeli rokok.

Hal itu merupakan instruksi langsung dari Presiden Jokowi.

Jika ada penerima bantuan yang kedapatan membeli rokok menggunakan uang bansos, maka pemerintah tak segan untuk melakukan evaluasi.

"Kami akan bicarakan, kalau itu mekanisme itu terjadi, maka kami akan melakukan evaluasi untuk penerima bantuan. Karena sekali lagi jangan sampai bantuan ini untuk kesehatan namun kemudian ada masalah karena digunakan untuk rokok," kata Risma.

Terkait hal ini, lanjut Risma, pihaknya akan menyiapkan alat untuk dapat mengetahui pembelanjaan penerima bantuan dari uang bansos.

"Kita berharap sekali lagi karena itu akan berpengaruh terhadap rencana-rencana yang sudah dilakukan oleh pemerintah jangan kemudian karena beli rokok dan kemudian menjadi sakit," kata dia.

Baca juga: UPDATE TERBARU Kematian 6 Laskar FPI, Pagi Ini Komnas HAM Minta Keterangan Tambahan ke Polisi

Baca juga: Gali Liang Lahat dengan Tangan, Pemuda Ini Kubur Diri Hidup-hidup, Ngaku Sudah Meninggal

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul KPK Segera Koordinasi dengan Mensos Risma Terkait Penyaluran Bansos Covid-19 Secara Tunai,

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved