240 WARGA ISRAEL Positif Covid-19 Pasca Vaksinasi, Ini Sebabnya, Indonesia Siap Vaksin Gratis Pfizer

Jumlah 240 orang warga Israel seperti dikabarkan tersebut hingga kini masih dalam penelitian, apa sebab mereka kembali terinfeksi pasca Vaksinasi.

Editor: Hendra Kusuma
Ist/handout
240 WARGA ISRAEL Positif Covid-19 Pasca Vaksinasi, Ini Sebabnya, Indonesia Siap Vaksin Gratis Pfizer 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG-Meski sudah menjalani Vaksinasi Covid-19, bukan berarti anda tidak dapat tertular atau kebal dari infeksi virus Corona tersebut, sebab sebagai bukti di Israel, sekitar 240 orang positif Covid-10 setelah jalani Vaksinasi.

Pertanyataan muncul mengapa masih bisa tertular? padahal Vaksinasi memang bertujuan untuk mencegah penularan alias seseorang jika sudah disuntuk vaksin akan kebal.

Tetapi kembali lagi kepada kabar dari Israel, bahwa ada fakta mereka masih tertular Covid-19.

Jumlah 240 orang warga Israel seperti dikabarkan tersebut hingga kini masih dalam penelitian, apa sebab mereka kembali terinfeksi pasca Vaksinasi.

Fakta bahwa, 240 Warga Israel Positif Covid-19 Pasca Vaksinasi akan dibahas detail di bahwa ini seperti dilansir dari Russia Today, Sabtu (2/1/2020). 

Sementara para ahli mengungkapkan Sebabnya, vaksin serupa di Israel juga akan digunakan Indonesia Siap Vaksin Gratis Pfizer, berikut ini beberapa fakta tentang Pfizer-BioNTech.

===

Kabar dari Israel

240 WARGA ISRAEL Positif Covid-19 Pasca Vaksinasi, Ini Sebabnya, Indonesia Siap Vaksin Gratis Pfizer
240 WARGA ISRAEL Positif Covid-19 Pasca Vaksinasi, Ini Sebabnya, Indonesia Siap Vaksin Gratis Pfizer (Ist/handout)

Di Israel 200 Orang Terkena Covid-19 Usai Vaksinasi, Ini Sebabnya, Indonesia Siapkan Program Gratis vaksin Pfizer-BionTech

Lebih dari dua ratus warga Israel didiagnosis terinfeksi COVID-19 setelah beberapa hari disuntik vaksin Pfizer-BionTech .

Hal ini menunjukkan ada indikasi jika vaksin tidak memberikan kekebalan langsung terhadap virus Corona baru.

Dilansir dari Russia Today, Sabtu (2/1/2020), jumlah yang tertular lagi mencapai 240 orang.

"Jumlah mereka yang tertular COVID-19 meski sudah divaksinasi sekitar 240 orang," menurut data dari Channel 13 News yang dikutip Russia Today, Sabtu (2/1/2020).

Seperti diketahui, Vaksin Pfizer-BioNTech, yang merupakan buatan Amerika Serkiatitu, diandalkan oleh otoritas kesehatan Israel, tidak mengandung virus Corona dan tidak dapat menginfeksi penerima.

Namun, dibutuhkan waktu bagi kode genetik dalam vaksin itu untuk melatih sistem kekebalan tubuh guna mengenali dan menyerang penyakit, sehingga diperkirakan vaksin itu butuh protes untuk menguatkan tubuh.

Butuh Dua Suntikan

Perusahaan farmasi Pfizer dan BioNTech mengklaim kandidat vaksin covid 19 yang mereka uji 90 persen efektif bisa melawan virus corona.
Perusahaan farmasi Pfizer dan BioNTech mengklaim kandidat vaksin covid 19 yang mereka uji 90 persen efektif bisa melawan virus corona. (dw)

Seperti diketahui, Vaksin Pfizer-BioNTech buatan Amerika Serikat (AS) itu membutuhkan dua suntikan.

Menurut penelitian, kekebalan terhadap COVID-19 hanya meningkat delapan hingga sepuluh hari setelah suntikan pertama dan akhirnya mencapai 50 persen.

Selanjutnya, Suntikan kedua diberikan 21 hari dari yang pertama, sedangkan kekebalan yang dinyatakan 95 persen dicapai hanya seminggu setelah itu.

Sehingga ada proses, sehingga masih ada lima persen kemungkinan tertular bahkan jika vaksinnya sudah mencapai potensi penuh.

Sementara itu, Outlet berita Israel yang melaporkan angka tersebut mendesak masyarakat untuk tetap waspada dan secara menyeluruh mengikuti semua tindakan pencegahan Covid-19 selama sebulan setelah suntikan pertama vaksin diberikan.

Sebab, negara Yahudi itu saat ini sedang melakukan kampanye vaksinasi besar-besaran, yang telah menyaksikan lebih dari satu juta orang atau hampir 12 persen dari populasinya mendapatkan suntikan vaksin Pfizer-BioNTech.

Efek yang Ditimbulkan

Sementara itu, Menurut Universitas Oxford, itu adalah rentang per kapita terbesar di dunia. Tahap pertama program ini bertujuan untuk mengimunisasi tenaga medis dan lansia sebelum diperluas ke kategori lain.

Sekitar satu dari seribu orang telah melaporkan efek samping ringan setelah suntikan, termasuk lemah, pusing dan demam serta nyeri, bengkak dan kemerahan di tempat suntikan.

"Hanya beberapa lusin dari mereka yang membutuhkan perhatian medis," kata Kementerian Kesehatan Israel.

Sejak vaksinasi dimulai pada 20 Desember lalu, setidaknya empat orang di Israel meninggal tak lama setelah mendapat suntikan, laporlembaga penyiaran publikKan. Namun, Kementerian Kesehatan Israel mengatakan bahwa tiga kematian tidak terkait dengan vaksin tersebut, dengan kasus keempat seorang pria berusia 88 tahun dengan kondisi yang sudah ada saat ini sedang diselidiki
===

Pengalaman Nakes Indonesia Vaksinasi di Inggris

Sementara itu, Tenaga kesehatan Indonesia yang bekerja di rumah sakit di London dan termasuk dalam kelompok pertama yang mendapat vaksinasi massal Covid-19 di Inggris, mengatakan efek samping yang mereka rasakan hanya "pegal linu" atau nyeri badan.

Tiga nakes Indonesia yang bekerja di rumah sakit yang berbeda di London akan mendapatkan dosis kedua vaksin Pfizer pada sekitar pekan kedua Januari ini, untuk memastikan imunisasi penuh.

Sebab, Dua dokter dan seorang perawat Indonesia mengalami apa yang disebutkan dalam lembaran yang dibagikan sebelum vaksinasi, sebagai efek samping ringan, namun dengan tingkatan yang berbeda.

Seperti diungkapkan Dyah Mustikaning Pitha Prawesti, dokter kebidanan dan kandungan, yang bekerja di Chelsea and Westminster Hospital, London mengatakan yang ia rasakan, "Sedikit pegal dan linu saja, tapi lengan dan tangan masih tetap berfungsi seperti biasa."

"Saya sih linu dan pegal hanya di lengan tempat suntikan. Tapi semua anggota badan yang lain tak terpengaruh. Sekitar 24 jam, setelah itu sudah tak berasa lagi," kata dokter yang biasa dipanggil Pitha.

Vaksinasi massal di Inggris - dengan vaksin Pfizer/BioNTech - dimulai pada awal Desember lalu di tengah lonjakan besar kasus yang disebut dokter serta pejabat kesehatan sebagai "tsunami" dan "fase paling berbahaya."
===

Program Vaksinas di Indonesia

Sementara Program vaksinasi Covid-19 untuk masyarakat Indonesia kini tinggal menunggu izin edar vaksin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah mengumumkan pada Rabu (16/12/2020) bahwa vaksin Covid-19 akan diberikan gratis untuk seluruh rakyat Indonesia. Kementerian Kesehatan juga telah menetapkan enam jenis vaksin yang akan digunakan untuk program vaksinasi di Indonesia, yaitu Bio Farma, Moderna, Pfizer-BioNTech, Sinopharm, Oxford-AstraZeneca, dan Sinovac.

Fasyankes Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, sembari menunggu izin edar dan sertifikasi halal vaksin Covid-19 terbit, pemerintah terus mematangkan kesiapan untuk pelaksanaan vaksinasi nasional.

"Sudah pasti kesiapan layanan, dan yang kedua karena Presiden kemarin baru memutuskan bahwa pemberian vaksin ini akan gratis untuk semua rakyat, berarti persiapan yang kami lakukan misalnya fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) itu sendiri," kata Nadia saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (19/12/2020).

Nadia mengatakan, persiapan fasyankes salah satunya adalah melakukan simulasi pemberian vaksin ke masyarakat. Kemudian, persiapan lain yang dilakukan pemerintah adalah pada sistem informasi.

"Sistem informasinya itu adalah bagaimana kemudian sistem satu data vaksin Covid-19 itu datanya divalidasi, sehingga nanti kami bisa menentukan sasarannya yang mana saja. Jadi kami mengintegrasikan data yang ada di kami (Kemenkes), data di BPS," kata Nadia. Nadia mengatakan, petunjuk teknis (juknis) dan regulasi-regulasi terkait pelaksaanaan program vaksinasi Covid-19 juga tengah disiapkan seperti dilansir dari kompas.com.

===

Izin WHO Gunakan Vaksin Pfizer-BioNTech

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan izin penggunaan darurat vaksin Covid-19 buatan Pfizer-BioNTech. Ini jadi vaksin Covid-19 pertama yang direstui lembaga tersebut.

Pada Kamis (31/12/2020), Vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech masuk dalam daftar emergency use listing (EUL) karena dinilai sudah memenuhi kriteria keamanan dan manfaat. WHO menyebut akan segera menginformasikan otoritas kesehatan regional soal dosis dan manfaat dari vaksin.

"Ini adalah langkah yang sangat positif dalam menjamin akses global terhadap Covid-19" kata Mariangela Simao, kepala program medis WHO.

"Tapi saya ingin menekankan masih perlu upaya lebih besar untuk mencapai jumlah suplai vaksin yang dibutuhkan oleh seluruh populasi prioritas di dunia," lanjutnya seperti dikutip dari Reuters, Jumat (1/1/2021).

Vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech sebelumnya diketahui sudah mendapat izin darurat oleh otoritas kesehatan di Amerika Serikat, Eropa, Inggris, Kanada, Bahrain, Israel, Kuwait, Meksiko, Qatar, Oman, Arab Saudi, dan Singapura.

Satu hal yang sering disebut menjadi tantangan adalah vaksin Covid-19 dari Pfizer-BioNTech membutuhkan tempat penyimpanan sangat dingin sampai minus 70 derajat celsius. Karena itu mendistribusikannya bisa lebih sulit di tempat-tempat tanpa fasilitas memadai. (Dikutp dari berbagai sumber dan kompas.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Update Persiapan Vaksinasi Covid-19 di Indonesia, di Mana Vaksin Bisa Didapat?", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/tren/read/2020/12/20/070000965/update-persiapan-vaksinasi-covid-19-di-indonesia-di-mana-vaksin-bisa?page=all
Penulis : Jawahir Gustav Rizal
Editor : Rizal Setyo Nugroho

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved