Vaksin Covid 19

TERBONGKAR SEMua MEski Ditutup-tutupi, GAgalnya Vaksin Perdana Pfizer:5 Hari Usai Disuntik Meninggal

dokter rumah sakit yang bertanggung jawab atas panti jompo itu tidak dihubungi oleh tim vaksinasi.

Editor: Wiedarto
Ivan Alvarado / Reuters/aljazeera/wertakota
Dampak Vaksin Virus Corona terhadap sejumlah dokter dan tenaga medis. Mereka merasalah alergi parah. Foto: seorang petugas kesehatan menerima dosis vaksin Pfizer-BioNtech di rumah sakit Pusat Posta di Santiago, Chili. 

Senin sebelumnya, panti jompo tidak melaporkan kondisi pasien tersebut, dan dokter baru mengetahui kondisi umum pasien yang memburuk pada Selasa setelahnya.

Pasien itu sebelumnya terhitung sehat, tapi bisa meninggal tanpa vaksinasi.

Sampai saat ini Swiss telah menerima 107 ribu dosis vaksin, dan mengharapkan mendapat 250 ribu lagi dimulai tahun depan seperti dikutip dari Reuters.

Negara itu sudah mencatat 5 kasus varian virus Corona dari Inggris dan 2 kasus varian Afrika Selatan.

Kasus kematian setelah menerima vaksinasi Covid-19 juga terjadi di Israel.

Tercatat lansia berumur 75 tahun juga meninggal setelah mendapat vaksinasi Covid-19.

Namun kematiannya sudah dipastikan berasal dari serangan jantung dan bukan karena vaksinasi.

Sementara itu dituliskan di New York Times, BPOM Amerika Serikat (FDA) telah menuliskan daftar efek samping yang bisa terjadi beberapa hari pertama setelah vaksinasi Pfizer/BioNTech.

Fokus FDA adalah reaksi alergi akut, yang juga terjadi pula dengan vaksin Moderna.

Sistem laporan efek samping vaksin dari CDC AS tunjukkan tingkat keracunan bisa terjadi 2.8% dalam 5 hari setelah vaksinasi dengan bahan dari Pfizer/BioNTech.

Artinya dalam kasus 112.807 vaksinasi, akan ada 3.150 "Kejadian Dampak Kesehatan" yang terjadi, yang bisa meliputi tidak bisa bekerja dan sampai memerlukan pengobatan medis.

Angka 2.8% bukanlah angka yang kecil, terutama untuk negara dengan jumlah populasi kecil seperti Swiss dan negara Eropa lain.

Disebutkan jika seluruh populasi Swiss divaksinasi, maka akan ada tambahan kasus penyakit sebesar 240 ribu, lebih dari 13 kali lipat jumlah kasus pasien yang dirawat di rumah sakit dengan Sars-CoV-2.

Jika perbandingan efek samping dikonfirmasi, pertanyaan yang akan muncul adalah manfaat vaksinasi memang sepadan dengan risikonya.

Ironisnya lagi, berita yang awalnya menyebar mengenai kejadian ini menghilangkan beberapa fakta kuat seperti vaksinasi dilaksanakan tanpa sepengetahuan dokter, atau mengenai intoleransi pasien atas vaksin flu.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved