Virus Corona
CERita Miris Keluaga Bidan Puskesmas TErpapar Covid, 3 Tumbang Dalam Waktu Cuma Berselang Satu Hari
Cerita sedih sebuah keluarga di Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.
Dari jumlah tersebut 1.016 di antaranya telah dinyatakan sembuh lalu 53 pasien meninggal dunia dan 184 orang sedang menjalani isolasi atau perawatan.
"Mari kita sambut tahun 2021 dengan penuh harapan kebaikan dan penuh semangat perubahan menjadi lebih baik, salah satunya perubahan perilaku untuk lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan," ucap Ipong.
Ia menjelaskan saat ini status Kabupaten Ponorogo masih zona oranye.
Untuk itu Ipong meminta masyarakat agar tidak lengah untuk mematuhi protokol kesehatan sehingga Ponorogo tidak masuk ke Zona Merah.
Terus berjatuhan
Tenaga medis yang menjadi ujung tombak penanggulangan Covid-19 terus berjatuhan.
Data terbaru per tanggal 15 Desember 2020, seperti dikutip Kompas.com, Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) total terkini petugas kesehatan atau tenaga medis yang meninggal karena Covid-19 berjumlah 369 orang.
Rincian total angka kematian tenaga medis tersebut adalah 202 dokter, 15 dokter gigi dan 146 perawat.
Para dokter yang meninggal dunia tersebut terdiri dari 107 dokter umum (4 guru besar), 92 dokter spesialis (7 guru besar), 2 residen dan 1 dalam verifikasi yang keseluruhan berasal dari 24 IDI wilayah provinsi dan 92 IDI cabang kota/kabupaten.
Untuk mengatasi persoalan transmisi Covid-19 yang bisa berakibat pada kematian ini, ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh semua elemen masyarakat.
(Sofyan Arif Candra Sakti)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Satu Tenaga Kesehatan Kabupaten Ponorogo Gugur Terpapar Covid-19, Ayah dan Ibunya Menyusul Meninggal
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Cerita Sedih Dari Ponorogo, Satu Keluarga Tiga Orang Meninggal Hanya Berselang Sehari, https://www.tribunnews.com/regional/2021/01/02/cerita-sedih-dari-ponorogo-satu-keluarga-tiga-orang-meninggal-hanya-berselang-sehari?page=all.
Editor: Hendra Gunawan