Desa Miliarder
Desa Sekapuk Gresik Sukses Jadi Desa Miliarder,Sangat Inspiratif dengan Mobil Dinas Kades Alfard
Kebanyakan desa-desa di Indonesia, lebih banyak mengharapkan kucuran dana pemerintah pusat untuk membangun desanya.
SRIPOKU.COM—Kebanyakan desa-desa di Indonesia, lebih banyak mengharapkan kucuran dana pemerintah pusat untuk membangun desanya. Bahkan tidak sedikit yang justru patut diduga menyalahgunakan dana pembangunan desa yang dikucurkan pemerintah pusat.
Menelisik Desa Sekapuk Kecamatan Ujung Pangkah Gresik ini menjadi satu-satunya yang mendeklarasikan diri sebagai 'Desa Miliarder' di Indonesia.
Mengutip SURYA.CO.ID, GRESIK Desa Sekapuk diklaim memiliki pendapatan miliaran dari usaha BUMDes-nya dalam setahun. Caranya adalah menyulap bekas tambang yang selama ini dijadikan tempat pembuangan sampah, menjadi tempat wisata.
Kepala Desa Sekapuk, Abdul Halim merealisasikan gagasan membuati tempat wisata yang menghasilkan rupiah. Ide gilanya itu sempat ditentang warga karena dituding mimpi di siang bolong.
Ternyata sekarang ide Halim itu mampu menjadikan desanya mandiri dan menjadi 'Desa Miliarder'. Salah satu bukti keberhasilan usaha BUMDes di sana, adalah lima kendaraan operasional senilai ratusan juta dan satu unit mobil Ambulance Standart Covid-19.
"BUMDes pencapaian target keuntungan net Rp 4 miliar setahun, otomatis berpengaruh pada PADes menjadi Rp 1,5 miliar. Belum lagi lapangan kerja untuk 591 orang, ditambah sekitar 400 obligasi selama tahun ketiga. Semua ini terwujud bpesemangat kebersamaan, terimakasih semuanya," ucap Halim, Rabu (2/9/2020).
Dan pihaknya menggelar deklarasi Sekapuk sebagai Desa Miliarder itu di tempat wisata Desa Setigi. Selain acara pemotongan tumpeng, deklarasi juga diisi kirab jajaran Pemdes, BPD, PKK, RT/RW, dan Bumdes, mengendarai lima mobil operasional dan puluhan sepeda listrik.
"Alhamdulillah, hari ini kami, mendeklarasikan Sekapuk sebagai Desa Miliarder pertama di Indonesia. Semua berkat kerja keras dan kebersamaan warga Desa Sekapuk.
Semoga bernilai ibadah, karena tujuan kami bukan kesombongan, namununtuk memberi motivasi dan inspirasi bangkit di tengah pandemi," pungkas Halim.
Andalan Objek Wisata

Seperti diulas Kompas.com, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pernah terkesan dan sangat mengagumi kompleks wisata Setigi (Selo, Tirto, Giri) yang ada di Desa Sekapuk, Kecamatan Ujungpangkah, Gresik.
Bahkan ia menyebut, konsep wisata Setigi itu out of the box alias tidak umum. Obyek wisata Setigi, yang terdiri atas Selo berarti batu, Tirto berarti air, dan Giri memiliki arti bukit.
Kunjungan Khofifah bersamaan dengan peringatan Hari Anak Nasional yang digelar di lingkup area tersebut, Rabu (29/7/2020).
Selama ini jarang ada tempat wisata di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, yang menawarkan konsep perpaduan keindahan alam dengan bangunan wisata plus spot foto instagramable.
Wisata Setigi yang berasal dari singkatan Selo, Tirto, dan Giri. Selo berarti batu, Tirto berarti air, dan Giri memiliki arti bukit.

"Konsep wisata Setigi ini out of the box.
Di era sekarang, kita memang dituntut berpikir out of the box untuk percepatan pembangunan perekonomian desa, jangan berpikir linier," ujar Khofifah saat mengunjungi wisata Setigi.
Khofifah berharap, apa yang telah dikembangkan oleh Desa Sekapuk di bawah pimpinan Kepala Desa Abdul Halim ini dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Jawa Timur, dalam rangka pengembangan ekonomi pedesaan.
"Wisata Setigi ini mulanya bekas tambang, daerah kumuh dan banyak sampah. Sekarang menjadi income bagi masyarakat desa," ucap dia.

Khofifah menginginkan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) tersebut tidak segera puas dengan apa yang sudah dilakukan.
"Mudah-mudahan bisa dikembangkan, areanya juga masih sangat luas. Lokasi wisata ini sangat instagramble, dan banyak angle tempat wisata, ada 24 titik spot," jelasnya.
Dalam kesempatan ini, Khofifah juga menyerahkan bantuan kepada empat unit Bumdes dari empat desa berbeda yang berada di Gresik, masing-masing Rp 50.000.000.
Yakni, kepada Desa Sekapuk, Desa Gosari yang juga berada di Kecamatan Ujung Pangkah, Desa Giri di Kecamatan Kebomas, serta Desa Randuboto di Kecamatan Sidayu.

Bantuan yang diserahkan tersebut merupakan bantuan keuangan khusus program pemberdayaan Bumdes, yang memiliki unit usaha desa wisata, dalam rangka penanganan dampak ekonomi pasca pandemi virus corona (Covid-19).
"Kami memang punya gagasan, bagaimana menyelesaikan tiga permasalahan dunia yang ada di sini. Lahan bekas tambang, bekas pembuangan sampah dan mengentas pengangguran warga," tutur Kepala Desa Sekapuk, Abdul Halim.
Sebelum diberdayakan sebagai obyek wisata seperti saat ini, lahan wisata Setigi dulunya merupakan tambang batu kapur di desa setempat.
Begitu tambang selesai, area tersebut sempat dijadikan lahan pembuangan sampah oleh warga sekitar pada rentang 2003 hingga 2017.
Namun hal itu mulai berubah, sejak Abdul Halim beserta warga Desa Sekapuk bersepakat untuk menjadikan area tersebut sebagai obyek wisata dan mulai resmi dibuka untuk umum pada awal tahun 2020 ini.

Sementara itu Ketua Bumdes Sekapuk Asjudi menambahkan, wisata Setigi merupakan satu dari lima unit usaha yang dikembangkan oleh desanya.
Empat unit usaha lain, Perusahaan Air Masyarakat (PAM), usaha multi jasa yang melayani simpan pinjam masyarakat, pengolahan sampah masyarakat, serta pengolahan tambang.
Wisata Setigi dikelola oleh Bumdes Sekapuk yang dimiliki pemerintah desa dan warga desa setempat.
Dengan pembangunan komplek wisata seluas 5 hektare ini dikatakan baru dikelola separuh atau 50 persen, sehingga akan coba terus dikembangkan.

Mulai dari pembangunan kolam renang, bumi perkemahan, gedung serbaguna, dan tembok penghubung.
"Di lokasi lain, kami juga akan membuka kawasan wisata agro dengan nama Kebun Pak Inggih," kata Asjudi.
Adapun Bumdes Sekapuk berdiri sejak 2004 lalu.
Dari usaha-usaha yang dijalankan, Bumdes ini mampu membukukan omset sekitar Rp 400 hingga Rp 500 juta per bulan.
Terletak 27 kilometer dari exit Tol Manyar, dan dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan roda empat selama 40 menit.
Harga tiket masuk Rp 15.000. Sementara itu, tarif parkir Rp 5.000 untuk sepeda motor dan Rp 10.000 untuk mobil.
Sebagian artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Sulap Tempat Sampah, Desa di Gresik Sukses Jadi Desa Miliarder. https://surabaya.tribunnews.com/2020/09/02/sulap-tempat-sampah-desa-di-gresik-sukses-jadi-desa-miliarder.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Uniknya Wisata Setigi di Gresik, Bukit Kapur yang Instagramable", Klik untuk baca: https://travel.kompas.com/read/2020/08/04/200700527/uniknya-wisata-setigi-di-gresik-bukit-kapur-yang-instagramable?page=all