Berita Palembang

Outlook Series AJI Palembang Bahas Tantangan Bisnis Media di Sumsel 2021 dan Jawab Persaingan Medsos

Kegiatan Outlook Series Tantangan Bisnis Media yang diselenggarakan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Palembang, Rabu (23/12/2020).

Editor: adi kurniawan
Aji Palembang
Outlook Series Aji Palembang membahas Tantangan Bisnis Media di Sumsel 2021, Rabu (23/12/2020). 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Hari pertama Outlook Series 2021 yang digelar oleh Aliansi Jurnalis Independen atau AJI Palembang, membahas tantangan bisnis media di Sumsel 2021, dan menghadirkan empat narasumber bos-bos perusahaan media di Sumsel.

Dalam menjawab tantangan bisnis media di Sumsel 2021, menurut Ketua Asosiasi Media Siber Indonesia Sumatra Selatan atau AMSI Sumsel Sidratul Muntaha, era teknologi digital menjadi tantangan bagi media massa, untuk bekerja lebih keras mengalahkan kecepatan informasi, dari media sosial dengan data yang belum tentu dipastikan kebenaranya.

"Perkembangan teknologi berkaitan erat dengan media baru, media start up yang baru merintis dunia pers."

"Ada kekhawatiran, dari perusahaan media online maupun cetak, yang bisa dikendalikan teknologi."

"Dalam arti jurnalis perusahaan pers disamakan dengan netizen yang kualitasnya tidak sederajat," katanya dalam Kegiatan Outlook Series Aji Palembang membahas Tantangan Bisnis Media di Sumsel 2021, di Sekretariat AJI Palembang, Rabu (23/12/2020).

Sejumlah tantangan berat, yang perlu dihadapi media masa adalah bagaimana cara mengembalikan kepercayaan, masyarakat untuk kembali mencari informasi lewat media massa.

Pasalnya, saat ini publik dominan lebih mengandalkan data lewat media sosial, secara gratis ketimbang membaca berita dari situs online ataupun media cetak.

"Karena itu, media massa terutama online dipaksa membuat konten sederhana tetapi disukai pembaca."

"Contoh saja, konten receh justru engagementnya tinggi, sehingga perusahaan pers ditutut berinovasi mengolah produk pers," ungkap dia.

Namun bila dilihat secara umum, adanya persaingan media massa dan media sosial sangat terlihat dari perkembangan pemberitaan media konvensial.

Menurut Kepala Newsroom Sriwijaya Post-Tribun Sumsel, Wenny Ramdiastuti melanjutkan, sebagai perusahaan yang sudah mengandalkan pemberitaan online dengan jaringan informasi luas, ia menyebut tantangan terbesar media massa di tengah pandemik Covid-19 adalah menguatkan pondasi.

"Kami grup Tribun yang bahkan sudah kuat secara online, menyebarkan informasi cepat untuk dilihat publik, sebenarnya juga masih tergagap-gagap."

"Padahal kami punya cetak yang ditunjang online, kami berharap ke depan ada kekuatan di antara kita bersaing dengan medsos."

"Tapi satu hal penting, kita pun jangan menganggap remeh medsos," jelasnya.

Wenny menambahkan, jurnalis dan perusahaan pers harus bermental baja, sebagai bentuk wartawan menolak mati dan kalah dari media sosial.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved