Lengsernya 3 Menteri Jadi Sorotan, Jokowi Ingin Kembali Kepercayaan Publik, 3 Lini Dianggap Gagal
Jokowi juga mencopot Menteri Agama Fachrul Razi dan digantikan oleh Yaqut Cholil Khuomas sebagai Menteri Agama yang baru.
SRIPOKU.COM, PALEMBANG-Tiga lini di pemerintahan dianggap gagal yakni Ekonomi, Kesehatan dan Perdagangan, kondisi inilah yang membuat Presiden Jokowi melakukan reshuffle kabinet, karena kepercayaan publik menurun ketika tiga menteri terdahulu tak mampu mengatasi tiga persoalan tersebut.
Persoalan kesehatan tentunya berkaitan dengan Pandemi Covid-19 yang belum juga mereda, sehingga Jokowi memutuskan memecat tiga menteri yakni, Terawan sebagai Menkes dan kemudian menunjuk ahli Epidemologi yakni Budi Gunadi Sadikin sebagai Menteri Kesehatan.
Jokowi juga mencopot Menteri Agama Fachrul Razi dan digantikan oleh Yaqut Cholil Khuomas sebagai Menteri Agama yang baru.
Selain itu, Jokowi juga memecat Menteri Perdagangan Agus Suparmanto untuk digantikan oleh Muhammad Lutfi sebagai Menteri Perdagangan yang baru.
Pemecatan ketiganya sebagai bukti Jokowi ingin memulihkan tiga sektor yang sebanarnya membuat rakyat selama ini cuku menderita dan penunjukkan tiga orang baru ini menurut Ketua Divisi Komunikasi Publik Partai Demokrat Imelda Sari cukup proporsional.
Ia menilai pemerintah berusaha mengembalikan kepercayaan publik dengan adanya perombakan ( reshuffle) Kabinet Indonesia Maju.
Menurutnya, soal kepercayaan publik ini menjadi krusial karena masyarakat kini merasakan beban hidup akibat dampak pandemi Covid-19.
"Jadi prioritas pertama adalah bagaimana manajemen pemerintah dalam menghadapi krisis kesehatan akibat pandemi. Prioritas kedua pemulihan ekonomi," kata Imelda saat dihubungi Kompas.com, Rabu (23/12/2020).
"Namun, yang paling penting adalah bagaimana mengembalikan kepercayaan masyarakat bahwa pemerintah ini benar-benar serius bekerja untuk mereka," lanjutnya.
Imelda menyebut beban masyarakat kini bertambah akibat pandemi. Selain beban ekonomi sehari-hari, krisis kesehatan juga dihadapi masyarakat.
Terlebih, sebelumnya ada dua menteri yang tersandung kasus korupsi dan kini menjadi tersangka Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Soal mengembalikan kepercayaan masyarakat inilah yang menjadi tantangan kabinet pada 2021-2024," lanjut Imelda.
Proporsional Lebih lanjut, Imelda menilai komposisi menteri dan wakil menteri baru hasil reshuffle cukup proporsional.
Kalangan Profesional
Sebab, selain memberikan tempat bagi kalangan profesional sebagai wakil menteri, para menteri baru juga memiliki penguasaan di masing-masing bidang.
