Wong Kito

Sahroni Ketua Komisi 3 DPR RI tak Tahu Ada Balihonya di Palembang, Tulisannya Mimpi Jadi Presiden

Di bagian bawah baliho tertulis nama Ahmad Sahroni. Sedangkan di bagian atas baliho terpampang tulisan 'Mimpi Jadi PRESIDEN'.

Editor: Refly Permana
istimewa
Di bagian bawah baliho tertulis nama Ahmad Sahroni. Sedangkan di bagian atas baliho terpampang tulisan 'Mimpi Jadi PRESIDEN'. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Politisi partai Nasdem yang juga wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni, kini tengah menjadi perbincangan di kota Palembang.

Pasalnya, pria yang biasa dipanggil Roni ini, banyak fotonya terpampang di billboard atau baliho besar yang ada disejumlah pusat kota Palembang.

Baliho besar bergambar foto Ahmad Sahroni tersebut tampak menghiasi sebuah sudut jalan.

Baca juga: RUSUH! Massa Aksi 1812 di Patung Kuda,Jika Melawan, Tangkap, Naikkan ke Mobil, Polisi Sisir Massa

Dalam foto yang terpampang di baliho tersebut, Roni tampak mengenakan jas hitam dan berdasi warna biru dengan suasana santai.

Ia pun tersenyum sambil kedua tangannya berada dipinggang.

Di bagian bawah baliho tertulis nama Ahmad Sahroni. Sedangkan di bagian atas baliho terpampang tulisan 'Mimpi Jadi PRESIDEN'. Kemudian ditengahnya tertulis 'Mumpung Mimpi, Masih Gratis, Ngga Bayar...'.

Sontak saja foto tersebut menimbulkan berbagai rasa penasaran dan spekulasi masyarakat maupun netizen di Kota Palembang.

Roni sendiri mengaku, tidak mengetahui adanya baliho ataupun banyaknya foto dirinya ada dipapan reklame selama ini.

Namun, dirinya memang punya quote (kutipan dari sebuah teks atau pidato yang biasa kita ditemui di sebuah ilustrasi) yang sering disampaikannya.

"Saya sebenarnya ga tahu tentang foto itu. Tapi saya emang punya quote, bahwa mimpi selama ga bayar, ya sekalipun mimpi jadi presiden jadi gratis aja. 

Mungkin, akhirnya ada yang buat itu," kata Sahroni.

Baca juga: Video : Tingkatkan Kualitas Pelayanan Disdukcapil Banyuasin Biasakan Menyapa Masyarakat yang Hadir

Diterangkan pria yang berlatar belakang pengusaha ini, dirinya tidak ada maksud apapun dalam baliho tersebut, hanya mengekspresikan saja, dan diharapkan jadi pemicu bagi anak- anak muda lainnya.

"Dengan demikian, semoga kawan- kawan anak muda di Palembang, harus berani bermimpi, sekalipun mimpi jadi orang besar," tuturnya.

Mengenai ide pembuatan baliho maupun billboard yang bergambar dirinya itu, ia menganggap itu merupakan inisiatif dari temen- teman di Palembang. Termasuk soal biaya, ia mengaku tidak menyiapkannya.

"Lagi- lagi (soal biaya baleho), saya enggak tahu tentang itu. Saya pun kemarin kaget mengetahuinya," beber Roni.

Disinggung soal balehonya banyak sudah hilang saat ini, Bendahara umum Partai Nasdem ini menyikapinya dengan santai.

Jika memang masa berlaku habis dan bukan karena ia mengkritik sejumlah infastruktur yang ada di Sumsel khususnya kota Palembang.

"Masa berlaku habis, hahahaha. Jelekin tuh kalau ga ada fakta, jadi ini bukan menjelekan tapi menghimbau untuk kebaikan, tentunya buat masyarakat Palembang," tukasnya.

Baca juga: Polisi Angkut 5 Jawara Betawi saat Aksi 1812 Dibubarkan, Kurang dari 30 Menit Ratusan Massa Bubar

Menurut Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dilaporkan pada 31 Desember 2018, Ahmad Sahroni tercatat memiliki kekayaan senilai Rp208.076.995.945 miliar. 

Dari angka tersebut terbagi menjadi beberapa aset. Untuk tanah dan bangunan nilainya Rp91.804.500.000 miliar, terbagi mejadi 14 lahan yang sebagain besar berada di Jakarta Utara. 

Sementara untuk alat transportasi dan mesin yang dilaporkannya hanya sebanyak Rp27.672.500.000 miliar.

Terdiri dari 6 kendaraan, terbagi menjadi 3 supercar, 1 unit sport car, 1 unit mobil penumpang berjenis Sport Utility Vehicle dan 1 motor besar.

Untuk mobil sport yang tercatat adalah BMW 1.8 dengan tahun produksi 2017 seharga Rp2,680 miliar. Kemudian harta lainnya.

Dengan berstatus sebagai wakil rakyat tajir, harta kekayaan Roni sangat besar dibanding Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Mohammad Fadil Imran yang tercatat memiliki kekayaan sebesar Rp 4,25 miliar. 

Kekayaan tersebut Fadil laporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).

Baca juga: Artis Pevita Pearce Positif Covid-19, Postingan Instagramnya Tuai Komentar Warganet

Sementara daftar harta kekayaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) berdasarkan LHKPN KPK. Daftar harta kekayaan ini memuat aset apa saja yang dimiliki Presiden hingga jumlah utangnya.

Diketahui, Jokowi sudah dua kali terpilih untuk memimpin Indonesia. Di periode pertama (2014-2019), Jokowi didampingi Jusuf Kalla sebagai wakil presiden dan periode kedua (2019-2024) bersama Ma'aruf Amin.

Dari laporan yang bertanggal 29 Februari 2020, Jokowi tercatat memiliki harta kekayaan senilai Rp 54.718.200.893.

Jumlah ini meningkat sekira Rp 4 miliar dibanding saat Jokowi mencalonkan diri sebagai presiden di Pilpres 2019.

Jika melihat biodata Roni dari Wikepedia, Ahmad Sahroni lahir di Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara, 8 Agustus 1977 lalu.

Ia adalah seorang pengusaha dan politisi Indonesia.

Dimana saat jadi pengusaha Roni menggeluti bisnis transportasi, dan telah memiliki beberapa kapal tongkang pengangkut BBM. Ahmad Sahroni juga dikenal sebagai Anak Priok dan Anggota DPR RI Komisi III.

Baca juga: Mengenal Bripka Attry Vini Senka, Saat Sarjana Psikologi Tugas di Polres Ogan Ilir, Gagas Ubisela

Awal karier Roni cukup memprihatinkan, di mana ia yang tinggal di daerah yang kumuh dan miskin mulai mencari pekerjaan di sekitar wilayah Pelabuhan Tanjung Priok. 

Roni pernah menjadi sopir antar-jemput anak-anak sekolah, tukang cuci kuali raksasa di dapur kapal pesiar asing, pelayan restoran, serta karyawan di beberapa perusahaan.

Ketika Roni menjadi karyawan, ia mendapat banyak pengalaman yang berguna, sebelum akhirnya mendirikan perusahaannya sendiri.

Mula-mula ia menjadi sopir di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pengisian bahan bakar minyak.

Ia merangkap mengerjakan administrasi dan pembayaran, serta pekerjaan-pekerjaan suruhan lainnya termasuk sebagai tukang angkat selang pengisi bahan bakar kapal.

Setelah beberapa lama, ia semakin menguasai seluk-beluk bisnis tersebut dan jabatannya terus meningkat, sehingga menjadi kepala operasi, kemudian manajer, dan akhirnya direktur.

Roni kemudian keluar dan mendirikan perusahaan lain dengan dana dari pemodal, namun hasil dari kerja sama tersebut tidak cukup memuaskan.

Baca juga: Cerber Rumayok (11) : Jurang Kaunyin

Peruntungan Roni mulai berubah pada 2004, yaitu ketika ia membuka perusahaannya sendiri, meskipun pada awalnya menghadapi berbagai kesulitan.

Ia kini adalah pemilik perusahaan PT Ekasamudera Lima dan PT Ruwanda Satya Abadi, yang memiliki beberapa kapal tongkang pengangkut BBM.

Saat ini ia menjabat sebagai anggota DPR RI periode 2019 - 2024 dari Partai Nasdem dan menjabat Wakil Ketua Komisi III, Bendahara Fraksi Nasdem sekaligus Bendahara umum DPP Partai Nasdem.

Sumber: Tribun Sumsel
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved