News
TARGETNYA VVIP atau Pejabat Penting: MAHFUD Md Sebut Ada Kelompok Terlatih, Tugasnya Bikin Teror
Menko Polhukam Mahfud MD mengaku dirinya mendapat informasi dan foto sekelompok anak muda dilatih untuk meneror orang penting.
“Dengan berpikir moderat, kita akan memberi ruang kepada orang lain untuk berbeda dengan kita. Kalau mereka yang radikal itu dia tidak memberi ruang bagi orang lain untuk berbeda dengan dia. Sehingga siapapun yang berbeda dengan dia dianggap sesat,” ujarnya
Oleh karena itu pria yang juga menjadi Direktur Rahmi (Rahmatan Lil Alamin) Center tersebut mendorong kepada pemerintah untuk terus mengerahkan upaya lebih dalam mencegah penyebaran paham radikal terorisme di tengah kemajuan teknologi.
Selain itu, Menurut pria yang pernah menjadi Rais Syuriah NU di Jepang pada tahun 2004-2006 ini bahwa ketika seseorang bisa memahami agamanya dengan baik, maka secara otomatis orang tersebut akan bisa menerima Pancasila itu dengan benar.
Hal itu mengingat nilai-nilai Pancasila selaras dengan ajaran Islam.
“Yang terjadi sekarang kan dalam memahami ajaran agama saja mereka banyak memiliki permasalahan dalam memahaminya"
"sehingga ketika agama disandingkan dalam konteks bernegara dan berpolitik ada miss, ada sesuatu yang hilang dari pemahaman mereka"
"Inilah kemudian yang memunculkan bibit intoleransi, radikalisme seperti yang terjadi sekarang ini,” katanya menjelaskan.
Itulah kenapa menurut Khariri, agama dan Pancasila ini selalu dibenturkan. Hal ini dikarenakan kurangnya pemahaman keagamaan.
Untuk itu perlu bagi para tokoh agama atau para ulama-ulama moderat untuk memberikan pemahaman yang benar.
Pancasila selaras dengan Islam
Sementara itu, Wakil Direktur Eksekutif International Conference of Islamic Scholars (ICIS) KH Khariri Makmun Lc, MA mengatakan bahwa sesungguhnya di dalam dasar negara Pancasila tercermin nilai-nilai agama, khususnya agama Islam, sehingga tidak seharusnya terjadi benturan antar-keduanya.
KH Khariri Makmun Lc dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat malam, menjelaskan di dalam sila pertama Pancasila, Ketuhanan Yang Maha Esa merupakan cermin dari tauhid (Tuhan yang Esa).
Kemudian sila kemanusiaan yang adil dan beradab di dalam Islam berarti al-insaniyah.
Kemudian sila persatuan Indonesia yang di dalam Al Qur’an disebut wa'tasimu bihablillahi jami'an wala tafarraqu yang artinya kita bersatu jangan tercerai berai.
Lalu sila keempat itu permusyawaratan perwakilan atau as-syura yang dalam Al Quran itu artinya Musyawarah. Dan sila keadilan sosial adalah al-adalah yang artinya keadilan.