Komnas HAM Periksa 25 Saksi Ungkap Titik Luka Tembak 6 Laskar FPI, Minta Kontribusi 3 Dokter Polri
Komnas HAM menyatakan, tewasnya 6 Laskar FPI ini memang masih memerlukan proses dan adanya opini publik yang juga harus dibuktikan kebenarannya
SRIPOKU.COM, PALEMBANG-Pihak Komnas HAM melakukan pemeriksaan dan meminta keterangan para saksi secara bertahap namun sistematis terkait kematian 6 Laskar FPI di Tol Jakarta-Cikampek pada Senin (7/12/2020) dini hari lalu.
Sebab, tewasnya 6 Laskar FPI ini memang masih memerlukan proses dan adanya opini publik yang juga harus dibuktikan kebenarannya, terutama Komnas HAM terus berusaha Ungkap Titik Luka Tembak 6 Laskar FPI.
Terkait dengan pengungkapan ini, Komnas HAM meminta keterangan dari para saksi yang lebih dari 25 orang, kemudian meminta keterangan dari 3 dokter Mabes Polri yang melakukan otopsi langsung terkait dengan jenazah 6 Laskar FPI tersebut.
Maka itulah, Komnas HAM Periksa 25 Saksi Ungkap Titik Luka Tembak 6 Laskar FPI, dan juga Minta Kontribusi 3 Dokter Polri terkait dengan kondisi titik luka tembak tersebut dan beberapa foto-foto lainnya.
Kerja keras memang dilakukan Komnas HAM, sebab pihaknya sejauh ini melakukan pemeriksaan secara maraton dan sejauh ini memang belum bisa menyebutkan jumlah lubang peluru di tubuh tiap jenazah saat ini karena masih harus mengkonsolodasi data yang dimiliki pihaknya.
Berikut ini, Fakta-Fakta yang Diungkapkan Komnas HAM Terkait penembakan 6 Laskar FPI:
1. Periksa Lebih dari 25 Orang
Seperti diketahui, Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia ( Komnas HAM ) M Choirul Anam mengatakan pihaknya telah mengambil keterangan dari 25 saksi lebih terkait kasus tewasnya 6 Laskar FPI di Tol Jakarta-Cikampek pada Senin (7/12/2020) dini hari lalu.
Sebab, Anam mengatakan bahwa, para saksi berasal dari berbagai pihak yang terkait dengan peristiwa kematian 6 Laskar FPI tersebut.
"Lebih dari 25 orang. Dari semua pihak termasuk masyarakat," kata Anam usai meminta keterangan di Kantor Komnas HAM RI Jakarta pada Kamis (17/12/2020).
2. Minta Kerangan 3 Dokter Mabes Polri
Sementara itu, Hari ini Kamis (17/12/2020) Komnas HAM RI juga telah meminta keterangan tambahan dari tiga dokter Mabes Polri yang mengautopsi jenazah enam Laskar FPI dan seorang dokter pimpinan mereka didampingi personel Bareskrim Polri.
Pada hari yang sama Komnas HAM juga meminta keterangan tambahan dari pihak PT Jasa Marga terkait CCTV di dekat Tempat Kejadian Perkara (TKP) di Tol Jakarta Cikampek.
Meski Anam mengatakan bahwa, belum memanggil saksi ahli hingga saat ini.
Namun, dia memastikan bahwa, akan mendatangkan saksi ahli untuk meyakinkan penyelidikan mereka.
"Pasti. Salah satu kerja human rights investigation adalah menggunakan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan. Oleh karenanya, jika kami butuhkan untuk memberikan semakin tebalnya keyakinan, ya kami pasti akan panggil ahli," katanya.
3. Diperlihatkan Foto Kondisi Jenazah 6 Laskar FPI
Choirul Anam pun mengatakan, pihaknya telah diperlihatkan foto jenazah enam Laskar FPI sebelum diautopsi oleh Tim Dokter Mabes Polri.
Bahkan, Anam mengatakan, jika foto tersebut ditunjukkan setelah pihaknya meminta kepada Tim Dokter Mabes Polri.
Selain itu, dia menilai, bahwa foto tersebut penting untuk mengetahui dengan jelas berapa jumlah lubang peluru pada jenazah dan kondisi asli jenazah.
Hal tersebut disampaikan Anam usai meminta keterangan terhadap Tim Dokter Mabes Polri di Kantor Komnas HAM RI Jakarta Pusat pada Kamis (17/12/2020)
"Kami ditunjukan foto pertama kali sebelum tindakan dan itu adalah posisi paling penting, sehingga memang ya itu menunjukkan originalitas. Kalau tadi tanya berapa jumlah lubangnya, di situlah kita mengetahui berapa lubang, bagaimana kondisi jenazahnya dan sebagainya," kata Anam.
Anam menegaskan Tim Dokter Mabes Polri memberikan keterangan yang cukup rinci dan terbuka terhadap pihaknya.
4. Periksa Titik-Titik Luka Tembak
Tim Dokter Mabes Polri juga telah menjelaskan terkait prosedur, proses, dan substansi autopsi yang dilakukan terhadap jenazah enam Laskar FPI tersebut.
"Kami mendapatkan cukup detil, ditunjukkan jenazahnya, dijelaskan bagaimana mereka melakukannya, terus juga yang menjadi titik-titik yang menjadi opini publik itu juga ditunjukkan. Karena kami juga mendapat berbagai informasi soal posisi jenazah, baik di posisi pertama maupun posisi terakhir, itu juga yang kami cek," kata Anam.
Anam mengatakan, pihaknya tidak bisa menyebutkan jumlah lubang peluru di tubuh tiap jenazah saat ini karena masih harus mengkonsolodasi data yang dimiliki pihaknya.
Data tersebut, kata Anam, didapatkan tidak hanya dari satu pihaknya."Kami bandingkan. Kami lihat, terus menjadi bahan kami untuk menyimpulkannya," kata Anam.
5. Minta Kontribusi Nyata Dokter Mabes Polri
Anam berharap keterangan yang diberikan Tim Dokter Mabes Polri dapat berkontribusi signifikan terhadap pengungkapan kasus tersebut.
"Semoga proses yang sangat baik ini, proses yang terbuka ini bisa berkontribusi signifikan terhadap pengungkapan kebenaran terangnya persitiwa. Ini juga satu tahap lagi Komnas HAM yang puzzle-puzzlenya semakin lama semakin terkuak," kata Anam.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Komnas HAM Sudah Ambil Keterangan Dari 25 Saksi Lebih Usut Kasus Tewasnya 6 Laskar FPI, https://www.tribunnews.com/nasional/2020/12/17/komnas-ham-sudah-ambil-keterangan-dari-25-saksi-lebih-usut-kasus-tewasnya-6-laskar-fpi?page=3
Penulis: Gita Irawan
Editor: Adi Suhendi