Sukirno Pembuat soal ujian

Sukirno Pembuat soal “Anies Diejek Mega” Batal Dilaporkan ke Polisi, Ini Alasannya

Banyak yang prihatin tentang ada rencana Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi melaporkan Sukirno, guru  SMPN 250 Jaksel batal dipolisikan

Editor: Salman Rasyidin
Warta Kota/Fitriyandi Al Fajri
(kiri-kanan) Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi, Plt Kepala SMPN 250 Jakarta Selatan Setiabudi, guru SMPN 250 Jakarta Selatan Sukirno, Wakil Ketua I Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta S. Andyka di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (16/12/2020). Saat itu, Sukirno menyampaikan permohonan maafnya kepada Prasetyo karena mengaitkan nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dalam soal ujian akhir sekolah kelas VII. 

SRIPOKU.COM—Banyak yang prihatin tentang ada rencana Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi melaporkan Sukirno, guru  SMPN 250 Jakarta Selatan kepada Polda Metro Jaya. Meski demikian ada secercah harapan bagi Sukirno .

Secercah harapan bagi Sukirno itu karena terkabar proses hokum yang bakal menimpanya diurungkan oleh yang punya rencana melaporkan ke kepolisian.

Mengutip WARTAKOTALIVE.COM, Ketua DPRD ­DKI Jakarta­ Prasetyo Edi Marsudi mengurungkan niatnya untuk melaporkan Sukirno, guru Pendidikan Agama Islam (PAI) SMPN 250 Jakarta Selatan kepada Polda Metro Jaya.

Awalnya, Prasetyo ingin melaporkan Sukirno ke polisi buntut soal ujian akhir sekolah (UAS) kelas VII yang dibuatnya karena menyinggung nama Anies Baswedan dan Megawati Soekarnoputri.

“Hari ini saya kedatangan Ibu Kadisdik (Nahdiana), terus Ibu Kadis membawa Kepsek SMPN 250 Jakarta (Setiabudi) dan membawa pak Sukirno. Kemarin kami sangat marah sekali apapun cerita dan alasannya saya nggak terima,” kata Prasetyo di DPRD DKI Jakarta pada Rabu (16/12/2020) petang.

Prasetyo mengungkapkan, sebetulnya Rabu (16/12/2020) petang dia berencana melaporkan Sukirno ke polisi.

Namun Nahdiana meminta Prasetyo agar membukakan pintu hatinya dan menahan diri untuk tidak melaporkan Sukirno ke polisi.

“Sebetulnya saya mau laporkan ke Polda Metro Jaya sore ini, tapi ternyata jam 3 sore Ibu Kadis minta dibukakan hati untuk permintaan maaf ini yang dilakukan secara terbuka. Kebetulan kami telah dapat videonya yang disampaikan kepada teman-teman media,” ujar Prasetyo.

Politisi PDI Perjuangan ini mengaku sempat emosi dengan perbuatan Sukirno yang mengaitkan nama Mega mengejek Anies, dalam soal ujian yang dibuatnya.

Padahal, kata dia, Megawati yang dikenal selama ini adalah mantan Presiden RI kelima.

“Karena menyangkut Presiden RI kelima, Iu Megawati akhirnya turunlah saya sebagai pimpinan DPRD. Saya bilang Pak Kepsek dan Ibu Kadis tolong ini juga harus dikonsolidasi dengan baik lagi,” jelas Prasetyo.

 “Karena bukan apa-apa, tapi nama ini kan mempengaruhi masyarakat apalagi yang dicontohkan adalah Presiden RI kelima, yang kebetulan Ketum partai saya.

"Dengan hati yang legawa (sabar) saya juga sebagai pimpinan DPRD di sini permintaan maaf ini yang penting,” tambahnya.

Seperti diketahui, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi berang dengan sikap Sukirno, guru SMPN 250 Jakarta Selatan.

Kekesalan itu disampaikan Prasetyo saat rapat Komisi E DPRD DKI Jakarta pada Selasa (15/12/2020) siang.

Saat itu, Komisi E DPRD DKI Jakarta memanggil Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nahdiana beserta pihak sekolah SMPN 250 Jakarta Selatan dan SMAN 58 Jakarta Timur atas kasus rasis dan soal ujian akhir sekolah (UAS) kelas VII yang bernuansa politik.

“Kok bisa membuat satu soal yang mungkin di otak bapak itu bukan provokasi, tapi setelah dibaca itu kan sebuah doktrin.

"Saya akan melaporkan bapak ke kepolisian sekarang, saya akan datang ke Polda Metro Jaya dan saya akan meminta pertanggung jawaban bapak,” tegas Prasetyo yang turut hadir dalam rapat Komisi E DPRD DKI Jakarta.

Anggap Megawati Sebagai Ibunya, Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi Ancam Lapor Guru ke Polisi

Sukirno, guru SMPN 250 Jakarta Selatan tercekat. Dia tak berkutik dan hanya menganggukan kepala seolah mengamini pernyataan dari lawan bicaranya.

Saat itu, Sukirno sedang berhadapan dengan Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi yang tengah berang.

Politisi PDI Perjuangan itu marah dengan soal ujian kelas VII yang dibuat Sukirno, karena dianggap mengaitkan nama Ketum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, yang mengejek Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi.
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi. ((Warta Kota))

Dalam rapat kerja di Komisi E DPRD DKI Jakarta, Selasa (15/12/2020), Sukirno mengaku tak berniat untuk menyinggung kedua tokoh publik itu.

“Demi Allah saya tidak punya niat apa-apa, saya membuat soal itu ada nama (Anies dan Mega),” kata Sukirno.

Namun, Prasetyo yang tersulut amarah tetap tidak terima. Dia menyebut, perbuatan Sukirno tak mencerminkan sikap pendidik di hadapan para pelajarnya.

Apalagi soal ujian itu menyangkut nama mantan Presiden RI kelima Megawati dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

“Bapak kalau memberi contoh itu yang baik, bukan membandingkan tokoh antar tokoh,” kata Prasetyo.

Dengan nada lantang, Prasetyo meminta Sukirno untuk membacakan Pancasila. Prasetyo khawatir, Sukirno tidak paham dengan perannya sebagai pendidik.

Seketika, Sukirno berdiri dan membacakan Pancasila. Setelah rapat selesai, Sukirno menghampiri Prasetyo untuk meminta maaf.

Ketua Umum PDIp, Megawati Soekarnoputri.
Ketua Umum PDIp, Megawati Soekarnoputri. ((Warta Kota/Ichwan Chasani))

Meski telah dimaafkan, namun Prasetyo tetap bakal melaporkan persoalan itu ke Polda Metro Jaya. Dia melapor bukan atas nama Ketua DPRD DKI Jakarta, tapi atas nama kader PDI Perjuangan.

“Coba bayangkan orangtua Anda diginiin, mau nggak?,” jelasnya.

Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Kepala SMPN 250 Jakarta Selatan, Setiabudi, mengatakan soal ujian itu dibuat oleh tim guru. Namun, dia mengaku soal ujian itu lolos dari tim telaah para guru.

“Dibuat oleh tim, tapi masih ada kekurangan di bagian telaah. Dieditnya tidak sepenuhnya, kami atas nama SMPN 250 menyampaikan mohon maaf, yang diedit hanya beberapa soal saja, sehingga kami terlewatkan itu,” kata Setiabudi.

Menurutnya, total soal dalam ujian itu mencapai 40 soal. Mengingat penilaiannya memakai sistem, sehingga pihaknya tidak memiliki waktu yang cukup untuk mengecek keseluruhan soal ujian yang dibuat oleh tim guru.

“Untuk mata pelajaran PAI (Pendidikan Agama Islam) dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 11 (Desember 2020) dan itu menggunakan online,” ujarnya.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. ((@aniesbaswedan))

“Jadi semua para siswa menggunakan sistem dan tim juga melakukan dengan tergesa-tergesa karena mengingat waktu (penilaian) yang harus dilakukan,” imbuhnya.

Seperti diketahui, Prasetyo berang dengan sikap Sukirno, guru SMPN 250 Jakarta Selatan. Kekesalan itu disampaikan Prasetyo saat rapat Komisi E DPRD DKI Jakarta, Selasa (15/12/2020).

Saat itu, Komisi E DPRD DKI Jakarta memanggil Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nahdiana beserta pihak sekolah SMPN 250 Jakarta Selatan dan SMAN 58 Jakarta Timur atas kasus rasis dan soal ujian akhir sekolah (UAS) kelas VII yang bernuansa politik.

“Kok bisa membuat satu soal yang mungkin di otak bapak itu bukan provokasi, tapi setelah dibaca itu kan sebuah doktrin,” ujarnya.

“Saya akan melaporkan bapak ke kepolisian sekarang, saya akan datang ke Polda Metro Jaya, dan saya akan meminta pertanggung jawaban bapak,” tegas Prasetyo yang turut hadir dalam rapat Komisi E DPRD DKI Jakarta. 

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Ketua DPRD DKI Batal Laporkan Sukirno Pembuat soal Anies Diejek Mega ke Polisi, Ini Alasannya

Sumber:
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved