Nama Megawati dan Anies Jadi Soal Ujian, Ketua DPRD Jakarta Tantang Guru Pembuat Soal: Lo Jagoan?

Kemudian ada istilah Pertanyaan yang menyebut Anies sering diejek Mega namun tidak marah ini pun disebutnya sebagai upaya mendoktrin para siswa.

Editor: Hendra Kusuma
Tribun Jakarta.com/Arya Bima S
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi 

SRIPOKU.COM, JAKARTA-Marah dan kesal karena Soal Ujian mencantumkan nama Megawati dan Anies, Ketua DPRD DKI Jakarta ngamuk dan marah kepada si Guru Pembuat Soal.

Ketua DPDR DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi menilai Soal Ujian yang memuat nama Megawati dan Anies Baswedan ini sangat tak masuk akal dan ada indikasi provikasi dan doktrinisasi yang tidak benar.

Makanya Prasetyo Edi Marsudi yang merupakan Ketua DPDR DKI Jakarta ini marah besar dan menilai, Guru pembuat Soal Ujian yang sengaja memaskkan nama Mewawati dan Anies adalah hal yang tak tepat dan cenderung provokasi.

Bahkan ada indikasi sengaja ingin mengangkat nama Anies dan menyudutkan Megawati, sebab dalam Soal Ujian tersebut, nama Mega merujuk pada sosok Presiden kelima RI sekaligus Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

Kemudian ada istilah Pertanyaan yang menyebut Anies sering diejek Mega namun tidak marah ini pun disebutnya sebagai upaya mendoktrin para siswa.

Wajar jika kemudian Ketua DPRD Jakarta marah, berikut kronologis dan fakta Nama Megawati dan Anies Jadi Soal Ujian, Ketua DPRD Jakarta Tantang Guru Pembuat Soal:

"Lo Jagoan?" itulah salah satu kata yang keluar dari Ketua DPRD Jakarta yang marah kepada guru pembuat Soal Ujian, berikut ini seperti dilansir dari Tribun Jakarta.com:

Marah Besar di Depan Guru Pembuat Soal Ujian

Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi ngamuk di depan guru pembuat soal ujian di SMPN 250 Cipete, Jakarta Selatan yang mencatut nama Gubernur Anies Baswedan dan Megawati.

Peristiwa ini terjadi saat Komisi E DPRD DKI memanggil Kepala Dinas Pendidikan Nahdiana dan sang pembuat soal yang diketahui bernama Sukirno.

Saat diberi giliran berbicara, Prasetyo pun langsung mempertanyakan maksud Sukirno mencatut nama Megawati dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Menurutnya, pencatutan nama Mega dengan narasi buruk merupakan bentuk doktrin kepada para siswa.

"Kenapa punya insting buat Anies dan bu Mega? Yang di otak bapak apa buat soal seperti ini? Bapak kan seorang guru," ucapnya, Selasa (15/12/2020).

Sang guru pun menyebut, dirinya tak memiliki maksud tertentu dalam membuat soal ujian itu.

"Demi Allah pak, saya tidak punya maksud apa-apa," jawabnya.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved