Tujuh RS Tolak Ibu Hamil
Keterlaluan, Tujuh RS Tolak Ibu Hamil Melahirkan Karena Tak Ada Hasil Rapid Tes, Akhirnya Meninggal
Tragis, menyedihkan dan keterlaluan, itu kalimat yang mungkin cocok menyebutkan pengalaman ibu hamil.
SRIPOKU.COM ---Tragis, menyedihkan dan keterlaluan, itu kalimat yang mungkin cocok menyebutkan pengalaman ibu hamil.
Pengalaman ibu hamil ini justru dirasakannya karena tidak dibekali hasil Rapit Tes.
Dan nasib tragis, baik sang ibu dan janin meninggal sebelum masuk meruangan pelayanan di rumah sakit yang ketujuh
Disadur dari Intisari-Online.com yang menyebutkan dikarenakan sedang pandemi virus corona (Covid-19), rumah sakit menjadi tempat yang tidak bisa mudah didatangi.
Ada banyak persyaratan sebelum ada berobat atau dirawat di rumah sakit.
Jika Anda tidak memenuhinya, mungkin nasib Anda bisa seperti perempuan hamil bernama Hartina ini.
Di mana warga asal Balimbing, Kabupaten Bulukumba meninggal dunia bersama janin yang dikandungnya pada Rabu (9/12/2020).
Diduga Hartina meninggal karena terlambat mendapatkan penanganan.
Di usia kehamilan 9 bulan, Hartina sempat kejang saat akan melahirkan.
Namun menurut keterangan keluarga, 7 rumah sakit yang mereka datangi menolak membantu persalinan Hartina.
Tujuh rumah sakit tersebut adalah RSUD Bantaeng, RSUD Jeneponto, RSUD Takalar, RS Labuang Baji, RS Kartini, RS Ananda, dan RS Pelamonia.
Tak ada hasil rapid test
Haerul keluarga Hartini mengatakan saat akan melahirkan Hartina dibawa ke Puskesmas Bontobangun, Bulukumba.
Dari puskesmas tersebut, Hartina dirujuk ke RSUD Bantaeng namun ditolak oleh pihak rumah sakit.
Keluarga kemudian membawa Hartina ke RS Jeneponto dan RS Takalar. Lagi-lag-lagi Hartina ditolak pihak rumah sakit.