Arti Kullu Nafsin Zaa Iqatul Maut Sering Dipakai untuk Nasehat, Ternyata Pengingat Mati Calon Mayat
Kullu Nafsin Zaa Iqatul Maut yakni salah satu kosa kata populer yang kerap digunakan umat Islam dalam nasehat sehari-hari.
Penulis: Tria Agustina | Editor: Welly Hadinata
SRIPOKU.COM - Kullu Nafsin Zaa Iqatul Maut berasal dari bahasa Arab yang berarti Setiap yang bernyawa akan merasakan mati.
Salah satu kosa kata populer yang kerap digunakan umat Islam dalam nasehat sehari-hari.
Serta sebagai pengingat jika semua manusia di muka bumi akan menjumpai Sang Ilahi suatu hari.
Dan hanya kepada Allah swt lah kita semua kembali.
Namun, tahukah kalian jika Kullu Nafsin Zaa Iqatul Maut bukan hanya sekadar bahasa Arab.
Melainkan kalimat Kullu Nafsin Zaa Iqatul Maut terdapat pada kitab suci Alquran surat Al-Ankabut ayat 57 yang berbunyi:
كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ ٱلْمَوْتِ ۖ ثُمَّ إِلَيْنَا تُرْجَعُونَ
Kullu nafsin żā`iqatul-maụt, ṡumma ilainā turja'ụn
Artinya:
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan.
Baca juga: Arti Kata Husnudzon dalam Islam dan Contoh Perilaku Husnudzon Terhadap Allah SWT dan Sesama Manusia
Ayat mengenai kematian ini diuraikan oleh Ustaz Adi Hidayat melalui kanal YouTube Ilmu Islam.
Kullu Nafsin Zaa Iqatul Maut, setiap yang punya jiwa akan kedatangan maut.
Siapa yang bawa maut? Namanya malakul maut.
Kalau malakul maut sudah bawa maut, maka dia mulai mewafatkan sampai meninggalkan dunia ini.
Dalilnya termaktub dalam QS. As-Sajdah ayat 11.