Berita Lubuklinggau
Tangkis Pukulan Menantu, Mertua tak Gentar Lawan dengan Ini, Korban Terkapar, Istri : Bersyukur
Polsek Lubuklinggau Utara Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan (Sumsel), mengelar rekonstruksi kasus pembunuhan menantu oleh mertuanya, Selasa (1/12)
SRIPOKU.COM, LUBUKLINGGAU - Polsek Lubuklinggau Utara Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan (Sumsel), mengelar rekonstruksi kasus pembunuhan menantu oleh mertuanya, Selasa (1/12/2020).
Rekonstruksi diperagakan langsung oleh tersangka Anuar (60), sedangkan korban Bambang diperagakan oleh petugas kepolisian.
Anak pelaku sekaligus istri korban yakni Maria Eka Susanti juga turut dihadirkan dalam rekonstruksi tersebut.
Peristiwa pembunuhan ini berawal dari korban dan anak pelaku Maria ribut.
Maria yang sudah 13 tahun membina rumah tangga dengan korba, selalu dihiasi dengan keributan.
Puncaknya pada Sabtu (14/11/2020) malam sekira pukul 22.00 WIB.
Di mana Maria saat itu berada di rumah orangtuanya di warga Kelurahan Sumber Agung Kecamatan Lubuklinggau Utara.
Saat itu korban Bambang, mendatangi istrinya ke rumah orangtua, sambil marah-marah dan memukul Maria.
Kejadian itu disaksikan oleh sang ayah sekaligus pelaku yakni Anuar.
Anuar sempat mendatangi lokasi suami istri ini ribut.
Namun rupanya korban Bambang malah memukul Anuar.
Tapi pukulan itu ditangkis Anuar. Namun pelaku ternyata sudah mengambil badik dari rumahnya.
Badik itulah kemudian ditusukan ke korban.
Hingga akhirnya korban tewas saat akan dibawa warga ke rumah sakit.
Istri Korban tak Menyesal
Dalam proses rekontruksi tersebut,
Maria memperagakan beberapa adegan, termasuk ikut membawa korban ke rumah sakit.
Maria mengaku tak sedikit pun menyesal suaminya meninggal dunia, ia malah bersyukur suaminya meninggal di tangan orangtua.
"Saya tidak menyesal saya sudah habis sakitnya, karena memang sudah sering ribut dengan dia (Bambang)," ungkapnya pada wartawan, Selasa (1/12/2020).
Maria menuturkan, bila ia dan almarhum suaminya selama 13 tahun membina rumah tangga kerap bertengkar, hampir setiap kali keduanya ribut.
Dalam setiap keributan terjadi suaminya selalu melontarkan kata-kata kasar dan kerap mengusirnya dari rumah.
Karena tak tak tahan Maria pun kabur dari rumah pulang ke rumah orangtuanya.
"Dia (Bambang) setiap ribut sering mukul dan menghina, setiap hari dipukul saya tidak sakit, yang sakit orangtua saya dihina, dia mengatakan orangtua dan keluarga kamu miskin semua, selalu seperti itu,"ujarnya.
16 Adegan Rekonstruksi
Dalam rekonstruksi 16 adengan tersebut, terungkap kasus pembunuhan itu bermula saat Bambang mendatangi rumah Anuar lalu langsung menemui istrinya Maria sembari marah-marah.
Kemudian ia langsung mendekati Anuar yang sedang melayani pembeli gorengan dalam keadaan marah-marah, sembari menunjuk wajah tersangka Anuar dengan mengatakan "kecil kamu Anuar'.
Beberapa orang saksi yang ada di lokasi lansung melerai, kemudian Bambang menemui Maria dibelakang rumah.
Ia langsung memukul dan menampar kepala Maria hingga terjatuh.
Anuar yang mendengar keributan langsung memgambil pisau badik di dalam rumah, saat bertemu Bambang coba memukul lalu ditangkis Anuar, kemudian Anuar menusukkan badik ke ulu hati Bambang.
Seketika itu Bambang terjatuh beberapa warga coba menolong dan ingin membawanya ke Rumah Sakit dr Sobirin, namun Bambang meninggal dalam perjalanan.
Penjelasan Polisi
Kapolsek Lubuklinggau Utara Iptu Sudarno didampingi Kanitreskrim, Aiptu Arahmanu mengatakan, dalam rekonstruksi tersebut tersangka memperagakan 16 adengan.
"Rekonstruksi ini untuk mengetahui proses kejadian sebenarnya di lapangan, untuk mencocokkan keterangan para saksi dan tersangka," ungkapnya.
Ia mengungkapkan, dalam adengan tersebut terungkap tersangka Anuar menusuk korban Bambang dalam adengan kesembilan, setelah itu Bambang terjatuh dan meninggal dunia dalam perjalanan.
"Korban meninggal dunia dalam perjalanan menuju rumah sakit," ujarnya. (*)
Baca juga: Katain Mertua Begini Lalu Main Kasar ke Anak Pelaku, Bambang Sang Menantu Akhirnya Meregang Nyawa
Baca juga: Polisi Temukan Peluru dari Rumah Terduga Teroris di Palembang, Pelaku Sering Berburu Nginap di Kebun