Lakukan 4 Cara Ini Agar Hati Lembut dan Khusyuk, No 2 Jangan Biasakan Akibatnya Bisa Merusak Iman!

Untuk dapat khusyuk diperlukan ketenangan hati, sehingga hati sangat mempengaruhi ibadah seseorang.

Penulis: Tria Agustina | Editor: Welly Hadinata
Quantum Bioenergi
Dzikir 

"Tapi kalo ada orang yang enak ngobrolnya, senang berbicara, padahal isinya dosa," tambahnya.

"Jadi yang melembutkan hati perbanyak diam dan sedikit berbicara dan berbicaranya kita berhati-hati, tidak berbicara sembarangan," jelasnya.

Baca juga: Ini Doa Terbebas dari Hutang Sesuai Ajaran Rasulullah, Hutang Sebesar Gunung Lunas dengan Amalan Ini

2. Sedikit Bergaul

Selanjutnya yang membantu melembutkan hati dan membuat khusyuk yakni tidak banyak bergaul.

Apalagi pergaulan yang tidak-tidak atau yang tidak jelas.

Misalnya saja ada pengajian yang dihadiri oleh kaum ibu.

Seolah-olah ikut majelis taklim dak memakmurkan majelis taklim, namun selepas dari sana pergi bergaul bersama temannya ke pantai, mall dan sebagainya tanpa suami.

"Naudzubillah, sudah bukan hanya bebas, terlalu bebas, mereka bukan anak kecil, sudah dewasa, sudah paham, sudah punya suami, punya anak," ujar Syekh Ali Jaber.

"Jadi kadang-kadang kita tidak berhati-hati dalam gaulan kita, seolah-olah kita ikut majelis taklim dan memakmurkan majelis taklim, bamun soal gaulan itu urusan lain," jelasnya.

"Lakum dinukum waliyadin, ini agama, ini dunia, ini ustaz jangan salah kita tidak ikut campur di sini, ini urusan gaulan seneng-seneng ke mall rame-rame, bahkan tertawa sampai kedengaran dari restorang tempat ia berada ke restoran lainnya," tambahnya.

"Ini persoalan barang kali bapak ibu menjadi sebuah kebiasaan, tapi kapan kita sadar lama-lama kita sebagai pemimpin di rumah, kita sebagai suami lama-lama terasa cemburu, menjadikan istrinya biasa-biasa saja, ia (istri) gampang bergaul," kata Syekh Ali.

Rasulullah Shalallahu'alaihiwasallam membawa sebuah ancaman hadits,

Ada seorang ya Rasulullah bagaimana kalo orang sebagai ponakan (hamu yakni ponakan tapi bukan muhrim), apakah dia boleh masuk dalam rumah kita ya Rasulullah karena di rumah kita ada anak kita yang sudah besar, terus dia datang tiba-tiba dia (ponakan) masuk, apakah boleh secara bebas?

Kata Rasulullah Shalallahu'alaihiwasallam tidak boleh, lebih baik masuk kematian daripada bertemu orang-orang yang bukan muhrim.

"Tapi karena kita sudah terbiasa, malah kita punya anak dibiarkan, alasannya apa ? ini ponakannya saja, ponakankata dia (ibu)," terang Syekh Ali Jaber.

Halaman
123
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved