Berikut Kumpulan Doa-Doa Agar Terbebas Dari Lilitan Utang, Dibaca Sebelum Tidur Atau di Sela Dzikir
Mempunyai banyak utang merupakan masalah paling banyak yang dihadapi oleh semua orang.
SRIPOKU.COM -- Mempunyai banyak utang merupakan masalah paling banyak yang dihadapi oleh semua orang.
Lilitan utang yang dimiliki oleh semua orang tak jarang membuat orang pusing.
Dalam menjalani hidup, kadang seseorang harus berutang lantaran keadaan tertentu.
Banyak alasan yang menyebabkan seseorang berutang, mulai dari kehilangan pekerjaan, tertimpa musibah atau harus memenuhi kebutuhan tertentu.
Utang dijadikan solusi kilat bagi banyak orang untuk menyelesaikan masalah.
Namun tanpa disadari, banyak orang yang kemudian terlilit utang.
Bahkan tidak sedikit yang kesulitan membayar utang lantaran meminjam dana pada pihak yang tidak tepat.
Di era yang kian canggih utang bisa dilakukan dalam bentuk kemudahan.
Demikian, hal itu pun tak menjadi jaminan bagi si pengutang apabila tidak memahami kemampuan untuk membayar.
Dengan berutang, peminjam mau tak mau akan merasa kurang tenang dalam menjalankan berbagai aktivitasnya.
Islam telah mengajarkan segala aspek kehidupan yang indah dan tak berlebih-lebihan bagi muslim.
Oleh karena itu, Islam pun mengatur hukum muamalah yang berlaku di masyarakat, termasuk masalah utang.
Baca juga: Pendemo: Sama-sama orang Madura, Mahfud tolong keluar, Polda Jatim Sebut Terkait Pemanggilan Rizieq
Baca juga: Mau Bantu Duda Bersihkan Piring, Bocah Ini Malah Dapat Balasan tak Terduga, Dibongkar Saudara
Baca juga: Jadi Jurkam HERO, Alex Noerdin Ajak Masyarakat PALI Jangan Salah Pilih Pemimpin Perhatikan 3 Hal Ini
Sebagaimana terkandung dalam firman Allah SWT, Q.S Al-Baqarah: 282.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِذَا تَدَايَنْتُمْ بِدَيْنٍ إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى فَاكْتُبُوهُ وَلْيَكْتُبْ بَيْنَكُمْ كَاتِبٌ بِالْعَدْلِ
"Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu’amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar."