news
Pentolannya Ditembak Mati, KKB Poso Teror Kampung: 7 Rumah Dibakar 1 Keluarga Dieksekusi: Warga Lari
"Lima saksi yang diinterogasi menyatakan bahwa pelaku kurang lebih 10 orang tidak dikenal, 3 orang membawa senjata api
SRIPOKU.COM, JAKARTA - Mabes Polri membenarkan terjadi pembunuhan terhadap satu keluarga di Dusun 5 Lewonu, Sigi, Sulawesi Tengah. Pembunuhan tersebut diduga oleh jaringan Mujahidin Indonesia Timur (MIT).
Aparat gabungan dari kepolisian dan TNI kini mengejar jaringan MIT teroris tersebut.
Mabes Polri pun membeberkan kronologis kejadian.
"Jumat, 27 November 2020 pukul 10.30 WITA, anggota Polsek Palolo menerima informasi dari masyarakat bahwa ada salah satu warga Dusun 5 Lewonu yang dipenggal kepalanya dan beberapa rumah dibakar oleh orang tidak dikenal," kata Brigjen Pol Awi Setiyono selaku Karopenmas Divhunas Polri dalam keterangannya kepada wartawan, Sabtu (28/11/2020).
Sesampainya di TKP, ada empat mayat yang ditemukan dan 7 rumah dibakar.
Polisi kemudian melakukan olah TKP dipimpin oleh Kapolres Sigi AKBP Yoga Priyahutama SH., S.I.k., MH dan tim inavis Polda Sulteng.
"Lima saksi yang diinterogasi menyatakan bahwa pelaku kurang lebih 10 orang tidak dikenal, 3 orang membawa senjata api (laras panjang 1 dan 2 senpi genggam)," kata Awi.
Setelah diperlihatkan DPO teroris MIT, Awi mengatakan para saksi yakin identitas tiga orang OTK tersebut adalah teroris kelompok Ali Ahmad alias Ali Kalora.
"Saat ini sudah ada back up kurang lebih 100 orang pasukan dari Satgas Tinombala, Brimob Polda Sulteng dan TNI untuk melakukan pengejaran terhadap kelompok Ali Kalora tersebut," pungkas Awi.
kejadian pembunuhan satu keluarga membuat heboh warga sekitar.
Tragedi satu keluarga tewas dibunuh pembunuh misterius itu pun ternyata membuat warga takut pilih kabur ke hutan.
Bahkan, berjam-jam jasad korban pembunuhan satu keluarga tak dievakuasi.
Lokasi kejadian pembunuhan satu keluarga di Desa Lembantongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Selatan (Sulsel), pada Jumat (27/11/2020).
Banyaknya korban pembunuhan satu keluarga ada empat orang.
Menurut Sekretaris Desa Lembantongoa Rifai, hingga Jumat malam, keempat jenazah korban pembunuhan tak kunjung dievakuasi.
"Mayat untuk sementara masih di TKP," kata Rifai, seperti dilansir Antara.
''Dari informasi saya dapatkan ada empat orang. itu mertua, anak, menantu,'' sambungnya.
Rifai menyebut, pembunuhan ini membuat sejumlah orang di Desa Lembantongoa ketakutan.
Bahkan ada beberapa warga yang lari ke hutan.
"Kalau situasi tentunya masih mencekam," kata Rifai.
Menurut Rifai, Desa Lembantongoa memang terbilang sepi.
Tidak banyak orang yang tinggal di daerah tersebut.
Menurut Kapolres Sigi AKBP Yoga Priyautama, saat ini polisi masih dalam perjalanan menuju lokasi pembunuhan tersebut.
''Kita masih cek, lokasinya itu di atas bukit. Nanti kita informasikan lagi ya,'' terangnya.
Ditembak Mati
Polisi dikabarkan telah menembak mati seorang pria bernama Bojes, salah seorang pentolan KKB Poso. Awalnya polisi akan melakukan penangkapan namun terjadi baku tembak dan akhirnya Bojes ditembak mati.
Kejadian ini terjadi di Desa Bolano Barat, Kecamatan Bolano Kabupaten Parigi Moutong.
Orangtua dari Bojes yakni ibunya mengaku terkejut dengan kejadian tersebut.
Kabar tersebut membuat sang ibu syok.
Wanita bernama Yuni itu mengaku sudah cukup lama tak bertemu sang anak.
Diungkapkan Yuni, saat itu, Bojes hadir dalam pesta pernikahan salah satu warga di kampungnya.
Selama ini, Yuni juga tahunya sang anak berjualan es teler di Palu.
Ia juga sempat mendengar sang anak bekerja di bengkel.
"Lama sudah saya tidak kabarnya.
Saya dengar dia jualan es teler di Palu.
Kemudian kerja di bengkel," katanya , Rabu (18/11/2020).
Betapa terkejutnya Yuni setelah mengetahui bahwa anaknya tersebut selama ini terlibat jaringan terorisme.
Putranya, Bojes merupakan terduga teroris di di Kota Palu. Ditembak mati Satgas Tinombala
Kabid Humas Polda Sulawesi Tengah Kombes Didik Supranoto mengatakan, Selain soal Bojes dan Azis, jumlah DPO terduga teroris MIT ada 13 orang.
Namun demikian, Didik mengaku belum mendapat informasi lain.
Pihaknya juga belum bisa menjelaskan, berapa lama dua orang ini terlibat dalam MIT dan perannya dalam organisasi teror tersebut.
Jenazah Bojes dimakamkan di kampung halamannya.
Sementara rekannya Aziz, belum diketahui apakah akan dimakamkan di Nusa Tenggara Barat (NTB) atau tidak.
Hingga saat ini, pihak kepolisian mengaku belum mendapat kabar dari keluarga Aziz.
Seperti diketahui, menurut Didik, Bojes dan Aziz sudah diburu Satgas Tinombala beberapa waktu terakhir ini.
Keberadaan Bojes dan Aziz akhirnya diketahui petugas.
Namun, saat penangkapan sempat diwarnai baku tembak di Desa Bolano Barat, Kecamatan Bolano Kabupaten Parigi Moutong.
Kedua DPO pun tewas terkena terjangan timah panas Satgas Tinombala.
"Ya benar, setelah dilakukan tindakan tegas terukur oleh tim Satgas, menyebabkan dua anggota kelompok Ali Kalora meninggal dunia," kata Kapolda Sulawesi Tengah (Sulteng) Irjen Pol Abdul Rakhman Baso
kepada wartawan di SPN Labuan Panimba, Selasa (17/11/2020).
Jejak Bojes dan Azis, terduga teroris yang tergabung dalam Mujahidin Indonesia Timur ( MIT) pimpinan Ali Kalora, terus diburu Satuan Tugas Operasi Tinombala.
Informasi terkini dari polisi, keduanya diduga sudah menjauh dari permukiman warga.
Wakapolda Sulawesi Tengah Brigjen Hery Santoso menduga, keduanya sudah bersembunyi di wilayah perbukitan.
Sementara itu, polisi juga menyebarkan foto terbaru dari kedua terduga teroris tersebut.
Hal itu dilakukan untuk mempermudah masyarakat untuk mengenali dan sekaligus mempersempit gerakan kedua buron tersebut.
Polisi mengatakan, penampilan mereka saat ini diduga sudah tidak lagi persis seperti dalam foto yang disebar.
"Penampilan mereka saat berada di Palu berubah. Rambutnya tidak gondrong tapi sudah digunting pendek," kata Kabid Humas Polda Sulawesi Tengah Kombes Didik Supranoto, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (11/11/2020).
Seperti diketahui, perburuan kelompok MIT pimpinan Ali Kalora sudah dilakukan sejak Kamis (7/11/2020) setelah Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri mendapat informasi pergerakan MIT.
Lalu, lebih kurang 100 polisi dan anggota TNI dikerahkan untuk menyisir perumahan warga dan kawasan hutan di Mamboro Barat, Kota Palu.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Pembunuhan Satu Keluarga, Berjam-jam Jasad Korban Tidak Dievakuasi, Warga Takut Pilih Kabur ke Hutan, https://wartakota.tribunnews.com/2020/11/27/pembunuhan-satu-keluarga-berjam-jam-jasad-korban-tidak-dievakuasi-warga-takut-pilih-kabur-ke-hutan.
Editor: Panji Baskhara