Edhy Prabowo Ditangkap KPK
Rumah Dinas Menteri Edhy Prabowo Digeledah 20 Menit, Kartu ATM Disita KPK
Setelah menangkap Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo, Rabu (25/11) dinihari, penyidik KPK menggeledah rumah dinas dan menyita barang bukti.
SRIPOKU.COM --- Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi, Rabu (25/11) siang, mendatangan rumah dinas Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo di Jl Widya Chandra Nomor 26, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, menggeledah dan menyita sejumlah barang bukti.
Di rumah dinas itu, terpantau sepi.Terlihat mobil X-Trail hitam di rumah dinas berpagar hitam dengan logo bintang emas padi dan kapas di pagar hitam. Pagar terlihat baru dilakban oleh petugas keamanan rumah dinas.
Petugas keamanan rumah dinas sengaja memasang penghalanng agar awak media tidak bisa mengambil gambar aktivitas di dalam rumah dinas. Di dalam halaman rumah dinas terdapat dua mobil dengan belasan sepeda, serta satu bilik disinfektan.
Baca juga: Menteri KKP Edhy Prabowo Ditangkap KPK
Baca juga: KPK Tangkap Menteri Edhy Prabowo, Bagaimana Reaksi Prabowo Subianto
Baca juga: Menteri Edhy Prabowo dan Isteri Ditangkap, Sejumlah Pejabat Diangkut ke Gedungn KPK
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribunnews, keluarga Edhy Prabowo memang tidak menempati rumah dinas, melainkan rumah pribadi yang lokasinya di tempat lain. Sekira pukul 13.30 WIB, seorang pria mengenakan kemeja batik coklat ke luar rumah, namun enggan memberikan keterangan terhadap awak media.
Di depan rumah terdapat dua kamera CCTV. Sejak siang hari ini, tak terlihat ada penggeledahan yang dilakukan oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sementara itu lalu lintas di Jl Widya Chandra V terpantau lancar dilalui kendaraan roda empat maupun roda dua.
Mobil penyidik KPK datang sekitar pukul 14.55 WIB, dan masuk ke gerbang rumah dinas. Gerbang rumah bernomor 26 itu dibuka petugas keamanan rumah dinas dan langsung kembali ditutup. Berselang 20 menit kemudian, sekira pukul 15.15 WIB, kedua mobil penyidik tersebut keluar.
Tak ada keterangan yang diberikan baik oleh penyidik maupun petugas keamanan rumah dinas Edhy.
Diberitakan sebelumnya, penyidik KPK menangkap Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo pada Rabu (25/11) dini hari di Bandara Soekarno-Hatta. Politisi Partai Gerindra ditangkap bersama istrinya yang juga anggota Komisi V DPR RI, Iis Edhy Prabowo, dan beberapa pejabat di KKP.
Selain Edhy Prabowo dan isteri, KPK menangkap 17 orang lainnya, pejabat dan pihak swasta. Ke-17 orang tersebut diduga terlibat dalam kasus dugaan korupsi terkait dengan proses penetapan calon eksportir benih lobster.
"Di samping itu juga beberapa orang pihak swasta. KPK mengamankan sejumlah pihak di beberapa lokasi di antaranya Jakarta dan Depok Jabar termasuk di Bandara Soekarno Hatta sekitar jam 00.30 WIB," kata Plt Juru Bicara Penindakan KPK Ali Fikri, Rabu (25/11).
Sebagai barang bukti, tim KPK menyita kartu debit ATM yang diduga terkait dengan tindak pidana korupsi yang melibatkan Edhy Prabowo.
"Turut diamankan sejumlah barang diantaranya kartu debit ATM yang diduga terkait dengan tindak pidana korupsi dan saat ini masih diinventarisir oleh tim," ungkap Ali.
Penangkapan Edhy ini merupakan operasi tangkap tangan (OTT) keempat yang dilakukan KPK periode 2019-2023. KPK era Firli pertama melakukan OTT Selasa (7/1) lalu, ketika KPK menangkap Bupati Sidoarjo Saiful Ilah bersama sejumlah pejabat Pemkab Sidoarjo dan pihak swasta.
Saiful Ilah terjerat kasus suap terkait pekerjaan proyek infrastruktur di Sidoarjo. Ia pun telah dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman 3 tahun penjara karena terbukti menerima suap senilai Rp600 juta.
Sehari setelah OTT terhadap Saiful, Rabu (8/1), KPK kembali menggelar OTT dan menangkap komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan.