KPK Tangkap Edhy Prabowo
Acungan Jempol untuk Novel Baswedan, Pimpin Tangkap Menteri Edhy Prabowo
Penyidik senior KPK Novel Baswedan memimpin penangkapan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo, ia memperoleh acungan jempol
SRIPOKU.COM --- Mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto, mengapresiasi kinerja penyidik senior Novel Baswedan. Ia memperoleh acungan jempol.
Novel Baswedan disebut-sebut sebagai salah satu kepala satuan tugas (Kasatgas) yang meringkus Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo pada Rabu (25/11) dini hari. Edhy Prabowo yang berlatar belakang politisi Partai Gerindra ditangkap saat mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Jakarta.
"Apresiasi kepada Novel Baswedan sebagai Ketua Tim Satgas," kata Bambang Widjojanto.
Dikatakan, KPK memerlukan orang-orang berintegritas dan kompeten seperti Novel Baswedan. "Yang diperlukan oleh KPK adalah orang yang punya integritas tinggi, dan selalu menjaga kompetensinya. Bravo Mas Novel," kata Bambang.
Baca juga: Menteri KKP Edhy Prabowo Ditangkap KPK
Baca juga: Rumah Dinas Menteri Edhy Prabowo Digeledah 20 Menit, Kartu ATM Disita KPK
Baca juga: Ini Daftar Menteri Terjerat Korupsi, Menteri Kelautan Edhy Prabowo Terjepit Lobster
Sebelumnya, KPK membenarkan bahwa Novel Baswedan menjadi salah satu kepala Satgas yang menangkap Edhy Prabowo. Jurubicara KPK Ali Fikri lewat pesan singkat, mengonfirmasi teknis penangkapan itu.
Ali menjelaskan, kegiatan tangkap tangan ini dilakukan tim KPK atas penugasan resmi dengan menurunkan lebih tiga kasatgas baik penyelidikan dan penyidikan termasuk juga dari jaksa penuntut umum.
"Salah satu kasatgas tersebut, benar Novel Baswedan," kata Ali.
Diketahui, selama era kepemimpinan Firli Bahuri, Novel Baswedan beberapa kali memimpin operasi penangkapan koruptor. Pada beberapa bulan lalu misalnya, tim yang dipimpin Novel Baswedan berhasil menangkap buron kasus suap dan gratifikasi terkait perkara di Mahkamah Agung (MA), eks Sekretaris MA Nurhadi dan menantunya Rezky Herbiyono.
Saat itu, dikabarkan Novel diperintahkan langsung oleh Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango untuk menangkap Nurhadi dan menantunya. Selain Nurhadi, Novel juga memimpin tim yang menangkap Direktur PT Multicon Indrajaya Terminal (MIT) Hiendra Soenjoto.
Penyuap Nurhadi itu ditangkap di sebuah apartemen, di kawasan BSD, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (29/10).
Aktivis dari Indonesia Corruption Watch (ICW) menyarankan, KPK menjadikan Novel Baswedan sebagai kepala satuan tugas (Kasatgas) tim pencari Harun Masiku. Soalnya, baru saja Novel berhasil menangkap Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo.
Menurut Peneliti ICW Kurnia Ramadhana, hal ini harus jadi bahan evaluasi oleh pimpinan ke kedeputian penindakan dalam hal operasional satgas untuk meringkus pelaku korupsi.
"Beberapa kasus ke belakang yang berhasil meringkus buronan ataupun elit dari eksekutif itu merupakan penyidik yang berhasil meringkus Nurhadi dan Rezky Herbiyono," kata Kurnia.
Menurutnya, tim satgas yang meringkus Edhy Prabowo, seharusnya ditugaskan untuk memburu Harun Masiku, tersangka kasus suap pergantian antarwaktu (PAW) yang hingga kini masih buron.
"Ke depan harus ada evaluasi dari pimpinan terhadap deputi penindakan dan deputi penindakan ke penyidik-penyidik lain contohnya dalam kasus Harun Masiku yang sudah sejak awal ICW mendesak agar tim itu dibubarkan diganti dengan tim yang punya track record baik sepanjang 2020 ini," kata Kurnia.
Menurut Kurnia, kinerja satgas yang ditugaskan memburu Harun Masiku masih belum cukup baik kinerjanya. "Evaluasi itu yang harus dilakukan. Baik evaluasi pimpinan ke deputi atau deputi ke satgas-satgas yang selama ini kita nilai selama ini kita nilai tidak cukup mendeteksi pelaku kejahatan dalam.hal ini satgas kasus Harun Masiku," katanya.
Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengungkapkan, kabar penangkapan Edhy Prabowo telah diketahui Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. "Kami sudah melaporkan kepada Ketua Umum kami (Prabowo Subianto)," kata Dasco.
Sesuai arahan Prabowo, menurut Dasco, Gerindra akan menunggu perkembangan dari KPK. "Arahan dari Ketua Umum untuk menunggu perkembangan lebih lanjut informasi dari KPK," kata Dasco.
Politikus Partai Gerindra yang juga Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengaku prihatin atas kabar penangkapan rekan partainya, Menteri KKP Edhy Prabowo. "Tentu kami perihatin," kata Riza.
Ketua DPD Partai Gerindra ini menyebut nanti pihak partai akan menjelaskan secara detail soal perkara yang menyeret Edhy. Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani akan menyampaikan penjelasan itu. Riza sendiri enggan mencampuri urusan tersebut.
"Semuanya nanti dari pihak partai ada yang menjelaskan detailnya. Sekjen Pak Muzani yang akan menjelaskan detailnya. Kita tunggu saja ya," ucap dia.****
________________________
Penulis: (Tribun Network/ham/mam/wly)