PWMP Kelapa Sawit SMK PP Negeri Sembawa Gandeng Teknologi yang Modern di Masa Pandemi
Metode ini memerlukan selang Drive dan mesin diesel, cara pengoperasiannya dengan menghidupkan mesin diesel lalu air di alirkan ke selang Drive
SRIPOKU.COM - Sebagai negara agraris, potensi bisnis pertanian masih terbuka lebar untuk masyarakat Indonesia bagi mereka yang mempunyai ide kreatif dan kemauan.
Tak semua usaha harus dimulai dengan modal yang besar. Seiring perkembangan teknologi di sektor pertanian, berbagai ide peluang usaha terbuka dapat dilakukan dengan mudah jika kita mau menjalani prosesnya.
Sebagai contoh ide usaha budi daya tanaman kelapa sawit dalam polybag dapat dijalankan dengan modal minim, tetapi tetap menjanjikan keuntungan sekalipun di lakukan saat masa pandemi.
Untuk potensi pasar, tak perlu diragukan karena masih banyak sekali perusahaan baik swasta maupun sipil bahkan masyarakat sekitar yang memerlukan bibit kelapa sawit untuk di tanam di kebunnya, semua itu tak lain karna kelapa sawit di negara Indonesia termasuk salah satu penopang perekonomian nasional dan menjadikan Indonesia sebagai produsen kelapa sawit terbesar dunia.
Peluang inilah yang ditangkap oleh sebagian siswa yang mengikuti program Penumbuh Wirausaha Muda Pertanian (PWMP) di SMK PP N Sembawa.
Mendapatkan modal usaha sebesar Rp15 juta pada 2019, mereka telah berhasil membudidayakan 1.700 tanaman sawit dalam polybag.
Adli Komaruz Zaman salah satu siswa yang mengikuti PWMP menceritakan bahwa, Tak mudah untuk menghidupkan 1.700 tanaman itu jika tidak di rawat dengan baik, contohnya perawatan yang baik itu tanaman harus membutuhkan air yang cukup dan di SMK PP N Sembawa ini dalam proses penyiraman sudah menggunakan teknologi yang sangat canggih yaitu penyiraman dengan metode "selang Drive".

Metode ini memerlukan selang Drive dan mesin diesel, cara pengoperasiannya dengan menghidupkan mesin diesel lalu air di alirkan ke selang Drive dan air akan keluar sendiri untuk menyiram tanaman sawit dalam polybag tersebut.
Tak cukup dengan penyiraman untuk menghasilkan bibit yang berkualitas siswa PWMP SMK PP N sembawa juga membuat pupuk organik yaitu POC ( pupuk organik cair), banyak keunggulan POC ini salah satunya menghemat biaya dan dapat membuat tanaman makin subur.
Saat ini mereka sedang mempersiapkan tahapan terakhir dalam budidaya tanaman kelapa sawit dalam polybag yaitu penjualan.
program PWMP ini tak luput dari dukungan menteri pertanian Syahrul Yasin Limpo, menurut Syahrul Yasin Limpo atau sering di sebut SYL, pilihan tepat bila generasi muda berada di sektor pertanian.
"Sektor pertanian merupakan sektor yang dibutuhkan oleh semua pihak dan sektor pertanian sangat diperlukan untuk mendukung kemajuan sebuah negara. Maka, jangan takut menjadi petani dan wirausaha muda di bidang pertanian," seru Mentan.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa pertanian merupakan salah satu sektor yang tetap bertahan di segala kondisi, termasuk pandemi Covid-19.
Saat ini dibutuhkan sekelompok anak muda yang memiliki loyalitas dan integritas tinggi untuk memajukan sektor pertanian Indonesia.
"Sudah saatnya pertanian dikelola oleh generasi milenial yang menggunakan kreativitas dan inovasinya sehingga pertanian ke depan menjadi pertanian modern yang tak hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negerinya, tetapi juga berorientasi ekspor," papar Dedi.
"Melalui program PWMP kita dorong siswa SMK PP N sembawa calon petani milenial untuk menjadi wirausaha sukses danan sudah mulai terbukti, saat ini kita telah memiliki banyak lulusan yang menjadi petani milenial yang sukses sekaligus enterpreneur di bidang pertanian," ungkap kepala SMK PP N Sembawa Ir.Mattobi'i, MP.