Presiden AS Terpilih
Presiden AS Donald Trump Melunak, Mulai Jalankan Pemerintahan Transisi ke Joe Biden
PRESIDEN AS Donald Trump mulai melunak, ia siap menjalankan pemerintahan transisi. Presiden Terpilih, Joe Biden (78) umumkan susunan kabinet.
SRIPOKU.COM -- Presiden AS Donald Trump sudah meminta untuk menjalankan transisi pemerintahan dengan Presiden AS Terpilih Joe Biden. Namun demikian, ia berjanji akan terus melawan dan belum menerima kekalahan menyeluruh.
Pada Pemilu Presiden 3 November lalu, presiden petahana Donald Trump dikalahkan pasangan calon Partai Demokrat Joe Biden – Kamala Harris. Sampai saat ini, Trump masih menolak kekalahan dengan mengeklaim dia telah dicurangi.
Awal pekan ini, Donald Trump yang berusia 74 tahun memunculkan sinyal dia menyadari harus meninggalkan Gedung Putih pada 20 Januari. Karena itu, dia mengaku memerintahkan Emily Murphy, Kepala Badan Administrasi Umum (GSA) untuk memulai transisi ke pemerintahan Joe Biden.
GSA bertanggung jawab untuk menyediakan layanan dasar demi berfungsinya pemerintahan. Mulai dari gedung, teknologi informasi, hingga sumber daya manusia. Dalam kicauannya, Trump menyatakan upayanya melawan hasil Pilpres AS masih berlangsung, di mana dia menjanjikan "perlawanan yang menarik".
Baca juga: Presiden AS Terpilih Joe Biden Umumkan Kabinet, Tunjuk Wanita Jadi Menteri Keuangan
Baca juga: Kalah Dalam Pilpres, Presiden Donald Trump Malah Pecat Menhan AS
Meski begitu, Trump berjanji akan mengedepankan kepentingan negara, dan kemudian menginstruksikan Murphy dan timnya menjalankan protokol awal.
"Saya sudah sudah meminta tim saya untuk bertindak serupa," kata taipan real estate itu sebagaimana diberitakan Sky News, seperti dikutip Kompas.com, Selasa (24/11).
Berdasarkan aturan federal GSA harus mengirimkan surat berisi "kepastian" ke pemenang Pilpres AS, sebelum proses transisi digelar. Dan Murphy melakukannya pada Senin pagi waktu setempat.
Dalam suratnya, dia menekankan bahwa Joe Biden merupakan presiden terpilih. Surat itu memberi kepastian Biden dan Kamala Harris, akan mendapat dana pemerintah, kantor resmi, dan menerima pengarahan keamanan jelang pelantikan.
Surat yang disampaikan Murphy terjadi setelah Michigan mengesahkan kemenangan Biden, dan dua hari setelah hakim menolak gugatan Trump di Pennsylvania. Dia berada dalam tekanan bahkan melewatkan tenggat waktu pada Senin karena tak memberitahukan ke Kongres mengenai penundaan transisi.
Yohannes Abraham, direktur eksekutif tim transisi Biden mengemukakan, keputusan Murphy memberikan mereka sumber daya untuk menghelat pemindahan kekuasaan secara mulus.
Dia menuturkan dalam beberapa hari ke depan, tim transisi akan bertemu pejabat negara untuk mendiskusikan sejumlah isu. Seperti respons pandemi, transparansi keamanan nasional, dan mendapatkan pemahaman utuh mengenai upaya pemerintahan Trump menangani lembaga negara.
Sementara itu, setelah memperoleh sinyal pemerintahan transisi dari Presiden Donlad Trump, pada hari yang sama Joe Biden mengumumkan nama-nama menteri dalam kabinetnya. Diantaranya menunjuk perempuan pertama yang akan menduduki jabatan menteri keuangan, apabila disetujui Senat.
Biden memilih mantan penasihat kebijakan luar negeri Anthony Blinken menjadi Menteri Luar Negeri, dan mantan kepada diplomat AS John Kerry sebagai spesialis iklim.
Joe Biden juga menominasikan orang Latin pertama, yaitu pengacara kelahiran Kuba bernama Alejandro Mayorkas, untuk memimpin Departemen Keamanan Dalam Negeri yang mengawasi imigrasi.
Pria 78 tahun itu kemudian menunjuk Avril Haines mantan wakil direktur CIA, sebagai direktur intelijen nasionalnya. Haines akan jadi wanita pertama yang menjabat posisi itu.