Tak Disangka Begini Masa Kecil Ustaz Abdul Somad, Anak Petani yang Pernah Masuk Koran di Tahun 1992
Usatz Abdul Somad atau UAS merupakan seorang pendakwah dan ulama Indonesia yang sering mengulas berbagai macam persoalan agama
Penulis: Tria Agustina | Editor: Welly Hadinata
SRIPOKU.COM - Ustaz Abdul Somad atau yang biasa disapa UAS menjelma menjadi ulama yang memiliki banyak penggemar dan jamaah.
Dalam sejumlah video dan unggahan di media sosial seperti Instagram, terlihat bagaimana Ustaz Abdul Somad begitu dicintai ummat.
Gaya ceramah dengan logat Melayu menjadi ciri khas Ustaz Abdul Somad ketika berdakwah.
Cara penyampaian dakwahnya pun tak monoton dan melulu serius, melainkan diselipkan candaan-candaan lucu yang mampu menghibur jamaahnya tertawa.
Alhasil acara pengajian dan ceramah Ustaz asal Sumatera Utara itu selalu ditunggu dan dipadati jamaah.
Ia bahkan mengisi kajian sejumlah artis yang tengah hijrah.
Diketahui tak sedikit artis yang mengikuti kajian tersebut.
Siapa sebenarnya sosok Ustaz Abdul Somad?
Mengenal sosok Ustaz Abdul Somad, anak petani asal Sumatera Utara yang sukses meraih beasiswa di Maroko.
Tak hanya itu saja, Ustaz Abdul Somad juga menjadi calon haji termuda pada tahun 1992 silam.
Berikut ulasan selengkapnya yang telah dirangkum Sripoku.com.
Baca juga: Jadi Tulang Punggung Keluarga Selepas Ustaz Jefri Al Buchory Wafat, Abidzar Berhenti Sekolah: Males

Ustaz Abdul Somad merupakan salah satu pendawah kondang di Tanah Air.
Ustaz Abdul Somad Batubara Lc DESA, atau Datuk Seri Ulama Setia Negara atau lebih dikenal dengan Ustadz Abdul Somad lahir di Silo Lama, Silau Laut, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, pada 18 Mei 1977 atau 30 Jumadil Awal 1397 H. Saat ini umurnya 43 tahun.
Ia adalah seorang pendakwah dan ulama Indonesia yang sering mengulas berbagai macam persoalan agama.
Khususnya kajian ilmu hadis dan Ilmu fikih.
Selain itu, ia juga banyak membahas mengenai nasionalisme dan berbagai masalah terkini yang sedang menjadi pembahasan hangat di kalangan masyarakat.
Namanya dikenal publik karena Ilmu dan kelugasannya dalam memberikan penjelasan dalam menyampaikan dakwah yang disiarkan melalui saluran Youtube.
Ustaz Abdul Somad pernah bertugas sebagai dosen di Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau.
Kajian-kajiannya yang tajam dan menarik membuat banyak orang suka dengan tausiahnya.
Ulasan yang cerdas dan lugas, ditambah lagi dengan keahlian dalam merangkai kata yang menjadi sebuah retorika dakwah, membuat ceramah Ustaz Abdul Somad begitu mudah dicerna dan mudah dipahami oleh berbagai kalangan masyarakat.
Banyak dari ceramah Ustaz Abdul Somad yang mengulas berbagai macam persoalan agama.
Dan bahkan bukan itu saja, ceramah Ustaz Abdul Somad juga banyak yang membahas mengenai masalah-masalah terkini, nasionalisme dan berbagai masalah yang sedang menjadi pembahasan hangat di kalangan masyarakat.
Baca juga: Keder Ditantang Balik Ustaz Abdul Somad: Ini Jejak Rekam Aoki, Pembuat Video Serang Anies dan Rizieq
Ustaz Abdul Somad sudah diajarkan ilmu agama yang mendalam sejak dini.
Bahkan Ustaz Abdul Somad menjadi calon haji termuda pada tahun 1992.
Hal ini dibagikan oleh Ustaz Abdul Somad melalui laman Instagram @ustadzabdulsomad_official belum lama ini.
UAS menunaikan ibadah haji pada saat usianya masih sangat muda yakni 14 tahun.
Tak hanya sendiri, Ustaz Abdul Somad menjadi calon jamaah haji termuda bersama dengan seorang remaja wanita yang juga berusia yang sama.
Potret tersebut diabadikan dalam sebuah koran yang terbit di tahun itu.
Dalam judul koran lama itu tertulis jika Abdul Shomad dan Darmaini Tanjung Calon Haji Termuda Kloter-IV.
Nampak wajah keduanya mengenakan busana serba putih menghiasi lembaran koran tersebut.
Tertulis dalam keterangan tubuh berita di koran tersebut jika Ustaz Abdul Somad akan melaksanakan rukun Islam kelima dengan ikut bersama rombongan jamaah calon haji dari LLAJR Sumut.
Lalu, diakui Ustaz Abdul Somad masih di tubuh berita, jika melaksanakan ibadah haji merupakan keinginannya sendiri.
Ketika orangtuanya punya rezeki, ia pun ikut ke tanah suci Mekkah.
"Koran Analisa Medan
Medan 1992," tulis UAS dalam keterangan unggahan.

Baca juga: INI Dia Sosok Ustaz yang Berani Bubarkan Ceramah: Ngeri Lihat Ribuan Jemaah, Pulang Saja ke Rumah
Kehidupan Pribadi
Moyangnya adalah Syekh Abdurrahman yang pernah belajar ilmu agama Islam di Mekkah, Arab Saudi.
Sepulangnya dari Mekkah, Syekh Abdurrahman menghadap Sultan Asahan dan diberikan sebidang tanah yang kemudian di atasnya dibangun sebuah rumah.
"Lalu dibuatnyalah rumah yang masih ada sampai sekarang, namanya rumah besar, satu arsitek dengan Istana Lima Laras di kabupaten Batubara, Sumatera Utara," ujar Ustaz Abdul Somad dikutip dari Pos-Kupang.com.
Di tempat itulah Syekh Abdurrahman membangun biduk rumah tangga hingga turun-temurun sampai ke generasi Ustaz Abdul Somad.
"Kemudian beranak pinaklah Syekh Abdurrahman tadi, punya anak perempuan bernama Siti Aminah, Siti Aminah punya anak perempuan bernama Hajjah Rohana, Hajjah Rohana punya anak itulah saya Abdul Somad," tutur UAS.
Walaupun moyangnya adalah seorang Syekh, Ustaz Abdul Somad tidak dianggap demikian, sebab Sumatera Utara menganut paham patrilinial atau berdasarkan keturunan ayah.
"Tapi saya tidak dianggap keturunan Tuan Syekh karena dari pihak perempuan. Makanya kalau ada yang bertanya keturunan Tuan Syekh, tidak saya bilang. Terus, ayah saya petani, orang biasa. Kami bukan keturunan bangsawan, bangsa yang hidup di awan," kata UAS.

Latar belakang
Mengingat masih merupakan bagian keluarga besar dari seorang ulama asal Asahan yaitu Syekh Abdurrahman atau lebih dikenal sebagai Tuan Syekh Silau Laut I.
Sejak dari bangku sekolah dasar dirinya dididik melalui sekolah yang berbasis pada Tahfiz Alquran.
Tamat dari SD Al-Washliyah Medan tahun 1990, ia melanjutkan pendidikannya ke Madrasah Tsanawiyah Mu'allimin Al-Washliyah Medan.
Setelah tamat tahun 1993, ia melanjutkan pendidikan ke Pesantren Darularafah Deliserdang Sumatra Utara selama satu tahun.
Lalu tahun 1994, ia pindah ke Riau untuk melanjutkan pendidikan di Madrasah Aliyah Nurul Falah, Air Molek, Indragiri Hulu dan menyelesaikannya pada tahun 1996.
Tahun-tahun berikutnya antara 1996-1998 ia sempat berkuliah di UIN Sultan Syarif Kasim Riau.
Tahun 1998, ketika Pemerintah Mesir membuka beasiswa untuk 100 orang Indonesia belajar di Universitas Al-Azhar, ia pun mengikuti tes.
Ia merupakan salah satu dari 100 orang yang berhak menerima beasiswa, mengalahkan 900-an orang lainnya yang mengikuti tes untuk mendapatkan beasiswa tersebut.
Kemudian ia akhirnya memilih untuk melanjutkan pendidikannya di Universitas Al-Azhar Kairo dan berhasil mendapatkan gelar Lc-nya dalam waktu tiga tahun 10 bulan pada pertengahan tahun 2002.
Setelahnya ia pun melanjutkan program pendidikan S2-nya di Universiti Kebangsaan Malaysia jurusan FPI, Faculti Pengajian Islam, namun hanya sempat berkuliah selama dua semester.
Kemudian pada tahun 2004, melalui AMCI (bahasa Prancis: Agence Marocaine de Coopération Internationale) dari Kerajaan Maroko yang kala itu menyediakan beasiswa bagi pendidikan S2 hingga S3 di Institut Darul-Hadits Al-Hassaniyah.
Ia terpilih untuk masuk dalam kuota penerimaan orang asing melalui jalur beasiswa.
Dan ia lantas melanjutkan pendidikan S2-nya di Institut Darul-Hadits Al-Hassaniyah Rabat yang setiap tahunnya hanya menerima 20 orang murid dengan rincian 15 orang Maroko dan lima orang untuk asing.
Program S2 diselesaikannya dalam waktu satu tahun 11 bulan dan mendapatkan gelar D.E.S.A. (bahasa Prancis: Diplôme d'Etudes Supérieurs Approfondies) pada akhir tahun 2006.
Setelah selesai wisuda, UAS menyempatkan diri untuk menunaikan ibadah haji ke Mekkah, Arab Saudi.
Kebetulan waktu itu musim haji pada bulan Desember.
Selesai berhaji, UAS terbang dari Jeddah ke Bandar Sri Begawan, Brunei Darussalam menggunakan pesawat Royal Brunei.
Setelah melamar pekerjaan ke sejumlah tempat, UAS lalu pulang ke rumah orangtuanya di Riau dan menjadi dosen di sebuah universitas swasta.
Ia kemudian mengikuti tes untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil.
UAS mendapatkan kabar bahwa dirinya diterima sebagai dosen kontrak di universitas yang ada di Brunei Darussalam.
Pendidikan
Ustaz Abdul Somad menempuh pendidikan formal terakhir saat ini hingga jenjang master dalam bidang Ilmu Hadis, secara terturut-turut pendidikannya dapat dituliskan sebagai berikut:
* SD Al-Washliyah, Medan, tamat 1990
* Madrasah Tsanawiyah Mu'allimin Al-Washliyah, Medan, tamat 1993
* Madrasah Aliyah Nurul Falah, Air Molek, In-hu, tamat 1996
* S1 Al-Azhar, Mesir, 2002
* S2 Dar El Hadith El Hassania, Kerajaan Maroko, 2006
Riwayat pengabdian
Pasca lulus dari Maroko, Ustaz Abdul Somad hingga saat ini aktif mengabdikan diri ke berbagai lembaga sebagai berikut:
* Dosen Bahasa Arab di Pusat Bahasa Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
* Dosen Tafsir dan Hadis di Kelas Internasional Fakultas Ushuluddin UIN Suska Riau
* Dosen Agama Islam di Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Azhar Yayasan Masmur Pekanbaru
* Anggota MUI Provinsi Riau, Komisi Pengkajian dan Keorganisasian Periode 2009-2014
* Anggota Badan Amil Zakat Provinsi Riau, Komisi Pengembangan, Periode 2009-2014
* Sekretaris Lembaga Bahtsul Masa'il Nahdlatul Ulama Provinsi Riau, Periode 2009-2014
Karya Ilmiah
* Perbuatan Maksiat Penyebab Kerusakan Rumah Tangga (Judul Asli: Al-Ma'ashi Tu'addi ila Al-Faqri wa Kharab Al-Buyut), Penulis: Majdi Fathi As-Sayyid. Diterbitkan oleh Pustaka Al-Kautsar, Jakarta, Maret 2008.
* 55 Nasihat Perkawinan Untuk Perempuan, (Judul Asli : 55 Nashihat li al-banat qabla az-zawaj), Penulis: DR. Akram Thal'at, Dar at-Ta'if, Cairo. Diterbitkan oleh Penerbit Cendikia Sentra Muslim-Jakarta, April-2004.
* 101 Kisah Orang-Orang Yang Dikabulkan Doanya (Judul Asli: 101 Qishash wa Qishah li Alladzina Istajaba Allah Lahum Ad-Du'a', Majdi Fathi As-Sayyid. Diterbitkan oleh Pustaka Azzam - Jakarta, Desember 2004.
* 30 Orang Dijamin Masuk Surga (Judul Asli: 30 al-mubasysyarun bi al-jannah), DR.Mustafa Murad, Dar al-Fajr li at-Turats,Cairo. Diterbitkan oleh Cendikia Sentra Muslim-Jakarta, Juli-2004.
* 15 Sebab Dicabutnya Berkah (Judul Asli: 15 sabab min asbab naz' al-barakah), Penulis: Abu Al-Hamd Abdul Fadhil, Dar ar-Raudhah-Cairo. Diterbitkan oleh Cendikia Sentra Muslim-Jakarta, Agustus-2004
* Indahnya Seks Setelah Menikah (Judul Asli : Syahr al-`asal bi la khajal), DR. Aiman Al-Husaini, diterbitkan oleh Penerbit Pustaka Progresif, Jakarta, September 2004.
Karya buku
Ustaz Abdul Somad telah menuliskan beberapa buku yang menjadi best seller di kalangan ummat islam, di antaranya:
* 37 Masalah Populer
* 99 Pertanyaan Seputar Sholat
* 33 Tanya Jawab Seputar Qurban
SUBSCRIBE US