Berita Palembang
Penjual Baju di Bawah Jembatan Ampera Palembang Jadi Korban Begal, Terjatuh dari Motor Hingga Luka
Korban yang merupakan penjual baju di bawah Jembatan Ampera itu terjatuh dari motor hingga menderita sejumlah luka.
Dua orang pelaku begal sepeda motor yang sering memakai baju seragam TNI di jalanan berhasil diringkus Polsek Lubukpakam.
Baca juga: Pengakuan Tersangka Begal di Depan JM Sukarami Palembang, Sempat Ribut di Eks Kampung Baru Palembang
Keduanya yakni S (56) dan GHWL (24) yang masing-masing merupakan warga Kecamatan Sunggal dan Kecamatan Pagar Merbau.
Saat ini keduanya mendekam di tahanan Mapolsek.
Informasi yang dikumpulkan S merupakan pensiunan TNI berpangkat terakhir Praka sedangkan rekannya GHWL adalah pekerja serabutan.
Keduanya sempat dimassa warga ketika diamankan pertama kali di sekitaran jalan komplek perumahan Pemkab di Lubukpakam.
Kapolsek Lubukpakam, AKP Hendry Yanto Sihotang yang dikonfirmasi membenarkan kalau S adalah pensiunan TNI.
Disebutnya dari hasil pemeriksaan sementara kalau kedua pelaku sudah berulang-ulang kali melakukan aksi.
Selain di Lubukpakam mereka juga sering melakukan aksi di Kecamatan Pagar Merbau.
"Sudah 8 kali katanya mereka melakukan begal ini. Jadi tadi malam itu korbannya sempat mengenali kedua pelaku ini dan kebetulan sedang menaiki sepeda motornya Honda (CB150 R) yang dibegal pada 9 November lalu.
Kemudian diikutinya dan minta pertolongan sama warga korbannya baru kemudian diamankan warga," ujar AKP Hendry Yanto Sihotang Jum,at, (20/11/2020).
Baca juga: Satu dari 8 Anggota Begal yang Menyerang dan Merampok Warga Depan JM Mall Dibekuk, Ini Perannya
Dijelaskan kalau korbannya atas nama Hedi Hutagaol (58) warga Lubukpakam telah membuat laporan ke Polsek.
Berdasarkan pengakuan korban pada petugas kalau pembegalan yang ia alami terjadi di Jln Pembangunan Desa Sekip, Lubukpakam sekira pukul 15.00.
Adapun modus pelaku adalah dengan berpura-pura mengatakan kalau mereka tahu sepeda motor yang dinaiki bermasalah dalam hal pembayaran.
"Kalau beraksi yang nyetop untuk suruh berhenti itu tersangka GHWL. Dibilangnya lah dari leasing segala macam.
Kalau enggak mau dipaksa disuruh turun. Tadi malam itu tersangka GHWL hanya memakai celana TNI kalau S lengkap pakaiannya," kata AKP Hendry Yanto Sihotang.