Kritik Marwah TNI Turun Karena Baliho Rizieq, Andre Rosiade Diledek Denny Siregar: Dre Gerek PSK Yuk
"Terlalu mahal harga yang harus dibayar jika TNI diseret ke wilayah sipil seperti ini. Mudah2an petinggi TNI sgr dapat mengembalikan posisi Tentara
SRIPOKU.COM, PALEMBANG-Konvoi Kendaraan Militer yang menurunkan sejumlah Baliho Habi Rizieq Shibab memang mendapatkan kritikan dari sejumlah pihak termasuk Politisi Partai Gerindra Andre Rosiade.
Namun, Kritik Marwah TNI Turun Karena Baliho Rizieq dari Andre Rosiade ini, justru mendapatkan tanggapan beragam dari warganet, sebagian banyak yang memberikan dukungan soal sikap TNI yang bertindak menurunkan Baliho Habib Rizieq tersebut.
Tetapi banyak pula yang kemudian kurang setuju Kritik Marwah TNI Turun Karena Baliho Rizieq ini,
Salah satunya Denny Siregar yang selama dikenal sebagai pendukung Presiden Jokowi malah meledek Andre Rosiade dengan candaannya khas soal gerebek PSK yang melibatkan nama Andre di kota Padang.
Ledekan Denny Siregar ini pun berbalas dengan komentar bali dari Andre Rosiade.
Aksi berbalas pantun antara Andre Rosiade dan Denny Siregar ini memang menarik perhatian, meski para warga net tetap fokus soal Kritik Marwah TNI Turun Karena Baliho Rizieq dari Andre.
Aksi saling ledek ini berawal ketika Andre memberikan kritiknya atas langkah yang ditempuh Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman yang memerintahkan anggotanya untuk melakukan operasi penurunan baliho dan poster.
Andre juga menyoroti soal pengerahan kendaraan militer saat prajurit TNI berkeliling jalanan mencari baliho dan poster Habib Rizieq.
Andre menyebut, beredarnya konvoi kendaraan militer hingga aksi pencopotan baliho dan poster oleh TNI justru bisa menurunkan marwah TNI.
"Rakyat Indonesia mencintai TNI @Puspen_TNI. Kami tidak Rela Marwah TNI turun krn Urusan Baliho. Urusan Baliho itu urusan Satpol PP. Kalopun ada pelanggaran hukum itu urusan Kepolisian @DivHumas_Polri
bukan TNI. TNI adalah Tentara Rakyat. Mari bersama kita jaga NKRI utk tetap Jaya," tulis Andre dikutip Wartakotalive.com dari Twitter pribadinya, Sabtu (21/11/2020).
Cuitan Andre pun mendapat banyak dukungan.
Langkah TNI turun mengurusi pencopotan baliho Habib Rizieq Shihab dinilai kurang tepat.
"Terlalu mahal harga yang harus dibayar jika TNI diseret ke wilayah sipil seperti ini. Mudah2an petinggi TNI sgr dapat mengembalikan posisi Tentara ke posisi terhormat di Negara ini," tulis @TPalimo.
"Jangan sampai kelakuan dan ucapan menghancurkan institusi yang selama ini dibangun dan dibina dengan susah payah. Mendapatkan kepercayaan itu gampang. Memelihara kepercayaan itu yang sangat sulit. Saya yakin pernyataan pangdam itu tidak mewakili semua institusi TNI. @Puspen_TNI," tulis @BattleHardenedz.
Selain banjir dukungan, tidak sedikit pihak yang tak sependapat dengan Andre.
Mereka membela tindakan TNI dalam operasi penurunan baliho Habib Rizieq Shihab.
Salah satunya yang dilakukan oleh pegiat media sosial Denny Siregar.
Denny bahkan meledek Andre dengan mengungkit aksi penggrebekan pekerja seks sosial yang pernah Andre lakukan di Sumatera Barat.
"Udahlah ndre @andre_rosiade Mending grebek PSK aja yuk, mungkin itu lebih keren," tulis Denny di akun Twitternya.
Andre rupanya menanggapi cuitan itu.
Andre balas meledek Denny dengan menyebut bahwa Denny yang selama ini dituding menjadi buzzer pemerintah itu belum kebagian jatah sebagai komisaris BUMN, berbeda dengan sejumlah rekannya yang kini sudah duduk manis di kursi komisaris.
"Belum kebagian Jatah Komisaris BUMN bro? Wkwkwkwk," cuit Andre membalas.
Kisah penggrebekan PSK
Beberapa waktu lalu sosok Andre memang ramai dibicarakan terkait aksinya melakukan penggrebekan terhadap aksi prostitusi di Sumatera Barat.
Andre, dituding warganet melakukan penjebakan terhadap PSK.
Diketahui, penggerebekan tersebut dilakukan pada Minggu (26/1/2020) di sebuah kamar hotel berbintang di Kota Padang.
Penggerebekan yang dilakukan oleh tim dari Polda Sumbar bersama Andre Rosiade tersebut, mengamankan seorang PSK berinisial N (26) dan mucikarinya AS (24).
Politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaen membagikan detik-detik saat Andre Ikut terlibat dalam penggerebekan.
Video ini menunjukkan bahwa proses yg terjadi memang adalah penjebakan.
NN diumpan dengan uang. Sekarang penyidik kita minta menelusuri sumber uang tersebut dr siapa, dan siapa laki2 yg memberi uang itu. Ini kasus akan buntu dan gagal bl tdk dilacak laki2nya.
Meski penggerebekan dilakukan beberapa waktu lalu, kini kasus ini kembali heboh.
Nama Andre Rosiade mencuat setelah pengakuan wanita yang digerebek tersebut di sebuah media.
Wanita berinisial N ini merasa sudah dijebak oleh Andre Rosiade.
Tak hanya itu, wanita tersebut juga menyesalkan bahwa dirinya 'dipakai' terlebih dahulu sebelum digerebek.
Menurut pengakuan wanita asal Sukabumi tersebut, ia sempat berhubungan badan terlebih dulu sebelum akhirnya digerebek oleh Polisi bersama Andre Rosiade.
N yang digerebek mengaku dirinya datang ke hotel diantar seorang temannya, Al (24).
"Saya minta antar aja sama dia. Saya asli Sukabumi," ungkap N kepada TribunPadang.com.
Ia mengakui dirinya sudah menetap di Padang selama dua minggu untuk bermain.
"Cuma untuk pergi main aja. Dan saat kehabisan uang, makanya saya begini," terangnya.
N juga mengatakan dirinya tidak mengenal dengan laki-laki yang berada di kamar bersama dengannya.
Laki-laki dikenal N melalui sebuah aplikasi pengiriman pesan online.
"Saya baru ketemu dan gak kenal juga. Saya tidak bisa mengelak lagi, karena ada bukti," lanjutnya.
Di media sosial tersebar kwitansi pemesanan kamat hotel N yang ditandatangani ANdre Rosiade.
Bantahan Andre Rosiade
Andre Rosiade angkat bicara soal tudingan kepada dirinya tersebut.
Dihubungi T r i b u n Padang.com, Rabu (5/2/2020) anggota DPR RI Andre Rosiade membeberkan kronologi penggerebekan tersebut.
Dijelaskannya, penggerebekan bermula dari laporan dari masyarakat yang diterimanya sempat resah atas dugaan praktik prostitusi online di Kota Padang.
Selanjutnya, Andre Rosiade berkunjung ke Kota Padang hingga mendapati dugaan praktik prostitusi online, pada 26 Januari 2020 lalu.
Politisi Gerindra Kritik TNI Turunkan Baliho Rizieq Malah Diledek, Dre Gerbek PSK Yuk
Pada saat itu, lanjutnya, masyarakat juga sempat memperlihatkan aplikasi online yang digunakan oleh PSK tersebut kepada Andre Rosiade.
Selanjutnya, atas laporan yang diterimanya dari masyarakat itu, kemudian Andre Rosiade melaporkan kepada pihak kepolisian (Polda Sumbar).
Andre menjelaskan hal tersebut ia lakukan atas kepeduliannya terhadap isu-isu yang menjadi sumber keresahan warga setempat.
Dikutipdari kanal YouTubeRabu (5/2/2020), mulanya Andre ingin meluruskan perihal keterlibatannya dalam kasus penggerebekan tersebut.
"Begini, ini supaya clear (jelas), saya kan dibilang di luar kewenangan saya," kata Andre.
"Saya ingin sampaikan, saya ini anggota DPR RI, Dapil Sumatera Barat I, dipilih oleh masyarakat 11 kota dan kabupaten."
"Masyarakat memilih saya di situ, di Kota Padang, 70.000 orang."
"Di mana saya lahir dan besar di Kota Padang," lanjutnya.
Andre kemudian mengatakan dirinya merespons banyaknya keluhan dan keresahan masyarakat atas praktik prostitusi online tersebut.
"Masyarakat di Kota Padang melaporkan keresahan, kegelisahan, dan kekhawatiran kepada saya, ini ada prostitusi online yang marak di Kota Padang," paparnya.
Ia lalu menyinggung tingginya angka penyakit dan penyimpangan seksual yang terjadi di Padang seperti HIV, dan LGBT.
Isu bahwa dirinya adalah orang yang memesan PSK untuk dijebak juga dibantahnya.
Andre menegaskan dirinya hanya memfasilitasi masyarakat yang merasa resah atas maraknya prostitusi online.
"Saya ingin buktikan, yang memesan itu bukan saya, kita tidak ada, saya pribadi tidak pernah melakukan pemesanan, yang melakukan pemesanan itu masyarakat, yang melaporkan kepada pihak kepolisian, saya hanya memfasilitasi masyarakat melapor ke pihak kepolisian," katanya.
"Kita tidak punya niat mau eksploitasi wanita," lanjut Andre.
Kronologi Penggrebekan
Kasus penggerebekan Pekerja Seks Komersial (PSK) di sebuah hotel berbintang di Padang menuai perhatian masyarakat karena adanya seorang Anggota DPR RI, yakni Andre Rosiade dalam penggerebekan tersebut.
Lewat penggerebekan tersebut Polda Sumbar telah menetapkan dua orang tersangka, yakni PSK berinisial N (27) dan muncikarinya, AS (24).
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Rabu (5/2/2020) berikut ini adalah kronologis penangkapan N dan AS di sebuah hotel berbintang di Padang.
Mulanya sebelum penggerebakan terjadi, Andre menjelaskan warga Padang telah merasakan keresahan karena maraknya prostitusi yang dilakukan melalui sebuah aplikasi online di Padang.
Warga yang merasa resah mengadu kepada Andre.
Andre kemudian melanjutkan laporan warga kepada Polda Sumbar.
Pihak kepolisian meminta bukti nyata untuk mengusut kasus tersebut lebih lanjut.
Warga yang resah berinisiatif melakukan pemesanan PSK lewat aplikasi online tersebut.
Ajudan Andre, Bimo yang kebetulan sudah memesan sebuah kamar di hotel berbintang di Padang bersedia menawarkan kamarnya untuk digunakan dalam rencana tersebut.
Setelah PSK datang ke kamar hotel milik Bimo, Andre bersama polisi dan wartawan masuk ke kamar tersebut dan melakukan penggerebekan.
"Jadi tidak benar saya melakukan penjebakan kepada PSK itu. Yang memesan adalah warga yang melaporkan adanya prostitusi online, kemudian polisi perlu bukti dan akhirnya warga itu memesan dan kemudian digerebek," jelas Andre.
Penangkapan terjadi sekitar pukul 14.17 WIB di sebuah hotel berbintang yang beralamat di Jalan Bundo Kanduang, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang.
Saat melakukan penggerebekan, N ditemukan dalam keadaan tanpa busana.
N yang kaget, sontak bersembunyi di balik pintu kamar.
Ia kemudian langsung masuk ke kamar mandi hotel karena sedang dalam kondisi tanpa busana.
Panit II unit V Cyber Ditreskrimsus Polda Sumbar AKP Indra Sunedi menjelaskan pihak kepolisian mendapat info dari Andre terkait prostitusi online tersebut.
"Pimpinan kami dihubungi oleh anggota DPR RI Andre Rosiade yang menyatakan bahwa di hotel ini terdapat prostitusi online," ujar AKP Indra Sunodi.
Pihak kepolisian juga mengamankan sejumlah barang bukti dalam penggerebekan tersebut.
"Saat melakukan penggerebekan, kami menemukan barang bukti berupa alat kontrasepsi dan uang tunai sebesar Rp750 ribu di atas sebuah kursi," lanjut Indra Sunedi.
Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto mengatakan alat kontrasepsi yang ditemukan saat melakukan penggerebekan masih dalam kondisi belum terpakai.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Andre Rosiade Kritik TNI Copot Baliho, Denny Siregar Meledek: Ndre, Mending Grebek PSK Aja Yuk, https://wartakota.tribunnews.com/2020/11/21/andre-rosiade-kritik-tni-copot-baliho-denny-siregar-meledek-ndre-mending-grebek-psk-aja-yuk?page=4