Cerita Romeo dan Juliet di Toraja Utara: Sepekan Pacar Meninggal, Gadis 24 Ini Menyusul Bunuh Diri

Dari keterangan saksi YS, korban pernah dirawat di rumah sakit dua hari karena pingsan di halaman rumahnya.

Editor: Hendra Kusuma
Ist
Ilustrasi: Sepadang kekasih di Toraja Utara Gantung Diri 

Cerita Romeo dan Juliet di Toraja Utara, Sulawesi Selatan Sepekan Pacar Meninggal, Gadis 24 Ini Menyusul Bunuh Diri

SRIPOKU.COM, PALEMBANG-Aksi nekat seorang gadis berinisial MT (24) yang mengakhiri hidupnya dengan cara Gantung diri, setelah sepekan setelah kekasihnya, YM (23), gantung diri di dekat rumahnya.

Seperti diketahui, YM yang juga tinggal di desa yang sama, juga Bunuh diri dengan meninggalkan surat untuk keluarganya. Diduga hal inilah yang membuat gadis 24 tahun ini mengakhiri hidupnya dengan gantung diri.

Kisah sepasang kekasih di Toraja Gantung diri ini, memang menjadi cerita heboh.

Mereka cerita sepasang kekasih yang melegenda bak romeo dan juliet yang setia sehidup semati.

Kronologis aski nekat Gantung diri yang dilakukan YM, pasca kekasihnya itu bunuh diri, MT kerap kali terlihat murung.

Ia diduga depresi akibat kepergian sang kekasih dengan cara gantung diri tersebut.

Hal itu berujung dengan tindakan MT yang akhirnya ikut gantung diri di samping rumahnya.

Dilansir TribunnewsBogor.com dari TribunToraja.com Rabu (18/11/2020), MT nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di samping rumahnya di Dusun Kata, Lembang (Desa) Salu, Kecamatan Sopai, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan, Selasa (17/11/2020) sore.

Kapolsek Sopai, Iptu Daud Massangka bersama piket fungsi dipimpin Kanit Tipidum, Aiptu Alex Parinding meninjau lokasi TKP.

"Kronologis kejadian sesuai keterangan saksi yaitu ayah korban YK (59), saat berada di rumah anaknya yaitu Mama Icet hendak mencari batu untuk digunakan melempar burung pipit di sawah," ucap Iptu Daud Massangka.

Lanjut Daud Massangka, saat sedang mencari batu, YK melihat anaknya MT tergantung di balok atap rumah bagian samping kiri rumah mereka.

MT mengakhiri hidupnya dengan menggunakan kain selendang berwarna hitam yang terikat di lehernya.

Melihat kondisi MT yang tergantung, YK kemudian memanggil kakak korban (saksi) yakni HS (38) agar meminta pertolongan ke tetangga sekitar.

Diduga Depresi Ditinggal Pacar

T nekat melakukan aksi bunuh diri diduga karena depresi kekasihnya bunuh diri.

"Dari hasil keterangan keluarga dan teman dekat korban bahwa semenjak pacar korban meninggal dunia karena gantung diri awal November 2020, mulailah korban sering terlihat menyendiri dan menjadi pendiam,” terang Daud Massangka.

Barang bukti diamankan yaitu sebuah kain selendang berwarna hitam digunakan korban gantung diri.

Keluarga korban kemudian menolak dilakukan otopsi dan dibuatkan surat pernyataan penolakan dan hasil penyelidikan tidak ada tanda kekerasan terhadap MT.

“Korban diduga mengalami depresi karena ditinggal pacar yang juga bunuh diri 3 November 2020 lalu,” tutup Daud Massangka.

Pekan Lalu Sang Pacar Juga Meninggal Bunuh Diri

Pekan lalu, kekasih MT, YM, meninggal bunuh diri di Kalintiong, Lembang (Desa) Salu, Kecamatan Sopai, Sabtu (31/10/2020) malam.

Kapolsek Sopai, Iptu Daud Masangka bersama personel dipimpin Ka SPKT, Aiptu Daniel Pelu didampingi Kanit Resmob Reskrim, Bripka Leo Timan dan piket fungsi Polres Toraja Utara mendatangi lokasi penemuan mayat seorang laki-laki, YM (23).

“Ada dua saksi yang diperiksa yaitu saudara korban yakni YS (27) dan KN (17), korban ditemui gantung diri depan kandang babi,” kata Daud, Rabu (4/11/2020).

Dari keterangan saksi YS, korban pernah dirawat di rumah sakit dua hari karena pingsan di halaman rumahnya.

Semenjak sudah dirawat, YM sering menyendiri dan termenung.

Lanjut Daud menjelaskan, pada malam hari korban pulang dari warung ballo’ dan saat pulang memanggil-manggil ibunya namun sang ibu sedang tertidur.

“Saksi mencari korban di kamar namun tidak ada dan mendapati pesan bertuliskan ‘Selamat jalan keluarga’. Saksi kemudian mencari korban ke halaman dan menemukan tergantung di depan kandang babi,” terangnya.

Keterangan dari keluarga, korban selama ini tertutup dan pendiam.

Diketahui korban adalah ketua PPGT Jemaat Kalintiong dan aktif di gereja.

Atas kejadian itu pihak keluarga menolak dilakukan otopsi dan kemudian dibuatkan surat pernyataan penolakan otopsi serta pemeriksaan di lapangan tidak ada tanda kekerasan.

“Barang bukti diamankan seutas tali pramuka berwarna putih yang digunakan korban gantung diri dan buku saku tempat korban menulis pesan singkatnya,” tuturnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Sepekan Pujaan Hatinya Bunuh Diri, Gadis di Toraja Nekat Gantung Diri di Samping Rumah, https://jakarta.tribunnews.com/2020/11/18/sepekan-pujaan-hatinya-bunuh-diri-gadis-di-toraja-nekat-gantung-diri-di-samping-rumah?page=4

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved