Berita OKU
Pulang Menyadap Karet, Siti Mualifah Menjerit Histeris Temukan Suaminya tak Bernyawa di Kamar Mandi
Tangisan dan teriakan minta tolong yang datang dari rumah Awaludin mengundang kedatangan warga sekitar tempat kejadian perkara (TKP).
Penulis: Leni Juwita | Editor: Sudarwan
Laporan wartawan Sripoku.com, Leni Juwita
SRIPOKU.COM, BATURAJA - Peristiwa memilukan dialami Siti Mualifah (38).
Pulang dari menyadap karet, wanita yang dikenal penyabar ini menemukan suaminya tewas diduga gantung diri.
Awaludin (40), suami Siti Mualifah ditemukan sudah kaku diduga mengakhri hidup dengan cara gantung diri di dalam kamar mandi di rumahnya, Blok Simpang PO Desa Marga Bhakti Batumarta Unit XI Kecamatan Sinar Peninjauan, Kabupaten OKU, Provinsi Sumatera Selatan.
Baca juga: Update Pembunuhan Janda di Palembang, Titi Handayani Bukan Lahir di Pedamaran, Ternyata Punya 3 Anak
Baca juga: Janda Korban Pembunuhan di Rusunawa Dikenal Ramah oleh Tetangganya, Sempat Merantau di Jakarta
Baca juga: Tak Tahan Disiksa Polisi, Satu Keluarga Sopir Taksi Bunuh Diri Dituduh Curi Emas 3 Kg, Ini Kisahnya
Awaludin ditemukan tidak bernyawa pada Kamis (12/11/2020) sekitar pukul 14.00.
Spontan Siti Mualifah menjerit histeris.
Tangisan dan teriakan minta tolong yang datang dari rumah Awaludin mengundang kedatangan warga sekitar tempat kejadian perkara (TKP).
Warga lalu berdatangan untuk mencari tahu peristiwa apa yang sduah membuat wanita yang dikenal penyabar itu berteriak histeris.
Informasi yang berhasil dihimpun Sripoku.com, pagi itu Siti Mualifah (38) bersama anaknya Ahmad Dani (16) yang masih berstatus pelajar, pergi ke kebun menyadap karet.
Baca juga: Joe Biden Hampir Bunuh Diri, Peristiwa Tragis dan Kisah Sedih Mematangkan Kepribadiannya
Baca juga: Diintip Saat Mandi & Dirudapaksa Kakak Ipar, Siswi SMA Ini Mau Bunuh Diri, Pasang Status Sedih di FB
Sedangkan Awaluddin yang sedang sakit tinggal sendirian di rumah.
Sekitar pukul 14.00 istri dan anak korban pulang ke rumah dan mendapatkan pintu depan dalam keadaan terkunci.
Kemudian istri dan anak korban memutar dan masuk melalui pintu samping.
Setelah keduanya masuk ke rumah, suasana rumah sepi dan tidak terdengar suara Awaluddin.
Setelah memeriksa ke beberapa sudut rumah dan betapa terkejut Siti Mualifah melihat korban sudah tergeletak dalam kamar mandi.
Saat ditemukan kondisi tengkurap dan ada tali tambang melilit di lehernya.
Baca juga: Video: Tukang Becak Tewas Lompat dari Jembatan Ampera, Sempat Mau Bunuh Diri di Gedung Pasar 16
Baca juga: Depresi Sekolah Online, Siswi Ini Bunuh Diri Minum Racun, Tugas Numpuk dan Sulitnya Akses Internet!
Namun Awaludin sudah terjatuh di lantai.
Seketika ibu dan anak ini menjerit dan meminta pertolongan kepada tetangganya bernama Johar bin Sopie (51).
Johar langsung menuju ke rumah korban untuk mengecek informasi yang disamapikan isteri dan anak korban.
Johan langsung menelepon Kades Marga Bhakti Jamaludin dan Polsek Sinar Peninjauan.
Tak lama berselang, beberapa aparat dari Polsek bersama tim medis dipimpin Dr Radina dari Puskesmas dan aparat Desa datang dan melakukan pemeriksaan kondisi korban.
Setelah memastikan korban sudah benar benar meninggal dunia, ayah korban bernama Ibnu Hajar (60) meminta agar korban tidak diotopsi dan segera dimakamkan saja.
Baca juga: Seorang Pelajar di Bone Rekam Aksi Bunuh Dirinya Hingga Tewas, Diduga Depresi Akibat Tugas Daring
Baca juga: Seorang Tahanan Polsek Muaradua OKU Selatan Ditemukan tak Berdaya dalam Bak Mandi, Diduga Bunuh Diri
Selanjutnya korban dimakamkan di TPU setempat atas permintaan keluarga yang membuat surat pernyataan tidak akan diotopsi.
Kapolsek Sinar Peninjauan Iptu Agusdin melalui Kasubag Humas Polres OKU AKP Mardi Nursal yang dikonfrimasi Jumat (13/11/2020) membenarkan kejadian tersebut.
Menurut Kapolsek, koban sudah terjatuh ke lantai setelah tali tambang yang digunakan menjerat lehernya lepas dari kayu palang.
Dikatakan Iptu Agusdinm, kasus ini dalam penyelidikan polisi.
Berdasarkan informasi dari warga setempat, korban selama ini memang mempunyai riwayat gangguan kejiwaan dan saat ini masih dalam tahap terapi rawat jalan.
“Mungkin korban mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri karena tidak mau membebankan keluarga,” tutur warga setempat.