news
Prancis Melorot, Tidak Lagi Masuk 5 Besar Militer Terkuat di Dunia, Digerogoti Negara-negara Asia
Setidaknya sejak tahun 2016, Prancis masuk dalam 5 besar militer paling kuat di dunia menurut Global Firepower.
SRIPOKU.COM-Setidaknya sejak tahun 2016, Prancis masuk dalam 5 besar militer paling kuat di dunia menurut Global Firepower. Namun, menurut statistik terbaru, rupanya peringkat tersebut tidak bisa dipertahankan oleh militer Prancis.
Dengan kekuatan udaranya yang cukup unggul dibanding negara-negara lain, peringkat Prancis tetap saja kalah dari militer dua negara yang sebelumnya berada di bawahnya.
Kini militer Prancis menempati peringkat ke-7 dari 138 negara berdasarkan
indexPowernya.
Di sektor udara, Prancis menempati peringkat ke-8 terkuat dengan sederet armada angkatan udaranya.
Angkatan udara Perancis dibekali 269 pesawat tempur, 121 angkutan, 45
pesawat misi khusus, 589 helikopter, 62 helikopter serang, dan 187 pesawat latihan.
Militer negara ini juga memiliki 528 tank dan 6.028 kendaraan lapis baja, sementara di sektor laut 4 kapal induk dan 11 kapal perusak.
Jika Prancis berada di peringkat ke-7, negara mana yang mampu mengalahkan kekuatan militernya saat ini?
Dua negara yang mampu mengalahkan kekuatan militer Prancis berdasarkan indexPower menurut Global Firepower tahun ini adalah Jepang dan Korea Selatan.
Tahun 2019, Jepang menempati peringkat ke-6 dan Korea Selatan ke-7, membuntuti Prancis.
Peringkat kekuatan militer Jepang dan Korea Selatan juga sempat kalah oleh Inggris, yaitu dari tahun 2016 hingga 2018.
Kini, militer Prancis yang memiliki 268.000 personel aktif, dengan 183.635 personel cadangan, serta anggaran belanja pertahanan yang diperkirakan menghabiskan $ 41,5 miliar, tersaingi dua negara Asia tersebut.
Korea Selatan
Tepat di atas Perancis, Korea Selatan menjadi militer paling kuat ke-6 menurut Global Firepower.
Dengan begitu, kekuatan militer Korea Selatan dianggap lebih unggul dari musuh sekaligus tetangganya, Korea Utara.
Salah satu negara yang menerapkan wajib militer ini memiliki personel aktif sebanyak 580.000, dengan banyak cadangan yaitu 3.100.000 personel.