Jemaah Umrah Indonesia dan Sumsel Protes Kebijakan Arab Saudi, Kami Tak Boleh Turun dari Hotel

“Begitu selesai umrah, kami tidak boleh turun dari hotel untuk melaksanakan shalat di Masjidil Haram,"

Penulis: Husin | Editor: Refly Permana
istimewa
Jemaah umrah Indonesia sedang memanjatkan doa di Muthazam usai melaksanakan Tawaf di Masjidl Haram. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Jemaah umrah Indonesia, khususnya asal Sumsel yang tergabung di grup 2, tidak diizinkan Kementerian Kesehatan Kerajaan Arab Saudi melakukan ziarah ke Madinah.

Hal itu disebabkan, pihak Muasasa Visa yang dikomandoi Mr Omar Miski menilai jemaah umrah Indonesia dinilai tidak disiplin terhadap protokol kesehatan.

“Tidak memungkinkan lagi untuk ziarah ke Kota Madinah, karena jadwal kepulangan jemaah umrah tanggal 11 November sesuai dengan jadwal penerbangan.

Kami pastikan jemaah umrah tidak diizinkan ke Madinah,” kata Ketua DPD Sarikat Penyelenggara Umroh Haji Indonesia (Sapuhi) Wilayah Sumsel, H Muhammad Haris, kepada Sripoku.com, Rabu (11/11/2020) pukul 20.00 WIB atau pukul 16.00 Waktu Arab Saudi (WAS).

Baca juga: INI Dia Sosok Pengacara Sukses Seteru Rizieq; Dituding Politikus Komunis:Luka Lama Terbuka Kembali

Haris kembali menjelaskan, pelaksanaan ibadah umrah memang ketat luar biasa.

Usai dikarantina tiga hari setibanya di Mekkah, jemaah umrah kembali dites swab dihari keempat untuk memastikan status jemaah clear dari Covid-19.

Bagi yang negatif, dizinkan melaksanakan ibadah umrah, sedangkan jemaah yang positif kembali di karantina.

Haris juga mengaku, ada kebijakan Arab Saudi yang mengejutkan jemaah umrah.

“Begitu selesai umrah, kami tidak boleh turun dari hotel untuk melaksanakan shalat di Masjidil Haram. Semua jemaah Indonesia di dua hotel (Holton dan Conrad Mekkah) kembali diisolasi dalam kamar selama dua hari lebih dan kembali dilakukan swab.

Banyak jemaah yang protes dan jenuh dengan kebijakan tersebut,” kata Haris, seraya menambahkan, jemaah tidak bisa berbuat apapun kacuali mentaati aturan yang ditetapkan Kementerian Kesehatan Aran Saudi.

Baca juga: Sriwijaya FC Bakal Evaluasi Hingga Rombak Pemain, Manajemen Tunggu Intruksi Budi Jo

Disinggung jemaah umrah yang terkonfirmasi positif, Haris hanya mengatakan, jumlahnya masih simpang siur.

Namun, di grup 1 dan grup 2, ada yang terpapar Covid-19 dan menjalani karantina di Mekkah selama 14 hari kedepan dan menjadi pengawasan Kementerian Kesehatan Arab Saudi.

“Alhamdulillah, jemaah umrah asal Sumsel setelah melakukan empat kali swab, hasilnya negatif dan bisa terbang ke Palembang setelah transit di Jakarta,” kata Haris, yang juga Owner Travel Haji dan Umrah PT Zafa Mulia Mandiri Palembang.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved