metro

KISAH Pilu Bocah Sebatangkara yang Selalu Gendong Adiknya Bayi 10 Bulan Kemanapun Ia Melangkah

Y (6) anak sulung dari Titi Handayani, janda yang dibunuh tetangganya Yanto, masih trauma

Editor: Wiedarto
SRIPOKU.COM / Bayazir Al Rayhan
Jenazah Titi Handayani saat dibawa keluarga korban ke kampung halaman di Desa Pedamaran OKI, Selasa (10/11/2020) 

SRIPOKU.COM-Y (6) anak sulung dari Titi Handayani, janda yang dibunuh tetangganya Yanto, masih trauma dengan peristiwa yang ia saksikan semalam.

Y menyaksikan sendiri ibunya dibunuh oleh pelaku, Selasa (10/11/2020) dini hari di Rusunawa Kasnariansyah, Kota Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel). 

pasca kejadian tersebut, Y (6) dan adiknya berusia 10 bulan diungsikan di rumah singgah di Jakabaring Palembang. Y kini sebatangkara tanpa ayah dan ibu lagi.

Y tak mau berpisah dengan adiknya tersebut.

Bahkan Y selalu mengendong adiknya itu.

"Tapi yang saya dengar, mereka bukan dibawa ke rumah singgah. Tapi dibawa ke rumah keluarga ibunya di Jakabaring," ujar Lisna, tetangga korban.

Lebih lanjut dikatakan, anak tertua korban mengalami trauma atas peristiwa yang dialami ibunya.

"Anaknya yang paling tua, terus saja gendong adiknya. Tidak mau jauh-jauh. Terlihat jelas bahwa anak itu trauma," ujarnya.

Kesaksian Anak Sulung Korban

Anak korban, yang berusia 6 tahun mengenal pelaku pembunuh ibunya.
Ia mengatakan bahwa pelaku merupakan tetangganya sendiri yang tinggal di Blok D nomor 4 yang diketahui bernama Yanto (25).

Namun pelaku sempat menghilang saat dicari warga.

Janda yang ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan di Rusunawa Kasnariansyah Palembang, ternyata dibunuh tetangga korban.

Kejadian tersebut terjadi pada Selasa (10/11/2020) sekira pukul 02.00 WIB yang mana warga sedang beristirahat.

Darah korban pun sudah berceceran di depan rusun lantai satu yang ditempati korban di Blok D nomor 20 tersebut.

Ditempat ini korban hanya tinggal berdua dengan anaknya yang berusia 10 bulan dan 6 tahun dan baru enam bulan ini tinggal di rusun tersebut.

Warga tidak ada yang mengetahui apa motif pasti dari pembunuhan yang menewaskan janda berusia 36 tahun tersebut.

Keluarga Minta Pelaku Dihukum Mati

Heriansyah (44) paman korban mengatakan agar pelaku yang sudah diamankan dapat di hukum seberat-beratnya karena telah menghabisi wanita berusia 36 tahun tersebut.

"Kami minta agar pelaku ini dihukum seberat-beratnya karena telah menghabisi nyawa keponakan kami," kata Heriansyah, Selasa (10/11/2020).

"Dia ini warga Pedamaran. Sempat juga merantau ke Jakarta lalu pulang lagi ke Palembang, baru beberapa bulan ini dia di Rusunawa," katanya yang menjelaskan bahwa korban merupakan anak keenam dari enam bersaudara.

Yanto (25) pelaku pembunuh janda Titi Handayani (36) kini menyesali perbuatannya.

Namun penyesalannya itu, tak bisa mengembalikan keadaan seperti semula.

Titi Handayani yang ia habisi kini sudah pergi untuk selama-lamanya.

Pelaku sendiri Yanto harus mempertanggung jawabkan perbuatannya karena telah menghilangkan nyawa tetangganya tersebut.

Peristiwa berdarah itu terjadi pada Selasa (10/11/2020) dinihari sekira pukul 02.00 wib.

Saat penghuni rusunawa Kasnariansyah tertidur lelap.

Namun tidak bagi Yanto, yang masih terpikirkan ucapan korban ke dirinya.

Pasca istri pelaku dan korban cekcok siang sebelum malam kejadian.

Yanto mengaku memang meminta maaf dengan korban.

Namun Yanto mengaku maafnya itu tak berbalas. Malah dirinya mendapatkan penghinaan dari korban.

"Saya minta maaf tapi dibilang anjing, setan," kata Yanto, Selasa (10/11/2020) saat diwawancarai Sripoku.com di Polrestabes Palembang.

Kata-kata itulah membuat Yanto tak tidur malam itu.

Ia selalu saja memikirkan perkataan Titi yang merupakan tetangganya sendiri.

Lalu Yanto mengaku menyuruh istrinya tidur duluan.

Waktu saat itu sudah menunjukkan pukul 23.00 wib.

Namun Yanto masih tak bisa tidur. Lantas ia makan malam dengan harapan bisa tidur.

Setelah makan ia juga sempat memainkan ponsel miliknya.

Tapi kantuk juga tak kunjung datang, ucapan Titi tadi siang masih tergiang di telingannya.

Seperti kerasukan setan, tersangka langsung mengunci pintu rumah dengan gembok dari luar.

Lalu lari sambil tidak mengenakan alas kaki ke arah pipa bagian ujung bangunan.

"Saya panjat pipa untuk masuk ke rumah korban, karena takut terekam CCTV rusunawa," kata dia.

Saat naik pipa itulah, dirinya mengetahui jendela rumah korban tak dikunci.

Lalu Yanto masuk dari jendela tersebut.

"Saat masuk ke rumah korban saya lihat korban lagi tidur," kata dia.

Lalu ke dapur melihat pisau di dekat pintu, kemudian menusukkan ke leher korban dua kali, pelipis, ketiak, dan tidak ingat lagi,"ungkap dia.

Korban sempat menjerit dan berlari keluar minta tolong.

"Saya langsung loncat dari jendela, ke bawah hingga kaki patah kena dak cor semen, lalu minta tolong tetangga lewat, lalu minta jemput kak ipar, tetapi keburu polisi datang," tutupnya.

Penjelasan Polisi

Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Anom Setyadji didampingi Kasat Reskrim Polrestabes Palembang, Kompol Edi Rahmat Mulyana membenarkan sudah mengamankan tersangka Yanto di seputaran pasar KM 5 Kota Palembang.

"Tersangka diamankan hendak menunggu jemputan mobil travel untuk kabur ke kawasan Pali," ungkap Anom saat mengelar perkara tersangka di Mapolrestabes Palembang, Selasa (10/11/2020).

Yanto merupakan pelaku pembunuhan terhadap Titi Handayani (36) janda beranak dua.

Peristiwa berdarah ini terjadi di Rusunawa Kasnariansyah Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), Selasa (10/11/2020) 02.00 dini hari.

Motif Sakit Hati

Untuk motif sendiri Kapolrestabes Palembang mengatakan, karena sakit hati setelah dihujat kasar oleh korban.

Berawal istri tersangka, menghina korban dengan sebutan Janda, lalu korban marah dan menghujat tersangka.

Meski tersangka sudah meminta maaf. Korban terus memaki korban.

"Mereka ini bertetangga, tersangka sakit hati dengan omongan korban yang menghinanya dengan kata-kata kasar," tambahnya.

Ditusuk dengan Pisau Dapur

Lanjut Anom, tersangka menusuk korban dengan menggunakan pisau yang diambil dari dapur korban.

"Korban saat ditusuk sedang tidur, dan usai melakukan aksinya lari dengan melompat ke bawah hingga kakinya patah," tutupnya

Y (6) anak sulung dari Titi Handayani, janda yang dibunuh tetangganya Yanto, masih trauma dengan peristiwa yang ia saksikan semalam.

Y menyaksikan sendiri ibunya dibunuh oleh pelaku, Selasa (10/11/2020) dini hari di Rusunawa Kasnariansyah, Kota Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel).
Anak korban, yang berusia 6 tahun mengenal pelaku pembunuh ibunya.
Ia mengatakan bahwa pelaku merupakan tetangganya sendiri yang tinggal di Blok D nomor 4 yang diketahui bernama Yanto (25).

Namun pelaku sempat menghilang saat dicari warga.

Janda yang ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan di Rusunawa Kasnariansyah Palembang, ternyata dibunuh tetangga korban.

Kejadian tersebut terjadi pada Selasa (10/11/2020) sekira pukul 02.00 WIB yang mana warga sedang beristirahat.

Darah korban pun sudah berceceran di depan rusun lantai satu yang ditempati korban di Blok D nomor 20 tersebut.

Ditempat ini korban hanya tinggal berdua dengan anaknya yang berusia 10 bulan dan 6 tahun dan baru enam bulan ini tinggal di rusun tersebut.

Warga tidak ada yang mengetahui apa motif pasti dari pembunuhan yang menewaskan janda berusia 36 tahun tersebut.

Keluarga Minta Pelaku Dihukum Mati

Heriansyah (44) paman korban mengatakan agar pelaku yang sudah diamankan dapat di hukum seberat-beratnya karena telah menghabisi wanita berusia 36 tahun tersebut.

"Kami minta agar pelaku ini dihukum seberat-beratnya karena telah menghabisi nyawa keponakan kami," kata Heriansyah, Selasa (10/11/2020).

"Dia ini warga Pedamaran. Sempat juga merantau ke Jakarta lalu pulang lagi ke Palembang, baru beberapa bulan ini dia di Rusunawa," katanya yang menjelaskan bahwa korban merupakan bungsu dari enam bersaudara.

Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul Pelaku Suruh Istri Tidur, Lalu Gembok Pintu dari Luar, Tengah Malam Sang Janda Menjerit Minta Tolong, https://palembang.tribunnews.com/2020/11/10/pelaku-suruh-istri-tidur-lalu-gembok-pintu-dari-luar-tengah-malam-sang-janda-menjerit-minta-tolong?page=4.

Editor: Yandi Triansyah

Sumber:
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved